KSAD Jenderal Agus Subiyanto Potensi Kuat Jadi Panglima TNI Baru, Yudo Margono Segera Pensiun
Khairul mengatakan alasan Jenderal Agus berpotensi besar menjadi Panglima TNI pengganti Yudo lantaran memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo
SERAMBINEWS.COM - Pengamat militer dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi, menilai sosok Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Agus Subiyanto layak menggantikan Laksamana Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Diketahui, Yudo bakal memasuki masa pensiun pada November 2023.
Khairul mengatakan alasan Jenderal Agus berpotensi besar menjadi Panglima TNI pengganti Yudo lantaran memiliki kedekatan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"UU mengatur bahwa syarat untuk diusulkan menjadi Panglima TNI adalah perwira tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai kepala staf angkatan. Jangan lupa juga, pengusulan calon Panglima TNI tetaplah hak prerogatif Presiden."
"Jadi ya harus diakui bahwa rekam jejak kedekatan dengan Presiden dan masa aktif yang lebih panjang, telah menghadirkan peluang lebih besar bagi KSAD baru, Jenderal Agus Subiyanto untuk menjadi Panglima TNI berikutnya," kata Khairul kepada Tribunnews.com, Minggu (29/10/2023).
Khairul juga menilai potensi Jenderal Agus menjadi Panglima TNI baru semakin besar ketika sejak era Reformasi belum pernah ada Panglima TNI yang dijabat dari matra yang sama.
Dia mengatakan hal tersebut hanya terjadi saat pergantian dari Jenderal Moeldoko ke Gatot Noermantyo pada tahun 2015.
"Apalagi, pada masa reformasi, kecuali Jenderal Moeldoko yang digantikan oleh Jenderal Gatot Noermantyo, belum pernah ada Panglima TNI berturut-turut dari matra yang sama," jelasnya.
Dengan sejarah seperti itu, Khairul mengatakan peluang KSAL Laksamana Muhammad Ali menjadi kecil lantaran Yudo Margono juga berasal dari matra yang sama seperti dirinya.
Baca juga: Sosok KSAL Muhammad Ali, Berpeluang Kuat Gantikan Panglima TNI Yudo Margono, Prajurit Kapal Perang
Sementara, peluang KSAU Marsekal Fadjar, menurut Khairul, semakin kecil karena pertengahan tahun 2024 bakal memasuki masa pensiun.
"Begitu pula dengan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo. Beliau akan pensiun dalam enam bulan ke depan. Peluangnya tentu lebih kecil lagi," katanya.
Namun, Khairul mengatakan pergantian Panglima TNI ini menyangkut kebutuhan organisasi dan kehendak presiden.
"Hal-hal di luar kelaziman selalu mungkin terjadi dan sepanjang tidak melanggar aturan, ya tidak akan ada masalah," ujarnya.
Lebih lanjut, Khairul mendesak agar nama Panglima TNI yang baru segera diusulkan dan disetujui DPR.
Baca juga: Penjelasan TNI soal Video Panglima Yudo Minta Prajurit Piting Warga Rempang: Itu Artinya Merangkul
Sehingga, Panglima TNI yang sudah dipilih tersebut dapat dilantik selambatnya pada akhir November 2023.
"Sebelum Laksamana Yudo Margono secara resmi masuk pasa pensiun pada 1 Desember 2023, jabatan Panglima TNI harus sudah diserahterimakan kepada penggantinya," katanya.
Tribunnews.com pun telah menghubungi Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid dan anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono untuk mengonfirmasi apakah pemerintah telah mengusulkan nama baru pengganti Yudo Margono sebagai Panglima TNI.
Namun, hingga berita ini diterbitkan, belum memberikan respons.
Baca juga: Letjen Agus Subiyanto Resmi Jabat KSAD Usai Dilantik Jokowi
Yudo Margono Bakal Beri Saran Penggantinya ke Jokowi
Sebelumnya, Yudo bakal memberikan saran terkait penggantinya sebagai Panglima TNI ke Jokowi.
Namun, dia mengatakan usulan tersebut baru disampaikannya jika Jokowi memang memintanya.
"Sampai saat ini saya belum, yang tadi nantinya tentunya hak prerogratif presiden, kalau presiden minta tentunya saya akan memberikan saran dan pendapat," katanya di Mabesad, Jakarta Pusat pada Jumat (27/10/2023), dikutip dari YouTube Kompas TV.
Di sisi lain, Jokowi mengaku sudah memproses terkait Panglima TNI terbaru pengganti Yudo.
Hal ini disampaikannya seusai memimpin upacara HUT TNI ke-78 di kawasan Monas, Jakarta Pusat pada 5 Oktober 2023.
"Masih dalam proses," katanya singkat, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Berikut profil Letjen Agus:
Agus merupakan jebolan Akademi Militer (Akmil) 1991 dari kecabangan infanteri Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Pria kelahiran 5 Agustus 1967 ini mengawali karier militernya dengan menjabat sebagai Kasi Ops Sektor A di Timor Timur.
Setelah itu, ia kembali ke satuannya menjadi Komandan Batalion 22 Grup 2 Kopassus dan Kepala Penerangan Kopassus.
Karier Agus pun berlahan mulai menanjak dengan dipercaya menjabat Komandan Kodim 0735/Surakarta pada 2009-2011.
Jabatan tersebut diemban Agus di era Wali Kota Solo Joko Widodo yang kini menjadi presiden.
Berikutnya, Waasops Kasdivif 2/Kostrad pada 2011, Asops Kasdam I/Bukit Barisan pada 2014-2015, dosen madya Seskoad pada 2015, dan Pamen Denma Mabesad pada 2015-2016.
Lalu, Komandan Rindam II/Sriwijaya pada 2016-2017, Komandan Korem 132/Tadulako pada 2017-2018, Pamen Denma Mabes TNI pada 2018-2019, dan Wadanpussenif Kodiklatad pada 2019-2020.
Selain itu, Agus pernah menjabat Komandan Korem 061/Suryakencana pada 2020, Komandan Paspampres pada 2020-2021, Pangdam III/Siliwangi pada 2021-2022, dan Wakasad pada 2022.
Punya Harta Kekayaan Rp 19 M
Agus tercatat mempunyai harta kekayaan senilai Rp 19 miliar.
Jumlah kekayaan ini berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2022.
Adapun Agus mempunyai tanah dan bangunan dengan total nilai Rp 16 miliar.
Rinciannya, tanah dan bangunan seluas 90 meter persegi/45 meter persegi di Bandung Barat senilai Rp 715 juta dan tanah 898 meter persegi di Pangandaran senilai Rp 2 miliar.
Lalu, tanah 240 meter persegi di Karanganyar senilai Rp 528 juta, tanah 162 meter persegi di Bandung Barat Rp 1,65 miliar, dan tanah 2.000 meter persegi di Bandung senilai Rp 3,3 miliar.
Berikutnya, tanah 90 meter persegi/45 meter persegi di Bandung Barat Rp 715 juta, tanah 710 meter persegi di Cimahi Rp 2,4 miliar, dan tanah 510 meter persegi di Cimahi Rp 1,7 miliar.
Berikutnya, tanah 149 meter persegi di Jakarta Timur Rp 665 juta dan tanah 1.184 meter persegi di Bogor Rp 2,1 miliar.
Selain itu, Agus tercatat mempunyai alat transportasi mobil Nisan Mini Bus tahun 2011 senilai Rp 70 juta dan harta bergerak lainnya Rp 1,5 miliar.
Selanjutnya, kas dan setara kas Rp 1,6 miliar. Dengan demikian, Agus mempunyai harta kekayaan sekitar Rp 19 miliar.
Baca juga: Usai Masuk Islam, Bek Persita Christian Rontini Nikahi Amanda Anak Kandung Legenda Timnas Indonesia
Baca juga: VIDEO Banjir Rendam Belasan Desa di Kota Subulussalam, Ratusan Hektar Jagung Terancam Gagal
Baca juga: Tak Terima Hotel Angkasa Milik Lukas Enembe Senilai Rp 40 Miliar Dikembalikan, KPK Ajukan Banding
Sudah tayang di Tribunnews.com: Yudo Margono Bakal Pensiun, Pengamat: KSAD Jenderal Agus Subiyanto Potensi Jadi Panglima TNI Baru
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.