Perang Israel dan Hamas, Sektor Industri dan Teknologi Israel Lumpuh Total

Imbas hilangnya kepercayaan investor pada sektor industri teknologi Israel. Prediksi ini senada dengan catatan pusat Penelitian IVC dan LeumiTech

Editor: Amirullah
File Anadolu Agency
ILUSTRASI - Penjara Israel 

SERAMBINEWS.COM, YERUSALEM – Ketegangan konflik antara kelompok militan Palestina Hamas dengan Israel telah membuat pendapatan di sektor industri dan teknologi di pabrik – pabrik wilayah Yerusalem anjlok 70 persen.

Imbas hilangnya kepercayaan investor pada sektor industri teknologi Israel.

Prediksi ini senada dengan catatan pusat Penelitian IVC dan LeumiTech, yang menyebut bahwa tahun ini startup Israel hanya mampu mengumpulkan dana sebesar 5 miliar dolar AS.

Lebih kecil dibandingkan pendapatan tahun lalu yang mencapai 16 miliar dolar dan 26 miliar dolar pada tahun 2021, sebagaimana dikutip dari Channel News Asia.

"Investasi luar negeri akan melambat dalam beberapa minggu dan bulan ke depan, terutama jika masih terjadi permusuhan," kata Jon Medved, Kepala Eksekutif OurCrowd, salah satu perusahaan modal ventura terbesar di Israel,

Meski penurunan tersebut tidak separah dampak perang Rusia dan Ukraina, namun perang Israel dan Hamas diprediksi akan berdampak negatif bagi perekonomian global. Terlebih Dalam Outlook Ekonomi Dunia terbarunya, Dana Moneter Internasional atau IMF menyebut bahwa pertumbuhan ekonomi global akan mengalami penurunan jadi 3 persen dampak dari perang IsraelHamas.

"Kami melihat perekonomian global sedang tertatih-tatih, dan belum berjalan dengan baik," kata Kepala Ekonom IMF, Pierre Olivier Gourinchas.


Mencegah terjadinya krisis di tengah perang, Kementerian Keuangan Bezalel Smotrich pada akhir pekan kemarin mulai bergerak mengarahkan para kepala departemen kementerian untuk segera menyediakan anggaran dana yang diperlukan.

Kementerian Keuangan bahkan turut menginstruksikan pabrik-pabrik di bawah naungan asosiasi produsen Israel untuk terus beroperasi, demi mengantisipasi terjadinya kelangkaan makanan dan produk penting lainnya.

"Semua perusahaan akan terus beroperasi semaksimal mungkin meskipun dalam kondisi darurat yang sulit. Kami akan terus memantau dengan seksama situasi di Israel dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi dan mendukung para pekerja kami," kata presiden asosiasi produsen Israel, Ron Tomer.

Dengan pengoptimalan ini, diharap pemerintah Israel dapat membendung pembengkakan anggaran operasional terlebih saat ini surat utang (obligasi) yang dipasarkan Israel dilaporkan mengalami penurunan nilai sebanyak 3 persen, sementara nilai mata uang shekel turun lebih dari 3 persen ke kisaran 3,9581 terhadap dolar.

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dampak Perang, Sektor Industri dan Teknologi Israel Lumpuh Total

Baca juga: UPDATE Perang Israel Vs Palestina Korban Tewas Jadi 2.000 Jiwa Lebih, Hamas Bebaskan Sandera

Baca juga: Gaza Alami Krisis Bahan Bakar usai Gempuran Militer Israel Tanpa Henti: Listrik Padam, Gelap Gulita

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved