Breaking News

Info Singkil

Hujan tak Surutkan Semangat Jemaah Hadiri Pembukaan Muzakarah Ulama Asia Tenggara di Aceh Singkil

Di tengah guyuran hujan deras, jemaah tetap bertahan mengikuti pembukaan Muzakarah VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara di Alun-alun depan kantor

Penulis: Dede Rosadi | Editor: Nurul Hayati
SERAMBINEWS.COM/ DEDE ROSADI
Jemaah perempuan bertahan dalam guyuran hujan mengikuti pembukaan Muzakarah VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara di Alun-alun depan kantor bupati Aceh Singkil, Selasa (10/10/2023) malam. 

Di tengah guyuran hujan deras, jemaah tetap bertahan mengikuti pembukaan Muzakarah VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara di Alun-alun depan kantor bupati Aceh Singkil, Selasa (10/10/2023) tadi malam. 

Laporan Dede Rosadi I Aceh Singkil

SERAMBINEWS.COM, SINGKIL - Hujan deras mengguyur wilayah Singkil, ibu kota Kabupaten Aceh Singkil. 

Di tengah guyuran hujan deras, jemaah tetap bertahan mengikuti pembukaan Muzakarah VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara di Alun-alun depan kantor bupati Aceh Singkil, Selasa (10/10/2023) tadi malam. 

Sebelum acara dimulai hujan turun rintik-rintik. 

Sesaat kemudian, hujan deras mengguyur hingga menimbulkan genangan di lapangan yang menjadi lokasi acara.

Jemaah yang mengenakan baju serba putih bertahan di bawah tenda yang mulai tembus oleh air hujan. 

Salah satu yang mengundang perhatian adalah kumpulan jemaah remaja putri. 

Bermodalkan terpal sebagai pelindung yang dipegang ramai-ramai mereka terus berdiri sepanjang acara berlangsung. 

Baca juga: Gubernur Maluku Utara Jadi Pembicara Muzakarah Ulama Asia Tenggara di Aceh Singkil

Jemaah yang menghadiri pembukaan muzakarah tersebut bukan hanya dari Aceh Singkil. 

Tapi datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk dari negeri Jiran Malaysia.

Penjabat (Pj) Bupati Aceh Singkil, Drs Azmi, MAP mengatakan, sebuah kehormatan daerahnya menjadi tuan rumah muzakarah ulama se-Asia Tenggara. 

Sebab, dapat bertatap muka sekaligus bersilaturrahmi dengan para ulama.

Ia berharap, muzakarah ulama shufi ini dapat membawa keberkahan untuk Aceh Singkil sebagai tanah batuah tempat kelahiran Syekh Abdurrauf As Singkili. 

"Mudah-mudahan dengan muzakarah ulama shufi ini dapat membawa keberkahan untuk daerah kita tanah batuah bumi Syekh Abdurrauf As Singkili dan kita semua dapat hidup beriman dan bertaqwa kepada Allah dan Rasul serta saling mencintai dan berkasih sayang," kata Azmi.

Menurut Azmi, Muzakarah VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara mengambil tema 'rekonstruksi peran tasawuf dalam historitas peradaban Islam melayu untuk kemajuan Indonesia masa depan'. 

Baca juga: Panita Muzakarah Ulama se-Asia Tenggara Terus Matangkan Persiapan 

"Kami akan selalu dekat dengan ulama. Para ulama jangan lelah menasehati kami," kata Azmi.

Muzakarah VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara dibuka Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Rakyat Aceh Dr Yusrizal.

Sementara itu Abuya Syekh H Amran Waly al-Khalidi dalam kesempatan itu, sampaikan terima kasih atas kehadiran para ulama dan pimpinan tauhid tasawuf dari berbagai daerah. 

Antara lain dari Gorontalo Prof Dr Nelson Pomalingo yang merupakan penasehat Tauhid Tasawuf Indonesia Timur. 

Lalu Guru Besar ilmu Tasawuf Sunan Ampel Surabaya Prof Dr Rubaidi, Tuan Guru Muhammad Shaleh dari Johor Malaysia. 

Abi Razali dari Kuala Lumpur Malaysia, Dr Syakh Rohimuddin Nawawi Al-Bantany dari Jakarta, Dr Ahmad Juraidi Malkan dari Kementerian Agama RI, Dr H Kasman dan H Ahmad perwakilan Gubernur Maluku Utara dan Abdul Rajak Rakib perwakilan wali kota Ternate. 

Dalam kesempatan itu, Abuya menceritakan bahwa dirinya telah 23 tahun berjuang mengangkat ajaran tasawuf keshufian. 

Baca juga: Muzakarah Ulama Dihadiri Ribuan Warga, Turut Bahas Hukum Menerima Pendapatan dari YouTube dan TikTok

Selama kurun waktu lebih dari dua dasawarsa itu, banyak hambatan dan rintangan dari berbagai kalangan yang dihadapi Abuya Amran Waly. 

Dengan adanya Muzakarah VII Ulama Tauhid Shufi Asia Tenggara, Abuya Amran Waly berharap dapat mengembalikan Singkil kepada ajaran Syekh Abdurrauf As Singkili. 

Yaitu sebuah negeri berjaya, negeri aman, makmur, adil dan sejahtera. 

Sehingga banyak dari negara luar mencontoh kehidupan pemerintah dan masyarakat yang ada di Aceh.

"Tidak ada lagi kemaksiatan, kemungkaran dan permusuhan di kalangan pemerintahan dan rakyat. Aceh dapat hidup madani, hidup yang berkemajuan dalam mencapai kehidupan sejahtera di dunia dan akhirat," ujar Abuya Syekh H Amran Waly.

Pembukaan dihadiri anggota DPR RI, DPRA, Forkopimda Aceh Singkil, serta pejabat dan undangan lainnya.(*)

Baca juga: Bakal Dihadiri 10 Ribu Orang, Pj Bupati Aceh Singkil Ajak Sukseskan Muzakarah Ulama se-Asia Tenggara

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved