Internasional

Drone Bersenjata Bombardir Akademi Militer Suriah, 100 Orang Tewas

Sedikitnya 100 orang dilaporkan tewas dalam sebuah serangan drone yang menargetkan akademi militer di Suriah pada hari Kamis (5/10/2023).

Editor: Muhammad Hadi
Abdulaziz KETAZ / AFP
Foto Ilustrasi - Kepulan asap mengepul dari sebuah bangunan menyusul serangan udara Rusia yang dilaporkan di provinsi Idlib yang dikuasai pemberontak di barat laut Suriah, pada 25 Juni 2023. Serangan itu menewaskan sedikitnya 9 orang termasuk warga sipil dan anak-anak, serangan paling mematikan di negara yang dilanda perang tersebut. 

Drone Bersenjata Bombardir Akademi Militer Suriah, 100 Orang Tewas

SERAMBINEWS.COM - Drone bersenjata menjadi andalan dalam medan pertempuran.

Berbagai negara mengembangkan drone sebagai salah satu senjata yang dapat menghancurkan posisi musuh.

Ternyata dalam konflik di Suriah juga mulai digunakan drone untuk menyerang fasilitas pemerintah.

Sedikitnya 100 orang dilaporkan tewas dalam sebuah serangan drone yang menargetkan akademi militer di Suriah pada hari Kamis (5/10/2023).

Kementerian Pertahanan Suriah mengatakan drone bersenjata membombardir lokasi tersebut.

Dalam pernyataannya, pihak kementerian mengatakan bahwa kelompok teroris ada di balik serangan tersebut namun tidak secara spesifik menyebutkan organisasinya.

Sampai saat ini pun belum ada kelompok yang mengklaim keterlibatannya dalam serangan tersebut.

"Warga sipil dan personel militer tewas dalam serangan terhadap akademi militer di provinsi Homs," kata kementerian, dikutip Reuters.

Baca juga: Laporan PBB, ISIS Ubah Strategi, Ribuan Anggota Masih Aktif di Irak, Suriah, Afghan Hingga Afrika

Saat ini Kementerian Pertahanan dan Luar Negeri Suriah berjanji akan merespons dengan kekuatan penuh.

Langkah ini dimulai dengan melancarkan serangan bom besar-besaran di zona Idlib yang dikuasai oposisi.

Menteri Pertahanan Suriah menghadiri upacara wisuda di akademi militer tersebut.

Beberapa menit setelah meninggalkan lokasi, serangan drone bersenjata terjadi.

Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan lebih dari 100 orang tewas dan 125 lainnya luka-luka.

Baca juga: Militer Ukraina Latih 10.000 Pilot Drone, Tahap Baru Perang Melawan Rusia Segera Dimulai

Sejalan dengan itu, seorang pejabat di aliansi yang mendukung pemerintah Suriah mengatakan jumlah korban jiwa mencapai sekitar 100 orang.

Dalam laporan lain yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan, disebutkan bahwa 80 orang tewas dalam insiden tersebut, termasuk di dalamnya enam wanita dan enam anak-anak, dengan 240 lainnya mengalami luka-luka.

Ini menjadi salah satu serangan paling berdarah yang pernah terjadi terhadap fasilitas militer Suriah.

Penggunaan drone untuk melakukan serangan terpusat seperti juga belum pernah terjadi selama konflik Suriah dimulai 12 tahun lalu.

Baca juga: Haji Uma Beri Wejangan Kepada Bintang Film Eumpang Breuh Terpilih Jadi Keuchik di Aceh Utara

Konflik Suriah dimulai dengan protes terhadap Presiden Bashar al-Assad pada tahun 2011, kemudian berkembang menjadi perang habis-habisan yang menyebabkan ratusan ribu orang tewas dan jutaan orang mengungsi.

Militer Suriah telah kehabisan sumber daya akibat konflik tersebut dan sangat bergantung pada dukungan militer dari Rusia.

Di sisi lain, kelompok pemberontak juga terus mendapatkan dukungan senjata dari Iran, Irak, Lebanon, dan negara lainnya.

Baca juga: Ibunda Imam Masykur dan 3 Sipil akan Dihadirkan Sebagai Saksi: Kalau Tidak Hadir Kami Jemput Paksa

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Akademi Militer Suriah Diserbu Pasukan Drone, 100 Orang Tewas",

 

 

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved