Berita Pidie Jaya

Sahuti Keluhan Nelayan, Wali Nanggroe Aceh Tinjau PPI Panteraja

Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haytar mengatakan, secara langsung hasil pemantauan PPI milik para nelayan perlu disikapi dengan bijak.

Penulis: Idris Ismail | Editor: Taufik Hidayat
Serambinews.com
Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar bersama Wakil Bupati Pijay, Dr H Said Mulyadi SE MSi dan Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan, Zulkarnaini SPI serta Kapolsek Panteraja, Ipda Edi Zulkarnein SE MSi meninjau lokasi PPI Kuala Panteraja, Senin (25/9/2023) 

Laporan Idris Ismail | Pidie Jaya 

SERAMBINEWS.COM, MEUREUDU - Wali Nanggroe Aceh, Malik Mahmud Al-Haytar bersama Wakil Bupati Pidie Jaya Pijay, Dr H Said Mulyadi SE MSi, Senin (25/9/2023) meninjau lokasi Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Pante Raja, Kecamatan Pante Raja sebagai tindaklanjut dalam menyahuti keluhan ribuan masyarakat pesisir dari kalangan nelayan.

Sebagaimana diketahui kondisi Kuala  PPI Panteraja Pijay sejak 18 tahun terakhir atau pasca bencana alam gempa bumi dan tsunami menjadi dangkal akibat di hembas bencana  terdahsyat akhir 2004 lalu. Akibatnya para nelayan menjadi kesulitan dalam memasok hasil tangkapan ke PPI terutama saat air surut.

Menanggapi jeritan para nelayan Lhok Pante Raja, Pijay itu, Wali Nanggroe Aceh, Tgk Malik Mahmud Al Haytar langsung turun ke lokasi PPI kepada Serambinews.com, Senin (25/9/2023) mengatakan, secara langsung hasil pemantauan PPI milik ribuan warga atau para nelayan perlu disikapi dengan bijak. 

“Maka hasil kajian ini menjadi dasar untuk kami sampaikan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dan bahkan juga ke Presiden RI,"sebutnya.

Wakil Bupati Pijay, Dr H Said Mulyadi SE MSi kepada Serambinews.com, Senin (25/9/2023) mengatakan, kondisi dangkal Kuala PPI Panteraja ini telah berlangsung lama yaitu sejak 18 tahun terakhir sehingga mengusik kenyamanan ribuan nelayan dalam mobilisasi hasil tangkapan nelayan.

“Sejak 2015 lalu Pemkab pernah mengusulkan kepada KKP RI dengan alokasi dana Rp 300 Miliar untuk pengerukan hingga normalisasi Kuala PPI Panteraja tersebut," ujarnya. 

Namun dikarenakan terbentur dengan berbagai persoalan,  maka usulan tersebut belum dapat disahuti. Kendati demikian Pemkab Pijay melalui Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) serta dukungan Wali Nanggroe Aceh secara bersama sama akan mengusulkan kembali. Apalagi posisi letak PPI Kuala Panteraja yang sangat strategis dengan ruas jalan nasional Banda Aceh-Medan tersebut sangatlah mendukung dalam peningkatan perekonomian masyarakat. Sehingga mampu mensejahterakan perekonomian warga dan juga dapat menekan angka stunting dan inflasi ekonomi lewat peningkatan inkam Ekonomi.

Sepertinya diketahui, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (Ditjen PBT KKP) RI sudah memplot Rp 300 miliar dana untuk pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kuala Panteraja, Pidie Jaya (Pijay). Dana ini rencananya akan dikucurkan bertahap 2015-2019 sesuai tahun pembangunan.

Staf Ditjen Budidaya Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, kala itu dijabat oleh  Ir Izak Y Siamiloy MSi menyampaikan hal ini dalam sambutannya saat mengunjungi PPI Panteraja bersama anggota Komisi IV DPR RI, Rabu (8/4/2015) lalu. 

“Pembangunan PPI Panteraja ini sudah masuk dalam program rencana induk skala nasional untuk dikembangkan dalam peningkatan perekonomian masyarakat,” kata Ir Izak kala itu.(*)

Baca juga: Kepada Wali Nanggroe, Nelayan Aceh Timur Keluhkan Besaran Retribusi Hasil Tangkapan Ditetapkan KKP

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved