Viral Medsos

Viral Punggung Bayi Dikerok Pakai Koin Sampai Merah, Sang Ibu Ungkap Pengakuan Suster Bikin Terkejut

Pengasuh yang disebut suster itu nekat mengerok balita yang diasuhnya karena ternyata dilatarbelakangi trauma masa lalu yang dia rasakan.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
TikTok
Viral Punggung Bayi Dikerok Pakai Koin Sampai Merah, Sang Ibu Ungkap Pengakuan Suster Bikin Terkejut 

Penjelasan Dokter

Lantas, bolehkah punggung anak bayi "dikerokin"?

Kulit bayi tipis

Di Indonesia, kerokan umumnya dilakukan untuk mengatasi gejala masuk angin pada seseorang.

Kerokan dilakukan dengan menggosokkan benda tumpul, seperti pinggiran uang logam ke kulit bagian punggung.

Sekilas, tindakan ini dilakukan untuk tujuan baik agar tidak masuk angin.

Tapi, bagaimana jika orang yang kerokan adalah seorang bayi?

Menurut dokter spesialis anak Prof Soedjatmiko, bayi yang punggungnya dikerokin bisa menimbulkan bahaya.

"Kulit bayi masih tipis," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Ia menyatakan, punggung bayi yang masih lemah akan rentan terluka saat dikerokin.

Soedjatmiko menjelaskan, kulit bayi yang tipis membuatnya mudah lecet jika terkena benda keras.

Kulit yang lecet akan mudah terkena kuman.

Selain itu, ia menambahkan, bayi akan merasa perih saat kulit yang lecet terkena air atau keringat.

Sementara itu, dokter anak Tisnasari Hafsah juga tidak menganjurkan anak bayi kerokan.

"Wah, kulitnya masih terlalu halus ya. Juga otot dan organ-organ lain masih berkembang," ujarnya, terpisah.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved