Berita Viral

Kisah Anak Gendong Ayah 2 Jam Berjalanan Kaki dari Hutan, Terjatuh saat Ambil Madu: Kini Berduka

Duka mendalam sungguh dirasakan oleh Ade Praja, tatkala dirinya baru menyelamatkan sang ayah sehari sebelumnya dari dalam hutan.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
KOLASE SERAMBINEWS.COM/TRIBUN BENGKULU
Kisah Anak Gendong Ayah 2 Jam Berjalanan Kaki dari Hutan, Terjatuh saat Ambil Madu: Kini Berduka 

"Aku ibaratnya udah pasrah, pikiran aku udah kemana-mana. Aku pasrah ini gimana kakiku,”

“Saking sakitnya aku udah ga nangis lagi, aku cuma manggil temanku dengan muka pucat. "Kaki gua kayaknya patah deh",”

“Itu posisinya aku udah gak sadar. Udah pucat, aku memang muntah-muntah dikhawatirkan aku gegar otak ringan," ceritanya kepada TribunJakarta.com, Sabtu (16/9/2023).

Sebagai pertolongan pertama, ia dibawa ke klinik kantor.

Sayangnya kakinya yang patah membuat ia harus dilarikan ke rumah sakit di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

Tak memilih opsi operasi, Dheeul lebih memilih kakinya di gips.

"Dari kejadian itu waktu ketahuan patah, aku gak berani bilang sama orang rumah takut mereka khawatir,”

“Akhirnya aku ngabarin mama, mama datang ke situ setelah itu papa langsung di telepon sama mama. Papa kalang kabut di situ,”

“Akhirnya papa yang gak bisa digonceng naik motor tiba-tiba jadi bisa digonceng ke daerah salah satu RS di Menteng," ungkapnya.

Selama satu bulan, Dheeul mengurangi aktivitasnya. Ia selalu berada di rumah dan tak diperkenankan menggunakan tongkat oleh ayahnya. 

Alasannya lantaran ia pernah terjatuh ketika mencoba berjalan dengan tongkat.

Kemudian keadaan diperburuk dengan kondisi kakinya yang belum sembuh sempurna dan masih memerlukan perawatan.

"Akhirnya aku bikin second opinion ke dua RS, itu diputuskan jangan banyak gerak,”

“Selanjutnya bisa meminimalisir gerak dengan pakai kursi roda kemana-mana. Di situ dibilang belum telat kalau dioperasi lagi,”

“Akhirnya dari segala kehopeless-an aku, papa sama mama selalu mendukung dan kemarin memutuskan untuk fisioterapi," pungkasnya.

Inilah alasan mengapa dirinya selalu ditemani oleh sang ayah kemana pun pergi. 

Jangankan untuk kuliah, ayahnya juga rela menunggunya ketika kontrol di rumah sakit.

Padahal ia tahu jelas bahwa ayahnya akan bosan karena menunggunya selama berjam-jam. (Serambinews.com/Agus Ramadhan)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved