Serambi Spotlight
Meski Sudah Ada Fly Over, Simpang Surabaya Banda Aceh Masih Macet, Ini Upaya Dilakukan Dishub
Kondisi macet horor di Simpang Surabaya, Banda Aceh saat jam pulang pergi sekolah dan kantor, Dinas Perhubungan (Dishub) Banda Aceh beri penjelasan.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Mursal Ismail
SERAMBINEWS.COM - Meski sudah ada fly over atau jalan layang di Simpang Surabaya, Banda Aceh, namun kemacetan di jalur bawah dari arah Jambo Tape ke Batoh masih saja terjadi.
Terutama saat jam pulang pergi sekolah dan kantor.
Pelaksana Tugas atau Plt Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Banda Aceh, Bukhari Sufi SSos MSi, menyampaikan, pihaknya menyadari dan memahami selama ini persoalan tersebut masih banyak dikeluhkan masyarakat.
"Kami menyadari dan memahami selama ini banyak keluhan masyarakat terhadap kondisi Simpang Surabaya," kata Bukhari Sufi dalam program Serambi Spotlight dipandu News Manajer Serambi Indonesia, Bukhari M Ali di Studio Serambinews.com, Rabu (11/10/2023).
Pihaknya menjelaskan, pada 2021 lalu, Pemerintah Kota Banda Aceh sudah mengusulkan Area Traffic Control System (ATCS) kepada Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) yang dikontrol melalui CC Room di Dinas Perhubungan Kota Banda Aceh dan Balai Terminal Batoh.
Meski demikian, ATCS tersebut dianggap belum terlalu membantu bila tanpa solusi tambahan lainnya.
Baca juga: Mati Mendadak Saat Mendaki Tanjakan Fly Over Simpang Surabaya, Tiba-tiba Mio Soul Hangus Terbakar
Baca juga: Orang Tua ACA Syok Lihat Video Syur Sang Anak Tersebar di Situs Dewasa dan Medsos
Sementara untuk jangka pendek, saat ini pihaknya hanya bisa mengatur kembali siklus durasi lalu lintas traffic light di jam-jam tertentu untuk mengurai kemacetan di sana.
"Ada kaki simpang yang ditambahkan durasi lamanya lampu hijau," ungkap Bukhari.
"Jadi, waktu sore ketika jam pulang kantor arah dari jembatan Simpang Surabaya menuju terminal Batoh itu cukup padat, durasinya kita tambah menjadi satu menit," sambungnya.
Memang solusi tersebut tidak sampai mengurai kemacetan secara keseluruhan, terutama antrean panjang hingga Plaza Aceh dari arah Jambo Tape.
Namun setidaknya sudah memotong antrean yang semestinya bisa lebih lama dari kaki simpang jalan tertentu yang menjadi penyebab kemacetan.
Meski demikian, bila memberikan durasi yang terlalu panjang untuk kaki simpang tertentu, juga akan mengganggu pengendara dari arah lainnya dan berpotensi diprotes.
"Kalau terlalu lama kita memberikan (durasi) satu kaki simpang, terjadi antrean di kaki simpang lain, terjadi protes. Akhirnya menjadi pelanggaran," jelas Bukhari.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.