Camat Rundeng Minta Dinsos dan BPBD Subulussalam Segera Bangun Posko Banjir

Safran menyebutkan sebelas desa terendam banjir adalah, Desa Mendilam ± 30 Cm, Desa Lae Mate lama ± 40 cm dan desa Desa Subuasan ± 30 cm.

Kemudian Desa Sibungke ± 30 cm, Desa panglima sahman ± 60 cm, Desa Muara batu batu ± 40 cm dan Desa pasar Rundeng ± 25 cm.

Lalu Desa Blukur Makmu ± 40 cm, Desa oboh ± 40 cm, Desa Siperkas ± 30 cm dan Desa Kita beringin ± 30 cm

Dikatakan, naiknya debit air di Sungai Lae Souraya secara umum sudah mulai berdampak terhadap kegiatan dan aktivitas masyarakat di kecamatan Rundeng.

Selain halaman warga, akses jalan poros yang menghubungkan antar desa dalam kecamatan Rundeng termonitor genangan air.

Begitu juga jalan yang menghubungkan antar desa di badan jalan tepatnya di Desa Muara Batu Batu dengan ketinggian air mencapai ± 70 cm dan Desa Panglima Sahman ± 80 cm.

Safran mengaku saat ini kegiatan masyarakat yang tinggal di bantaran Sungai Lae Souraya sudah mulai berdampak terhadap aktivitas dikarenakan dampak dari luapan banjir/

Dia mengaku jika naiknya debit air (volume air) karena curah hujan masih melanda dan diperparah limpahan air dari hulu kabupaten Aceh Tenggara.

“Sekarang akses jalan poros di Desa panglima sahman yang menghubungkan jalan antar Desa terpantau bagi pengguna jalan yang menggunakan sepeda motor sudah mulai melintasi jalan dengan menggunakan perahu penyeberangan,” terang Safran.

Selain akses jalan, Safran melaporkan ratusan hektar tanaman pertanian komuditas jagung milik  masyarakat terendam hingga terancam gagal panen.(*)

Baca juga: VIDEO Banjir di Jalan Nasional Subulussalam Mulai Surut, Arus Lalin Aceh Sumut Berangsur Lancar