Rapat Koordinasi Turun ke Sawah, Pj Bupati Sebar 50 Pemuda Pidie & Bangun Lapangan Sepakbola
"Rapat turun ke sawah sebagai ajang diskusi dan silaturrahmi. Kita wacanakan akan membangun lapangan sepakbola di 23 kecamatan...
Penulis: Muhammad Nazar | Editor: Eddy Fitriadi
Laporan Muhammad Nazar I Pidie
SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Dinas Pertanian dan Pangan Pidie menggelar rapat koordinasi turun ke sawah masa tanam rendengan 2023-2024 di Oprom Bupati Pidie, Kamis (21/9/2023).
Rapat turun ke sawah dihadiri Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, Kapolres Pidie, AKBP Imam Asfali SIK, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Pidie, Hasballah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pidie, Yusmadi, camat dan kujrueng blang serta penyuluh.
"Rapat turun ke sawah sebagai ajang diskusi dan silaturrahmi. Kita wacanakan akan membangun lapangan sepakbola di 23 kecamatan," kata Pj Bupati Pidie, Wahyudi Adisiswanto, di oprom bupati setempat, Kamis (21/9/2023).
Ia menjelaskan, lapangan sepakbola dibangun di kecamatan luasnya hanya separuh jika dibandingkan dengan lapangan sepakbola di kabupaten.
Di lapangan tersebut akan menggelar pertandingan bagi anak- anak U-10 hingga U-15. Selain itu, di dalam lapangan akan dibangun wadah untuk diletakkkan pasir sehingga menjadi media permainan bagi anak-anak berumur 7 tahun didampingi ibunya.
Tak hanya itu, kata Wahyudi, di dalam lapangan nantinya dibuat kios untuk ibu-ibu berjualan.
Di Pidie banyak lapangan, tapi tidak digunakan.
"Jadi keinginan kita 23 kecamatan harus ada lapangan anak-anak. Nanti kita akan survei dan buat aturan," jelasnya.
Program lainnya, kata Wahyudi, Pemkab akan menyebarkan 50 putra-putri Pidie yang berpotensi di sepuluh universitas ternama di Indonesia, dengan memberikan beasiswa.
Setiap universitas akan ditempatkan lima mahasiswa Pidie.
Di sisi lain, kata Wahyudi, saat ini di Pidie masyarakat memelihara sapi masih melepas, sehingga sapi itu berkeliaran di tempat umum yang sangat mengganggu ruang publik.
Sementara hewan ternak itu dijual pemiliknya.
"Hasil dari penjualan sapi itu tidak barokah. Di mana untuk memperoleh barokah pada harta kita, tentunya harta yang kita peroleh secara halal dan saat mendapatkan harta itu harus bekerja sehingga mengeluarkan keringat," jelasnya. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.