Perang Gaza

Israel Berencana Semprot Gas Saraf Dalam Terowongan Militan Hamas, Diawasi Pasukan Elite AS

Rincian operasional serangan tersebut telah disepakati, menurut sumber tersebut.

Editor: Ansari Hasyim
Uriel Sinai/The New York Times/Redux Via CNN
Terowongan Gaza saat coba ditelusuri oleh tentara Israel pada 2018. Jaringan terowongan panjang di bawah kota Gaza ini diyakini cara Hamas melakukan serangan ke area Israel. 

SERAMBINEWS.COM - Kelompok perlawanan Palestina memperkirakan Israel akan membanjiri terowongan Hamas dengan gas saraf dan senjata kimia di bawah pengawasan komando Delta Force AS sebagai bagian dari serangan mendadak di Jalur Gaza, kata sumber senior Arab yang akrab dengan kelompok tersebut kepada Middle East Eye.

Israel dan AS berharap dapat mencapai elemen kejutan untuk menembus terowongan Hamas, menyelamatkan sekitar 220 sandera, dan membunuh ribuan tentara yang tergabung dalam Brigade al-Qassam Hamas, kata sumber itu dalam sebuah pernyataan, seraya mencatat bahwa informasi tersebut berasal dari Israel, kebocoran yang berasal dari AS.

Middle East Eye tidak dapat memverifikasi informasi dalam kebocoran tersebut secara independen.

Baca juga: Biadab! Israel Gunakan Kelaparan sebagai Senjata Perang terhadap Warga Sipil Gaza

“Rencana tersebut bergantung pada elemen kejutan untuk memenangkan pertempuran dengan menggunakan gas yang dilarang secara internasional, khususnya gas saraf, dan senjata kimia. Gas saraf dalam jumlah besar akan dipompa ke dalam terowongan,” kata sumber itu seperti dikutip Serambinews.com dari Middle East Eye, Kamis (26/10/2023).

Delta Force AS akan mengawasi “sejumlah besar gas saraf yang dipompa ke terowongan Hamas, yang mampu melumpuhkan gerakan tubuh untuk jangka waktu antara enam dan 12 jam.”


“Selama periode ini, terowongan akan ditembus, para sandera akan diselamatkan dan ribuan tentara al-Qassam akan terbunuh,” tambah mereka.

Middle East Eye menghubungi Gedung Putih dan Departemen Pertahanan AS untuk memberikan komentar tetapi belum menerima apa pun hingga berita ini dipublikasikan.

AS terlibat dengan Israel dalam rencana invasi ke Gaza.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin hampir setiap hari melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant, untuk membahas operasi, sementara pejabat senior militer AS yang memiliki pengetahuan tentang peperangan perkotaan telah dikirim ke Israel.

Selama kunjungan Biden ke Israel pekan lalu, di mana ia berpartisipasi dalam sesi perencanaan perang, Presiden Biden secara tidak sengaja membagikan foto yang dilaporkan memperlihatkan wajah tiga komando Delta Force yang memberi nasihat kepada Israel tentang penyelamatan sandera. Postingan itu kemudian dihapus.

Delta Force adalah cabang elit Pasukan Operasi Khusus Angkatan Darat AS. Mereka dilatih dalam misi penyelamatan sandera, kontraterorisme, dan "membunuh atau menangkap" yang ditujukan untuk target bernilai tinggi.

Mereka memiliki pengalaman langsung berpartisipasi dalam penyelamatan sandera kelompok Negara Islam (ISIS) dan melakukan penggerebekan terhadap para pemimpin kelompok tersebut sebagai bagian dari kampanye AS untuk mengalahkan ISIS.

Kampanye penipuan

Informasi yang bocor tersebut mengatakan penundaan Israel dalam invasi daratnya adalah informasi yang salah yang bertujuan untuk mendapatkan unsur kejutan dalam serangan multifaset yang akan mencakup pendaratan pasukan komando Israel di Gaza utara dan sepanjang pantai.

Rincian operasional serangan tersebut telah disepakati, menurut sumber tersebut.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved