Breaking News

Israel Luncurkan Operasi Darat, Tandai Fase Kedua Serangan Gaza, Netanyahu: Perang di Gaza akan Lama

Ini dimulai saat mereka meluncurkan operasi darat terhadap Hamas dan bersumpah untuk menghancurkan musuh di atas dan di bawah tanah.

Editor: Faisal Zamzami
MAHMUD HAMS / AFP
Sebuah rudal meledak di Kota Gaza selama serangan udara dilancarkan Israel pada 8 Oktober 2023. Israel secara resmi menyatakan perang terhadap Hamas pada hari Minggu ketika jumlah korban tewas dalam konflik tersebut melonjak hampir 1.000 setelahHamas melancarkan serangan mendadak besar-besaran dari Gaza. 

SERAMBINEWS.COM, YERUSALEM - Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan pada Sabtu (27/10/2023) bahwa pasukan Israel telah meluncurkan fase kedua perang Gaza.

Ini dimulai saat mereka meluncurkan operasi darat terhadap Hamas dan bersumpah untuk menghancurkan musuh di atas dan di bawah tanah.

Warga Gaza yang terkepung hampir tidak memiliki komunikasi dengan dunia luar karena jet-jet Israel menjatuhkan lebih banyak bom di daerah kantong Palestina yang dikuasai Hamas.

Dilansir dari Reuters, para petinggi militer mengatakan bahwa serangan darat yang telah lama terancam sedang dipersiapkan.

Berbicara pada sebuah konferensi pers di Tel Aviv, Netanyahu memperingatkan warga Israel untuk bersiap-siap menghadapi kampanye militer yang panjang dan keras.

Namun, ia tidak menyebut serangan darat Israel saat ini sebagai sebuah invasi berskala besar.

Ia mengulangi himbauan Israel kepada warga sipil Palestina untuk mengungsi dari Jalur Gaza utara di mana Israel memusatkan serangannya, dan bersumpah bahwa segala upaya akan dilakukan untuk menyelamatkan lebih dari 200 sandera yang ditahan Hamas.

"Ini adalah tahap kedua dari perang yang tujuannya jelas, yaitu untuk menghancurkan kemampuan pemerintahan dan Hamas dan membawa pulang para sandera," kata Netanyahu.

"Kita baru berada di awal," katanya. "Kami akan menghancurkan musuh di atas tanah dan di bawah tanah."

Baca juga: Hamas Bersiap Akan Balas Serangan Israel yang Telah Melumpuhkan Gaza

Israel telah memperketat blokade dan membombardir Gaza selama tiga minggu setelah serangan kelompokHamas pada 7 Oktober menewaskan 1.400 warga Israel pada hari paling mematikan dalam 75 tahun sejarah negara itu.

Negara-negara Barat pada umumnya mendukung apa yang mereka katakan sebagai hak Israel untuk mempertahankan diri, namun telah terjadi peningkatan keprihatinan internasional atas jumlah korban akibat pengeboman dan meningkatnya seruan untuk jeda agar bantuan dapat sampai ke warga sipil Gaza.

Otoritas kesehatan di Jalur Gaza yang berpenduduk 2,3 juta jiwa mengatakan 7.650 warga Palestina telah tewas dalam kampanye Israel untuk melenyapkan militan.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas, yang Otoritas Palestina memerintah beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki, sementara Hamas yang memerintah Gaza, mengatakan bahwa rakyat menghadapi perang genosida dan pembantaian yang dilakukan Israel dan disaksikan seluruh dunia.

Dengan banyaknya bangunan yang menjadi puing-puing dan tempat berlindung yang sulit ditemukan, warga Gaza kekurangan makanan, air, bahan bakar dan obat-obatan.

Penderitaan mereka semakin memburuk sejak Jumat malam ketika layanan telepon dan internet terputus, diikuti dengan pengeboman hebat sepanjang malam.

Baca juga: VIDEO Invasi Darat IDF Gagal Lagi, Tentara Israel Terekam Kabur ke Laut Tinggalkan Alat Tempur

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved