Heboh Penemuan Mayat
Hasil Visum, Tidak ada Tanda Kekerasan pada Mayat di Suka Makmur
Anak korban bernama Elfina Eliyanti mengatakan, ayahnya Ramli Karo-Karo memang mempunyai riwayat penyakit sesak napas, batuk-batuk dan rematik.
Penulis: Khalidin | Editor: Taufik Hidayat
Laporan Khalidin | Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Polres Subulussalam bersama dokter fl RSUD Subulussalam telah melakukan visum et revertum terhadap mayat Ramli Karo-Kato (53) Penduduk Dusun Jambu Mbellang Desa Suka Makmur Kecamatan Simpang Kiri Kota.
"Hasil visum tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan, jadi disimpulkan penyebab kematian almarhum karena sakit," kata Kapolres Subulussalam AKBP Yhogi Hadi Setiawan melalui Kapolsek Simpang Kiri, Ipda Hamonangan Berutu kepada Serambinews.com, Minggu (24/9/2023).
Dikatakan, polisi juga mendapat keterangan anak korban bernama Elfina Eliyanti, Ramli Karo-Karo mempunyai riwayat penyakit sesak napas, batuk-batuk dan rematik.
Sehingga bedasarkan hasil visum yang telah dilakukan di RSUD terhadap jenazah korban tidak ditemukan adanya bekas luka atau tanda-tanda kekerasan.
Kapolsek Ipda Hamonangan mengatakan setelah mendapat penjelasan secara medis pihak keluarga akhirnya menerima kematian almarhum Ramli Karo-Karo secara ikhlas.
Mayat Ramli Kato-Karo ditemukan sekitar pukul 20.30 WIB di dalam rumahnya Dusun Jambu Mbellang Desa Suka Makmur Kecamatan Simpang Kiri Kota Subulussalam.
Saat ditemukan mayat itu menggunakan celana pendek berwarna hitam, kondisi badan sudah membengkak, kulit leher menghitam, rambut pendek, dan tanpa menggunakan baju dan celana.
Adapun warga yang menyaksikan yakni Indra (29) tahun warfa Dusun Jambu Mbellang Desa Suka Makmur Kec. Simpang Kiri Kota Subulussalam.
Kemudian Misran Solin (35) tahun, Kepala Dusun Jambu Mbellang Desa Suka Makmur Kec. Simpang Kiri Kota Subulussalam.
Kronologis penemuan berdasarkan keterangan saksi-saksi sekitar pukul 20.15 WIB, saksi Indra mencoba mengetuk pintu rumah dikarenakan selama duabhari lampu dalam keadaan menyala.
Karena curiga tidak ada sahutan dari dalam rumah, Indra mengintip dari celah dinding untuk melihat Ramli Karo-Karo yang dalam keadaan terbaring
Meski dipanggil berulang kali, Ramli Karo-Karo tetap tidak menyahut. Indra pun memanggil kepala dusun yaitu Misran.
Keduanya kembali mencoba menggedor namun tidak juga ada sahutan. Karenanya Indra dan Misran mendobrak pintu rumah yang terkunci dari dalam. Misran pun memanggil pihak keluarga Ramli Karo-Karo untuk datang ke lokasi.
Sekitar pukul 21.00 WIB, personel Polres Subulussalam bersama Polsek Simpang Kiri tiba di lokasi guna melakukan TPTKP.
Karena adanya permintaan keluarga yang curiga sehingga menginginkan jenazah diperiksa secara medis, polisi pun menyanggupi dengan membawa ke RSUD Subulussalam.
Selanjutnya pada pukul 22.50 WIB, jenazah dibawa menuju RSUD Subulussalam dengan menggunakan amobil Ambulans guna dilakukan proses Visum et repertum sebagaimana permintaan pihak keluarga korban.
Hasil visum yang dilakukan dokter pemeriksa dr. Ridwansyah Berutu menyimpulkan bahwasanya tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban.
Adapun bekas bengkak atau lebam di leher korban muncul dikarenakan penguapan gas dari dalam perut pascameninggal.
Sedangkan pembengkakan tubuh korban sebelah kanan akibat pengumpalan darah dengan posisi jenazah saat meninggal tidur miring ke kanan," pungkas Ipda Hamonangan.(*)
Baca juga: Setelah Heboh, PLN Pasang Tiang di Lokasi Tewasnya Warga Akibat Terjerat Kabel Listrik
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.