Ketua Golkar Aceh TM Nurlif Ziarah ke Makam Kerajaan Raja Trumon Aceh Selatan

TM Nurlif datang bersama Ketua Harian AMPG Aceh, Aidil Fitri dan Ketua Biro Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Cut Sofia yang juga salah satu keturunan dari Raja Trumon.

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Ketua DPD Partai Golkar Aceh TM Nurlif berziarah ke Makam Kerajaan Raja Trumon di Desa Keude Trumon Kecamatan Trumon, saat berkunjung ke Aceh Selatan, Rabu (11/10/2023).

TM Nurlif datang bersama Ketua Harian AMPG Aceh, Aidil Fitri dan Ketua Biro Pemenangan Pemilu Partai Golkar, Cut Sofia yang juga salah satu keturunan dari Raja Trumon.

Kedatangan rombongan disambut hangat keluarga keturunan Raja-raja Trumon, seperti Teuku Muzakkir dan Teuku Herman dan tokoh setempat Isa Ansari.

Teuku Muzakkir dan Teuku Herman pernah menjadi juru kunci benteng Kerajaan Trumon. Saat ini kompleks makam Raja-raja Trumon sudah menjadi situs cagar budaya.

Untuk diketahui, Kerajaan Negeri Trumon didirikan pada tahun 1780 Masehi, bagian dari salah satu Kesultanan Aceh. 

Bangunan benteng Kuta Batee dibangun ketika Kerajaan Trumon dipimpin atau di bawah pemerintahan Teuku Raja Fansuri Alamsyah yang juga dikenal dengan sebutan Teuku Raja Batak.

Baca juga: Hasil Kualifikasi Piala Dunia 2026: Timnas Indonesia Pesta Gol Setengah Lusin Atas Brunei Darussalam

Dalam masa itu pula, Trumon meraih kejayaannya hingga memiliki mata uang sendiri sebagai alat tukar yang sah.

Teuku Raja Batak ini merupakan raja ketiga, menggantikan ayahnya bernama Teuku Raja Bujang yang sebelumnya menerima tahta dari kakeknya (ayah Raja Bujang) yaitu Teuku Djakfar selaku pendiri Kerajaan Trumon dan Kerajaan Singkil.

Makam Raja dan Benteng Kerajaan Trumon sudah berusia ratusan tahun.

Ketua Partai Golkar Aceh TM Nurlif berharap Pemerintah Aceh terus memberikan perhatian khusus kepada situs-situs yang bersejarah di Provinsi Aceh dengan cara merawatnya.

"Termasuk di makam para Raja Trumon dan ini merupakan sebuah bentuk penghargaan yang mesti kita berikan," ujar TM Nurlif. (*)

Baca juga: VIDEO Putin Pertanyakan Motif AS Kirim kapal induk ke Timur Tengah, Dinilai Memperkeruh Situasi