Gerhana

Malam Ini Ada Gerhana Bulan Parsial di Langit Aceh, IAIN Lhokseumawe Lakukan Pengamatan

Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan gerhana Bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon

Penulis: Subur Dani | Editor: Ansari Hasyim
For Serambinews.com
Gerhana bulan panumbra yang terlihat di langit Lhokseumawe, Jumat (5/5/2023) malam.     

Laporan Saiful Bahri l Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE -Gerhana merupakan peristiwa terhalangnya cahaya dari sebuah sumber oleh benda yang lain, seperti terhalang cahaya matahari oleh bulan yang menyebabkan terjadinya gerhana Matahari dan terhalang cahaya matahari oleh bumi yang menyebabkan gerhana bulan.

Gerhana matahari terjadi pada fase bulan baru (new moon), sedangkan gerhana Bulan terjadi pada fase bulan purnama (full moon), namun tidak setiap bulan baru akan terjadi gerhana Matahari dan setiap bulan purnama terjadi gerhana Bulan. 

Gerhana bulan dikenal ada tiga macam jenisnya.

Baca juga: Gerhana Bulan Diprediksi Terjadi Lusa Minggu, 29 Oktober 2023, Kemenag Aceh Ajak Umat Shalat Khusuf

Pertama, gerhana Bulan total, dimana saat puncak gerhana seluruh piringan bulan memasuki bayangan umbra (inti) Bumi, sehingga bulan terlihat saat itu berwarna hitam kemerah-merahan. 

Kedua, gerhana Bulan sebahagian (parsial), dimana saat puncak gerhana terjadi, permukaan Bulan hanya sebagian memasuki dalam bayang inti Bumi (bayang umbra). 

Ketiga, gerhana Bulan penumbra, dimana Bulan hanya memasuki dalam kerucut bayang luar bumi saja (bukan bayang inti Bumi), tidak sampai kedalam bayang inti (bayang umbra). Pada saat gerhana ini terjadi, secara kasat mata Bulan hanya terlihat redup tidak memancarkan sinar yang kuat seperti pada saat purnama-purnama lainnya. Untuk mengetahui proses terjadinya gerhana penumbra harus menggunakan teleskop. 

Ketua Jurusan Ilmu Falak Fakultas Syariah IAIN Lhokseumawe, Dr Tgk Ismail  SSy MA, menjelaskan, pada Sabtu (29/10/2023) bertepatan malam 14 Rabiul Akhir 1445 H atai dini hari nanti akan terjadi gerhana Bulan Parsial. 

Secara global, gerhana ini terjadi mulai pukul 18.01.47 UT sampai 22.26.20 UT atau mulai pukul 01.01.47 Wib sampai 05.26.20 Wib.

Gerhana ini dapat disaksikan seluruh Indonesia dengan durasi yang berbeda-beda, karena tidak semua daerah di Indonesia memiliki kesempat untuk melihat gerhana dari awal hingga akhir, mengingat sebagian wilayah Indonesia saat akhir gerhana, posisi bulan sudah terbenam. 

Aceh menjadi salah satu daratan yang istimewa untuk gerhana kali ini, mengingat prosesi gerhana dapat disaksikan dari fase awal hingga akhir. 

Secara global gerhana Bulan Parsial ini dapat dilihat di Amerika Timur, Eropa, Asia, Afrika, dan Australia dengan waktu dan durasi menurut wilayah masing-masing. 

Khusus untuk wilayah Aceh, awal gerhana mulai terlihat pukul 02.34.37 Wib yang ditandai mulainya masuk bayang umbra Bumi berwarna hitam ke permukaan bulan. 

Puncak gerhana terlihat pada pukul 03.14.05 Wib yang ditandai bayang umbra Bumi sudah mengenai sebagian permukaan bulan dan gerhana berakhir pukul 03.53.34 Wib yang ditandai dengan hilangnya bayang umbra Bumi dari permukaan bulan. 

"Kita berharap seluruh Masyarakat Muslim Aceh dapat menyiapkan diri untuk melaksanakan shalat sunat gerhana pada saat gerhana bulan parsial terjadi yaitu dari pukul 02.34.37 sampai 03.53.34 Wib," kata Tgk Ismail.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved