Abrasi

Pemecah Arus di Tenggulun tidak Berfungsi, Warga Masih Dihantui Abrasi

Suherman mengakui tembok pemecah arus yang baru selesai dikerjakan tidak mampu menghalau arus sungai. Awalnya warga berharap tembok tersebut bisa menc

Penulis: Rahmad Wiguna | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Dok BPBD
Gerusan air sungai menyebabkan tebing sungai di Kampung Selamat, Aceh Tamiang hanyut terbawa arus. Tidak jauh dari lokasi terdapat tembok pemecah arus yang dinilai tidak berfungsi dengan baik. 

Laporan Rahmad Wiguna | Aceh Tamiang

SERAMBINEWS.COM, KUALASIMPANG – Masyarakat Dusun Lama, Kampung Selamat, Aceh Tamiang menyoroti pembangunan tembok pemecah arus yang baru selesai dikerjakan. Pasalnya, pemukiman mereka tetap diterjang abrasi akibat luapan air sungai.

Tembok pemecah arus ini dibangun persis di lokasi tebing sungai yang sudah longsor akibat gerusan air sungai. Abrasi kali ini pun terbilang paling parah karena sudah mendekati jalan raya.

Datok Penghulu Kampung Selamat, Suherman memperkirakan tanah yang longsor akibat abrasi menhilangkan daratan sepanjang 150 meter dan lebar 10 meter.

“Semakin dekat dengan rumah penduduk, dan kalau dibiarkan bisa melebar sampai jalan raya,” kata Suherman, Senin (2/10/2023).

Baca juga: Kabut Asap Kebakaran Hutan di Jambi dan Sekitarnya Sampai ke Aceh? Begini Penjelasan BMKG

Suherman mengakui tembok pemecah arus yang baru selesai dikerjakan tidak mampu menghalau arus sungai. Awalnya warga berharap tembok tersebut bisa mencegah arus sungia menghantam langsung tebing sungai.

“Kalau posisi sudah tepat, tapi tinggi dan panjangnya masih kurang,” kata dia.
Suherman mengakui kalau pihak rekanan yang membangun tembok pemecah arus itu berkoordinasi dengan dirinya.

“Ada, sudah saya sampaikan kalau itu kurang tinggi dan panjang, tapi mereka bilang anggarannya tidak cukup,” ungkapnya.

Dampak abrasi yang begitu besar telah menarik perhatian Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman yang meninjau lokasi pada Sabtu (30/9/2023) kemarin.

Meurah mengatakan sejumlah langkah tanggap bencana kerap dilakukan sebagai memitigasi serta meminimalisir dampak kerusakan.

Baca juga: Tiba di Aceh, Kapolda Irjen Achmad Kartiko Dipeusijeuk dan Disambut Tari Ranup Lampuan

“Langkah-langkah yang kita lakukan ini, (merekayasa) pengalihan arus sungai dan pembangunan talud dalam rangka mencegah terjadinya abrasi lebih lanjut, apalagi di musim hujan seperti sekarang ini,” kata Meurah.

Kepala Pelaksana BPBD Aceh Tamiang, Iman Suhery menjelaskan pelaksanaan tanggap darurat turut melibatkan masyarakat. Dijelaskannya, pihak BPBD menurunkan alat berat guna pelaksanaan pengalihan arus dan pembangunan talud.

“Sumber material berasal dari wilayah Kampung Selamat dan sekitarnya,” ujarnya.(*)

Baca juga: Limbah PKS di Aceh Tamiang Masuk ke Kandang Ternak & Mulai Sebabkan Abrasi, Ini Tanggapan Kepala DLH

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved