Isu Reshuffle, Jokowi Beri Jatah Kursi Menteri ke Demokrat Usai Bertemu SBY? Ini Kata Presiden
Tak sedikit yang memaknai momen pertemuan tersebut sebagai sinyal bahwa Jokowi akan memberikan jatah kursi menteri kepada Demokrat.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (2/10/2023) sore.
Tak sedikit yang memaknai momen pertemuan tersebut sebagai sinyal bahwa Jokowi akan memberikan jatah kursi menteri kepada Demokrat.
Spekulasi ini juga diperkuat dengan adanya isu akan terjadinya reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju yang berkembang belakangan ini.
Jokowi dinilai berpeluang akan merombak komposisi kabinetnya setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah dinas Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo.
Jokowi: Rahasia
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapan ketika ditanya soal kemungkinan Partai Demokrat akan bergabung ke Kabinet Indonesia Maju.
Namun, menurut Jokowi, hal tersebut masih rahasia. "Rahasia," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center (JCC) pada Rabu (4/10/2023).
Isu Demokrat masuk kabinet tersebut berembus menyusul pertemuan antara Presiden Jokowi dengan Presiden ke-6 RI yang juga Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Senin (2/10/2023) lalu.
Pertemuan itu dilakukan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Terkait Bergabungnya Demokrat Menurut Jokowi, pertemuan pada Senin berlangsung sekitar hampir satu jam. Pertemuan dilakukan dalam rangka silaturahim.
Selain itu, Jokowi dan SBY juga membahas soal pemilihan umum (Pemilu) 2024.
"(Pertemuan) hari Senin ya, Senin sore. Bertemu hampir satu jam. Ya silaturahmi berbincang-bincang terutama mengenai (pemilu) 2024, yang dibicarakan apa? Rahasia," kata Jokowi.
Saat ditanya apakah dibahas pula soal Partai Demokrat masuk koalisi, lagi-lagi Jokowi menyebut masih rahasia.
"Rahasia," ujar mantan Wali Kota Solo ini singkat.
Kata Demokrat
Politikus Partai Demokrat Santoso mengatakan, belum ada tawaran menteri untuk Partai Demokrat dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu disampaikan Santoso menanggapi pertemuan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Jokowi di Istana Kepresidenan, Bogor, Senin (2/10/2023) sore.
“Tidak ada, belum (ada tawaran),” ujar Santoso di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2023). S
Santoso lantas mengatakan, Demokrat tidak ingin berandai-andai masuk ke Kabinet Indonesia Maju.
Menurutnya, pertemuan SBY dan Jokowi lebih menunjukkan silaturahim antar negarawan harus dibangun untuk memastikan pemilihan umum (Pemilu) 2024 berjalan damai.
“Para tokoh harus saling bersilaturahmi, saling berdiskusi agar di bawah ini yang memiliki parpol (partai politik) berbeda, dukungan capres (calon presiden) berbeda tetap ikut kompetisi, ikut pesta demokrasi ini secara damai, enjoy,” kata Santoso.
Terakhir, ia menekankan bahwa pertemuan Jokowi dan SBY juga tidak terkait sikap politik Demokrat dalam pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Pasalnya, Demokrat sudah memutuskan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mengusung Prabowo Subianto sebagai bakal capres.
“Saya kira pertemuan itu belum ke arah sana ya. Kan Demokrat sudah jelas, sudah deklarasi ke Pak Prabowo,” ujar Santoso.
Sebagaimana diberitakan, Partai Demokrat telah secara resmi menyatakan dukungannya ke Prabowo saat rapat pimpinan nasional (Rapimnas) yang digelar pada 21 September 2023.
Namun, Demokrat juga mengaku tidak menutup kemungkinan pertemuan antara Ketua Majelis Tinggi partainya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.
Diketahui, wacana pertemuan antara SBY dan Megawati sempat berembus sebelum Demokrat memutuskan untuk mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Baca juga: Demokrat Aceh Prioritaskan Kaum Perempuan di Pemilu 2024, Muslim: 3 Ketua dari Perempuan
Respon Puan Maharani
Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan, perombakan kabinet pada dasarnya menjadi hak prerogatif Jokowi.
Namun, Puan berpandangan ke depan kemungkinan akan terjadi reshuffle lantaran ada kementerian yang sedang terjerat masalah hukum.
Atas dasar itu, Puan yakin cepat atau lambat Jokowi akan mengambil keputusan untuk merombak komposisi menterinya.
"Namun, kalau melihat apa yang terjadi akhir-akhir ini bahwa ada kementerian yang kemudian menjadi mempunyai masalah hukum, tentu saja cepat atau lambat akan terjadi reshuffle atau penggantian menteri dari kementerian tersebut," kata Puan dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Senin (2/10/2023).
Sementara, Jokowi telah memberikan respons terkait isu akan terjadinya perombakan kabinet yang sudah berkembang saat ini.
Akan tetapi, ia hanya memberikan respons singkat.
"Dengar dari mana," kata Jokowi saat ditanya soal isu reshuffle usai acara Istana Berbatik di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Minggu (1/10/2023) malam.
Baca juga: BMKG Prediksi Hujan Guyur Bener Meriah Hingga Langsa Sampai Tiga Hari Kedepan
Baca juga: 60 Anak SD di Jamaika Dilarikan ke Rumah Sakit Usai Makan Permen Ganja, Alami Muntah dan Halusinasi
Baca juga: Ida Ungkap Sosok Nardinata Suami Perempuannya, Jusuf Hamka hingga Deretan Artis ini Ikut Terseret
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demokrat Sebut Belum Ada Tawaran Menteri Setelah SBY Bertemu Jokowi"
LPPM UIA Bireuen dan INTI International University Perkuat Jalin Kerja Sama |
![]() |
---|
Demo di Mako Brimob Rusuh, Massa Bakar hingga Jarah Perkantoran di Jakpus |
![]() |
---|
Perjuangan Terhenti, Jenazah Cahaya, Balita Bocor Jantung Diantar ke Meulaboh |
![]() |
---|
Tari Ratoh Jaroe Sambut Kedatangan Delegasi Dunia di Pelabuhan Ulee Lheue |
![]() |
---|
Asyik Main Judi Online di Warkop, Dua Pria di Aceh Utara Kepergok Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.