Konflik Palestina vs Israel

PBB Upayakan Akses Bantuan ke Gaza, Sebut Israel Langgar Aturan Kemanusiaan dalam Perang

Ia pula mengungkapkan keprihatinannya saat ini lantaran Israel belum menyediakan fasilitas tersebut kepada warga Gaza yang berpindah dari utara

Editor: Faisal Zamzami
AFP via BBC INDONESIA
Warga Palestina mengungsi setelah Israel menggempur Masjid Sousi di Kota Gaza, 9 Oktober 2023. 

SERAMBINEWS.COM - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) saat ini dilaporkan tengah melakukan diskusi mendalam dengan Israel, Mesir, dan pihak lainnya untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat mencapai Gaza melalui perbatasan Rafah. 

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Urusan Kemanusiaan PBB Martin Griffiths, Selasa (17/10/2023). Ia menggambarkan situasi konflik Israel dan Palestina sebagai waktu yang sangat sulit.

Diplomasi ini mendapatkan dukungan besar dari Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken, yang telah melakukan perjalanan di wilayah tersebut.

Martin Griffiths terbang ke Kairo pada Selasa (17/10) "untuk mencoba membantu perundingan". Sehari sebelumnya, ia mengungkapkan ia sangat berharap akan segera ada kabar baik.

Griffiths menyebut prioritas utama PBB saat ini adalah memastikan akses ke Gaza, mengingat saat ini terjadi pelanggaran terhadap aturan kemanusiaan saat perang berlangsung.

"Kita tidak dapat meminta warga untuk meninggalkan tempat-tempat berbahaya tanpa memberikan bantuan untuk melakukannya, yang mencakup memberikan tempat aman dan bantuan kemanusiaan," ujar Griffiths seperti dilansir Associated Press.

Ia pula mengungkapkan keprihatinannya saat ini lantaran Israel belum menyediakan fasilitas tersebut kepada warga Gaza yang berpindah dari utara ke selatan.

Ia juga mendesak pembebasan segera semua sandera yang diculik Hamas dari Israel.

 Banyak di antara mereka adalah anak-anak, perempuan, lansia, dan orang sakit, yang menurutnya merupakan tindakan yang melanggar hukum dan tidak dapat diterima.

Baca juga: Fulla, Bocah di Gaza yang Selamat Saat Rumahnya Dibom Zionis Israel, 14 Anggota Keluarganya Syahid

Perang yang dimulai pada Sabtu (7/10) pekan lalu itu menjadi yang paling mematikan dalam lima kali perang Gaza bagi kedua belah pihak. Lebih dari 4.000 jiwa telah tewas.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 2.750 warga Palestina tewas dan 9.700 lainnya terluka. 

Lebih dari 1.400 warga Israel tewas, dan setidaknya 199 lainnya, termasuk anak-anak, disandera Hamas dan dibawa ke Gaza, menurut Israel.

Truk-truk bantuan terhenti di perbatasan Mesir dan Gaza saat warga dan kelompok kemanusiaan menuntut pasokan air, makanan, dan bahan bakar untuk generator yang sekarat. Mereka menyebut wilayah Palestina yang kecil itu telah disegel oleh Israel setelah serangan Hamas minggu lalu, dan saat ini berada di ambang bencana kemanusiaan.

Di Gaza, rumah sakit hampir kehabisan listrik. Nyawa ribuan pasien pun kian terancam. Sementara, ratusan ribu warga Palestina yang terusir dari rumah mereka, mencari air dan roti yang langka.

Sembari mempersiapkan invasi darat, Israel terus melancarkan serangan udara yang memporakporandakan seluruh Gaza

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved