Panglima TNI Minta Maaf Usai Ancam 'Piting' Warga Rempang, Bantah Ingin Lakukan Kekerasan

Yudo meminta maaf apabila ungkapannya itu membuat masyarakat salah paham karena makna piting yang dipahaminya berbeda.

Editor: Faisal Zamzami
KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono saat ditemui di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (3/4/2023). 

SERAMBINEWS.COM - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta maaf soal ucapan 'piting' pendemo di wilayah Rempang, Batam, Kepulauan Riau (Kepri). 

Yudo meminta maaf karena ucapannya membuat masyarakat salah menafsirkan kata 'piting' yang dia maksud.

 Panglima TNI Laksamana Yudo Margono meminta maaf jika pernyataannya agar prajurit "piting" warga di Rempang, Batam, membuat masyarakat tersinggung.

Yudo meminta maaf apabila ungkapannya itu membuat masyarakat salah paham karena makna piting yang dipahaminya berbeda.

Pernyataan itu dilontarkan Yudo saat rapat membahas penanganan unjuk rasa warga di Rempang beberapa waktu lalu.

“Dari hati saya yang paling dalam, saya memohon maaf atas ucapan saya kemarin, tidak maksud apa-apa, hanya saja pengertian bahasa di masing-masing daerah berbeda-beda,” kata Yudo Margono usai membuka kegiatan Asean Solidarity Exercise In Natuna (ASEX) 01- Natuna di Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Selasa (19/9/2023).

Yudo mengaku, kata memiting ini bukan bertujuan untuk melakukan kekerasan seperti yang diartikan banyak orang.

Namun, kata memiting sering diucapkan sewaktu kecil di desa tempatnya besar merupakan sebagai pelukan untuk melerai seseorang yang sedang bertengkar.

“Jadi memiting ini tujuannya untuk memisahkan atau melerai, agar tidak orang yang dipiting itu bisa mengontrol emosinya yang sedang berapi-api,” jelas Yudo.

“Namun sekali lagi, saya mohon maaf atas ucapan itu yang seharusnya tidak saya ucapkan,” sambung Yudo.

Yudo mengatakan, tindakan memiting lebih aman karena memang personel TNI tidak lagi dilengkapi senjata ketika terlibat melakukan pengamanan aksi unjuk rasa yang dilakukan masyarakat.

“Sebab sejak memasuki era reformasi, pihak TNI tidak lagi dilengkapi senjata,” terang Yudo.

 

Baca juga: VIDEO Panglima Pajaji Tiba di Batam, Sebut Siap Hadapi Penjajahan Gaya Baru di Pulau Rempang

Salah Paham

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Musa Julius Widjojono mengatakan bahwa ada salah pemahaman dari masyarakat atas pernyataan Panglima Yudo tersebut.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved