Mihrab

Isi Kajian Rutin KWPSI, Tgk Zulkhairi: Taubat Menjadi Tangga Kemenangan Dunia dan Akhirat

“Kita menyimak betapa taubat ini menjadi penting dilakukan oleh seorang muslim karena akan banyak kemenangan yang diperoleh,”

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/HO
kajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syari’at Islam (KWPSI) dengan tema “Aceh Bertaubat”, Rabu (5/10/2023) malam. 

Isi Kajian Rutin KWPSI, Tgk Zulkhairi: Taubat Menjadi Tangga Kemenangan Dunia dan Akhirat

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Seorang muslim ditekankan untuk senantiasa melakukan taubat dalam hidupnya.

Karena dengan taubat ini diharapkan akan menghapus dosa-dosa yang telah dilakukannya.

Dan sekaligus, dengan taubat ini seseorang insya Allah akan dimasukkan ke dalam syurga oleh Allah Swt.

Hal ini disampaikan Dr Teuku Zulkhairi saat menjadi pemateri kajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syari’at Islam (KWPSI) dengan tema “Aceh Bertaubat”.

Dalam pengajian yang yang dimoderatori oleh Ketua KWPSI, Dosi Elfian dan berlangsung di Garuda Kupi Banda Aceh, Rabu (5/10/2023) malam ini, Tgk Zulkhairi membacakan kitab Siyarussalikin karangan Syaikh Abdussomad Al Falimbani pada jilid kedua yang membahas tentang Taubat.

“Kita menyimak betapa taubat ini menjadi penting dilakukan oleh seorang muslim karena akan banyak kemenangan yang diperoleh,”

“Oleh sebab itu, jika kita ingin Aceh ini memperole kemenangan, maka taubat ini harus menjad gerakan yang massif dikampanyekan baik di level pemimpin maupun di masyarakat biasa, “ ujarnya Tgk Zulkhairi.

Baca juga: ISAD Launching Buku ‘Praktik Islam Wasathiyah di Institusi Pendidikan Dayah’, Ini Tanggapan Pembedah

Di awal pembacaan kitab ini, merujuk kepada pendapat Imam Ghazali dalam kitab tersebut, Tgk Zulkhairi mengatakan bahwa terdapat 10 jenis sifat atau amalan terpuji yang harus selalu menjadi pakaian seorang muslim.

Ke 10 sifat ini yang pertama adalah Taubat dari segala maksiat yang zahir maupun batin, yang kedua yaitu khauf (takut) kepada Allah Swt, ketiga zuhud kepada dunia, keempat sabar dari segala bala dan kesusahan, kelima syukur atas segala nikmat Allah SWT.

Lalu, keenamnya adalah ikhlas dalam beribadah. Ketujuh yaitu tawakkal, yaitu menyerahkan semua urusan kepada Allah, kedelapan yaitu mahabbah atau cinta kepada Allah dan para Malaikat-Nya dan segala Nabi-Nabi-Nya.

Kesembilan yaitu ridha terhadap segala qadha dan qadar Allah Swt, dan yang ke-10 yaitu zikrul maut atau ingat kepada mati.

Tgk Zulkhairi mengatakan, taubat merupakan jalan awal bagi orang yang ingin beribadah secara sempurna.

Taubat juga menjadi jalan bagi seorang hamba yang ingin mencapai derajat makrifat atau mengenal Allah SWT.

Baca juga: Seribuan Jamaah Larut Dalam Zikir Akbar dan Shalawat di Ruhul Islam Anak Bangsa

“Taubat itu akan membawa seorang muslim menuju kemenangan di dunia dan kemenangan di akhirat. Seorang yang melakukan taubat juga akan dikasihi oleh Allah Swt,”

“sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran dimana Allah mengatakan diri-Nya mencintai orang-orang yang bertaubat dan orang-orang yang menyucikan dirinya,” terang Sekjend Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) Aceh ini.

Ia melanjutkan, merujuk kepada sebuah hadis dari kitab Siyarussalikin ini, disebutkan bahwa orang yang bertaubat itu adalah kekasih Allah.

Bahwa orang yang bertaubat dari segala dosa itu dia seperti yang tiada lagi berdosa.

Oleh sebab itu, Zulkhairi menambahkan, sebagai muslim maka kita harus selalu menghiasi diri dengan taubat kepada Allah SWT.

Sebab, semua manusia anak Adam) itu pasti berbuat dosa.

Namun, kata Zulkhairi, merujuk kepada Hadist Rasulullah SWT, bahwa sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan (dosa) adalah mereka yang melakukan taubat.

“Mustahil kita ini menjadi manusia suci yang tidak berdosa. Jadi taubat ini adalah jalan keluar kalau kita ingin terbebas dari dosa-dosa. Dan ingat, taubat itu harus kita lakukan segera. Tidak boleh ditunda-tunda.

Karena Rasulullah Swt menegaskan, sertailah keburukan dengan kebaikan, karena kebaikan ini akan bisa menghapus keburukan sebelumnya,“ ujar Zulkhairi.

Zulkhairi mengibaratkan bahwa perumpamaan orang yang berdosa yang langsung bertaubat itu adalah seperti orang yang menyapu cermin setelah kena debut.

Jika langsung menghapusnya maka cermin itu akan kembali bening.

Tapi jika lama sekali cermin itu baru disapu, maka nanti cermin ini tidak akan bening dan bersih lagi seperti semula. Nah begitu juga dengan hati manusia. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved