Sosok 3 Mantan Kapolri Gabung Timses Prabowo-Gibran, 2 Diantaranya Pernah Jadi Ajudan Presiden
Ketiga mantan Kapolri tersebut dalam acara deklarasi Prabowo-Gibran sebagai Capres-Cawapres di Indonesia Arena, GBK, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023).
Dalam waktu lima tahun, Sutarman menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau, Kapolda Jawa Barat, hingga Koplda Metro Jaya.
Setelah menjadi Kapolda Metro Jaya, Sutarman ditarik ke Mabes Polri dan dilantik menjadi Kabareskrim.
Saat masih menjabat sebagai Kabareskrim, pernah terjadi insiden polisi mengepung Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) saat terjadi kasus petinggi Mabes Polri yang ditangani KPK.
Sutarman diangkat sebagai Kapolri pada 2013 menggantikan Jenderal Timur Pradopo.
Komisaris Jenderal Sutarman resmi menggantikan Jenderal (Pol) Timur Pradopo setelah dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, pada 25 Oktober 2013.
Sutarman merupakan calon tunggal yang diusulkan Presiden kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) saat itu.
Baca juga: Partai Aceh Kembali Dukung Prabowo Sebagai Capres, Mualem Ungkapkan Alasan
3. Jenderal Polisi (Purn) Idham Azis
Idham Azis dilahirkan di Kendari, Sulawesi Tenggara pada tanggal 30 Januari 1963.
Idham, merupakan lulusan Akpol 1988 yang berpengalaman dalam bidang reserse.
Ia menjadi Kapolri sejak November 2019 hingga Januari 2021 menggantikan Tito Karnavian.
Idham pun diketahui pernah menempati jabatan strategis di institusi Polri sebelum menjadi Kapolri.
ia memulai karirnya dengan menjadi Perwira Samapta Kepolisian Resor Bandung (1988).
Kemudian, ia dipercaya menjadi Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung (1989).
Selanjutnya diangkat menjadi Kapolsek Dayeuhkolot (1991), Kepala Kepolisian Majalaya Kepolisian Wilayah Priangan (1993), Kepala Unit VC Satuan Serse UM Polda Metro Jaya (1999), Wakil Kepala Satuan Serse UM Polda Metro Jaya (2001).
Ia lantas ditari menjadi Perwira Menengah Sekolah Staf dan Pimpinan Deputi Pendidikan dan Pelatihan Polri (2002), Kepala Satuan I Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya (2002), Kepala Satuan III/UM Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2003).
Selanjutnya ia menjadi Wakapolres Metro Jakarta Barat (2004), Inspektur Bidang Operasi Inspektorat Wilayah Daerah Polda Sulteng (2004)
Kepala Unit Pemeriksaan Sub Detasemen Investigasi Densus/Anti-Teror (2005), Kepala Unit IV Direktorat I/Keamanan dan Transnasional Bareskrim Polri Polri (2006), Kepala Sub Detasemen Investigasi Densus 88/Anti-Teror Bareskrim Polri (2008).
Selanjutnya ia menjabat Kapolres Metro Jakarta Barat (2008), Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya (2009), Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri (2010), Direktur Tindak Pidana Korupsi Badan Reserse Kriminal Polri (2013), Kapolda Sulawesi Tengah (2014), Inspektur Wilayah II Inspektorat Wilayah Umum Polri (2016), dan Kadiv Propam Polri (2016).
Kemudian, ia menjadi Kapolda Metro Jaya (2017), Kabareskrim Polri (2019), dan Kapolri (2019).
Baca juga: Hanura Aceh Optimis Bisa Tambah Kursi di Parlemen pada Pemilu 2024
Baca juga: Demi Efektifitas Produksi, PT MPG Ikuti Pelatihan Aplikasi GAIS
Baca juga: Update Prakiraan Cuaca di Banda Aceh, Lhokseumawe dan Beberapa Daerah, Sabtu 28 Oktober 2023
Sudah tayang di Tribunnnews.com: Profil 3 Eks Kapolri yang Gabung Timses Prabowo-Gibran, 2 Di Antaranya Pernah Jadi Ajudan Presiden
VIDEO - Pernyataan Lengkap KPU RI soal Pencabutan Aturan Rahasiakan Ijazah Capres-Cawapres |
![]() |
---|
4 Jenderal Bintang Tiga Disebut-Sebut Berpotensi jadi Kapolri, Kapan Jenderal Listyo Sigit Pensiun? |
![]() |
---|
VIDEO - Tutup Polemik! Isu Pergantian Kapolri Harus Diakhiri, Hormati Keputusan Negara |
![]() |
---|
VIDEO - Misteri Absennya Kapolri saat Presiden Prabowo Pulang dan Tiba di Bali |
![]() |
---|
DPR Bocorkan Isu Pencopotan Kapolri Listyo Sigit: Akhir 2025 Kapolri Baru, Tunggu Tanggal Mainnya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.