Lalulintas Lumpuh Akibat Banjir
Hujan Masih Guyur Subulussalam, Pengendara Diingatkan Hati-hati Banjir, Longsor di Lintas Aceh-Sumut
Hujan yang tak kunjung reda tersebut dapat memicu jalur Aceh-Medan Sumatera Utara via Kota Subulussalam longsor dan bencana banjir hingga pohon tumban
Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
Hujan yang tak kunjung reda tersebut dapat memicu jalur Aceh-Medan Sumatera Utara via Kota Subulussalam longsor dan bencana banjir hingga pohon tumbang.
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Cuaca ekstrem berupa hujan deras hingga angin kencang masih terus mewarnai jagat Kota Subulussalam, Jumat (27/10/2023) malam ini.
Hujan yang tak kunjung reda tersebut dapat memicu jalur Aceh-Medan Sumatera Utara via Kota Subulussalam longsor dan bencana banjir hingga pohon tumbang.
Oleh karena itu, pengendara diingatkan waspada dan berhati-hati di jalan karena banjir dan longsor saban waktu dapat terjadi.
”Sekarang sudah musim hujan lagi, tiap hari cuaca ekstrem dan angin kencang, pengendara kita imbau agar tetap waspada saat melintas di Subulussalam,” kata Kasatlantas Polres Subulussalam AKP Dani Syahputra, SAB melalui Kanit Regident Aiptu Hasbullah.
Longsor terkini terjadi Jumat (20/20/2023) yang melumpuhkan arus lalu lintas Aceh-Medan Sumatera Utara hingga Sabtu (21/10/2023).
Bencana tanah longsor dan pohon tumbang terjadi sekitar pukul 21.00 WIB kemarin malam di Kawasan Kedabuhen, Desa Jontor, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam dan materialnya menimbun badan jalan nasional Aceh-medan, Sumatera Utara.
Baca juga: Dato Sri Tahir Sedih Lihat Gaza Dibombardir Israel, Sumbang Rp7,5 Miliar Demi Selamatkan Palestina
Akibat bencana tanah longsor ini, arus lalu lintas Aceh menuju Medan, Sumatera Utara maupun sebaliknya lumpuh total selama 12 jam.
Kondisi ini membuat para pelintas dari Aceh menuju Medan Sumut atau sebaliknya menginap di tengah jalan.
Beberapa pengguna jalan harus menginap di badan jalan Nasional beralaskan plastik atau terpal seadanya.
Sementara bencana banjir terkini terjadi Jumat (27/10/2023) tadi pagi. Banjir menyergap badan jalan Nasional di kawasan Tambar Lihe dan Kugdong, Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam, Jumat (27/10/2023) pagi.
Akibat banjir besar tersebut, arus lalu lintas Aceh wilayah barat selatan menuju Sumatera Utara lumpuh total sejak tadi subuh.
Informasi yang diterima Serambinews.com, banjir terjadi pagi tadi menjelang Subuh dan masih berlangsung sampai sekarang.
Baca juga: Edukasi Peradilan Bersih di Aceh Besar, KY: Makin Banyak Hakim Disanksi, Makin Tak Baik
Jalan Nasional yang terendam banjir tersebut adalah satu-satunya akses bagi masyarakat Aceh di wilayah Pantai Barat Selatan untuk menuju ke Sumatera Utara.
Jalur tersebut juga penghubung sejumlah kabupaten/kota di Aceh wilayah barat selatan yaitu mulai Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Kota Subulussalam dan Aceh Singkil.
Karenanya, bencana banjir yang saban hari melanda jalan Nasional di Tambar Lihe, Desa Danau Teras, Kecamatan Simpang Kiri, Kota Subulussalam turut menganggu perekonomian masyarakat.
Apalagi, jalur tersebut juga merupakan akses pasokan sembako maupun barang lain yang didatangkan dari Medan, Sumatera Utara atau hasil pertanian masyarakat untuk dijual.
Muyasir, pengguna jalan mengatakan sudah terjebak di lokasi sejak pukul 07.00 WIB karena genangan banjir.
Dia melintas dari kegiatan dinas di Banda Aceh, namun sesampai di kawasan Tambar Lihe banjir besar menghadang.
Baca juga: Rusia Rilis Video Simulasi Serangan Nuklir, Diawasi Presiden Putin, Amerika Makin Ketar-ketir
Menurut Muyasir ratusan kendaraan berbagai jenis di sana ikut terjebak banjir sehingga membuat arus lalu lintas lumpuh total.
Akibat arus lalu lintas lumpuh antrean kendaraan mengular hingga berkilometer.”Antrean panjang kali sampai ke mako Brimob,” kata Muyasir.
Berdasarkan data yang dihimpun wartawan setidaknya ada enam titik rawan banjir di sepanjang jalan Nasional wilayah Kota Subulussalam.
Keenam titik tersebut masing-masing berada di Kecamatan Simpang Kiri dan Sultan Daulat. Dua titik berada di Kecamatan Simpang Kiri yakni Kugdong dan Tambar Lihe Dusun Sibelung, Desa Danau Teras.
Di Simpang Kiri setidaknya ada satu kilometer ruas jalan Nasional penghubung Aceh ke Sumatera Utara saban hari terendam banjir hingga melumpuhkan lalu lintas.
Kemudian dua titik berada di Desa Namo Buaya Kecamatan Sultan Daulat tepatnya kawasan Rikit. Lalu satu titik di Desa Singgersing dan satu titik lagi di Desa Suka Maju, Kecamatan Sultan Daulat.
Sementara itu ada sepanjang 50 kilometer ruas jalan Nasional sejak dari Kota Subulussalam, Pakpak Bharat hingga Sidikalang, Dairi Sumatera Utara dilaporkan rawan tanah longsor dari tebing bukit di sisi jalan.
Berdasarkan data PPK 2.6 Satker Pelaksana Jalan Nasional (PJN) wilayah II, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terdapat sejumlah lokasi rawan longsor.
Para pengendara yang melintas khususnya kawasan Kedabuhen, Jontor-Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam diimbau agar waspada.
Lokasi ini, salah satu sebaran titik rawan longsor dan pohon tumbang setiap musim penghujan. Sebab di sana terdapat tebing bukit yang labil serta pepohonan hutan lebat.
Sejauh ini ada sejumlah titik badan jalan rawan longsor di wilayah Subulussalam. Berdasarkan datanya PJN wilayah II lokasi rawan longsor yakni di ruas Subulussalam batas provinsi Sumatera Utara.
Lokasi itu berada di KM 610-617 Kota Subulussalam sekitar desa Jontor dan Lae Ikan Kecamatan Penanggalan.
Lokasi paling rawan longsor ada delapan kilometer jalur nasional ini berada di perbatasan Aceh Medan tepatnya Jontor dan Lae Ikan, Penanggalan, Kota Subulusssalam.
Warga Aceh yang melakukan perjalanan ke Medan Sumatera Utara di lintasan Subulussalam untuk lebih waspada tanah longsor yang kerap terjadi di jalur tersebut.
Sementara di sisi sebelah kanan arah Medan terdapat jurang dengan kedalaman puluhan meter. Hampir tiap hari hujan deras terus di Subulussalam, ada beberapa titik bukit-bukit yang rawan longsor dan menimbun jalan.
Ditambahkan, cuaca ekstrem berupa hujan deras akhir-akhir ini memicu tebing tanah pegunungan Lae Ikan labil dan rawan longsor. Longsor kerap terjadi pada sore menjelang maghrib hingga tengah malam.
Para pengguna jalan diminta lebih waspada dan apabila hujan lebat mengguyur disarankan agar tidak memaksa melintas karena dikuatirkan terjadi longsor. (*)
Banjir di Jalan Nasional Subulussalam Mulai Surut, Arus Lalu Lintas Aceh-Sumut Berangsur Lancar |
![]() |
---|
BPJN PPK 2.6 Kerahkan Alat Berat ke Lokasi Longsor di Jalan Nasional Subulussalam |
![]() |
---|
BREAKING NEWS - Longsor Kembali Timpa Jalan Nasional di Subulussalam, Lintas Aceh - Sumut Lumpuh |
![]() |
---|
VIDEO Banjir di Jalan Nasional Subulussalam Mulai Surut, Arus Lalin Aceh Sumut Berangsur Lancar |
![]() |
---|
VIDEO - BREAKING NEWS Banjir Rendam Jalan Nasional di Subulussalam, Lintas Aceh –Sumut Lumpuh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.