Kronologi Konflik Berdarah Hamas vs Israel di Jalur Gaza, Dari Intifada Hingga Iron Dome

Konflik ini bermula dari perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari penjajahan Israel, yang didukung oleh gerakan Islamis Hamas.

Editor: Amirullah
Sean Pavone/Shutterstock.com
Pemandangan Dome of the Rock di kompleks Al-Aqsa di Jerusalem, Palestina. 

SERAMBINEWS.COM  - Berikut kronologi konflik Hamas vs Israel di jalur Gaza.

Konflik tersebut sudah berlangsung sejak tahun 1987.

Konflik antara Hamas dan Israel merupakan salah satu konflik terpanjang dan terdarah di dunia.

Konflik ini bermula dari perjuangan rakyat Palestina untuk membebaskan diri dari penjajahan Israel, yang didukung oleh gerakan Islamis Hamas.

Berikut adalah kronologi konflik antara Hamas dan Israel sejak tahun 1987 hingga saat ini:

1987, Hamas didirikan sebagai sayap militer dari Gerakan Perlawanan Islam (Islamic Resistance Movement), yang bergerak di bawah naungan organisasi Islam Fraksi Palestina (Palestinian Islamic Faction).

Hamas bertujuan untuk menghancurkan Israel dan mendirikan negara Islam di wilayah Palestina.

1987-1993, Hamas berpartisipasi dalam Intifada Pertama, sebuah pemberontakan rakyat Palestina melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Hamas melakukan serangan bom bunuh diri, penembakan, dan pembunuhan terhadap tentara dan warga sipil Israel.

1993, Israel dan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) menandatangani Perjanjian Oslo, yang mengakui hak Palestina untuk memiliki otonomi terbatas di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Hamas menolak perjanjian ini dan melanjutkan serangan terhadap Israel.

2000-2005 Hamas berpartisipasi dalam Intifada Kedua, sebuah gelombang kekerasan baru yang dipicu oleh kunjungan pemimpin oposisi Israel Ariel Sharon ke Masjid Al-Aqsa, tempat suci bagi umat Islam dan Yahudi.

Hamas meningkatkan frekuensi dan intensitas serangan bom bunuh diri, roket, dan mortir terhadap Israel.

2005, Israel menarik diri dari Jalur Gaza, sebuah wilayah yang dikuasai oleh Hamas sejak tahun 1994.

Hamas mengklaim kemenangan atas penarikan ini dan menganggapnya sebagai bukti kegagalan Israel dalam menghadapi perlawanan rakyat Palestina.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved