Longsor di Subulussalam

Terjung ke Jurang Hingga Sisir Sungai, Hari Ke-3 Pencarian Korban Longsor Subulussalam Masih Nihil

Memasuki hari ketiga pascabencana longsor di Jalan Nasional Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam tersebut, tiga korb

Penulis: Khalidin | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Tim Search And Rescue (SAR) gabungan melakukan pencarian terhadap tiga korban hilang, Minggu (29/10/2023) 

Memasuki hari ketiga pascabencana longsor di Jalan Nasional Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam tersebut, tiga korban longsor yang hilang itu belum ditemukan.

Laporan Khalidin I Subulussalam

SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM - Tim Search And Rescue (SAR) gabungan masih melakukan pencarian terhadap tiga korban longsor di Subulussalam yang hilang hingga hari ketiga, Senin, (30/10/2023) sore.

Memasuki hari ketiga pascabencana longsor di Jalan Nasional Dusun Patetah, Desa Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam tersebut, tiga korban longsor yang hilang itu belum ditemukan.

Komandan Tim Basarnas Pos Meulaboh, Suhelmi kepada Serambinews.com mengatakan hari ketiga pihaknya melakukan pencarian dengan perahu karet menyusuri aliran Sungai Lae Kombih.

Namun hingga petang, tim SAR belum juga berhasil menemukam ketiga korban bencana longsor yang hilang.

Tim Basarnas Pos Meulaboh dan Aceh Selatan terjun ke Kota Subulussalam dalam rangka melaksanakan misi kemanusiaan pencarian korban tanah longsor di sana.

Tim Basarnas Meulaboh dikomandoi Suhelmi ke Subulussalam bersama delapan personelnya dan akan dibantu lima personel Satgas SAR Aceh Selatan.

Baca juga: Presiden Jokowi Gelar Jamuan Makan Siang untuk Tiga Capres di Istana Negara: Sajian Nusantara

Di Kota Subulussalam, Tim Basarnas Meulaboh, Aceh Selatan, akan bergabung bersama Satgas SAR Subulussalam, Polres dan relawan RAPI setempat sebanyak 18 orang.

Adapun perlengkapan yang dibawa meliputi satu mobil box cimpartment, satu perahu karet, Pal Ekstrikasi, Pal Mauntenering, Pal Komunikasi, Pal Evaluasi dan Responder Bag.

Berdasarkan catatan Serambinews.com, Basarnas Meulaboh dan Aceh Selatan, sangat aktif menjalankan misi kemanusian ke Kota Subulussalam.

Misi kemanusian terkini adalah upaya pencarian korban tenggelam di Desa Suka Maju dan Rikit, Desa Namo Buaya, Kecamatan Sultan Daulat pada Juni-Juli 2023 lalu.

Pantauan Serambinews.com tim SAR melakukan pencarian di lokasi peristiwa bencana longsor dengan turun ke jurang dan aliran Sungai Lae Kombih.

Sementara tim lain melakukan pencarian dengan menyisir aliran Sungai Lae Kombih mulai Lae Ikan hingga kawasan air terjun menggunakan perahu karet.

Baca juga: Polemik Wacana Pengguna Air Tanah Harus Urus Izin, Warga Ogah Urusi karena Takut Pungli

Petugas pencarian juga mendirikan posko di lokasi pemandian Sikelang, Kecamatan Penanggalan.

Pantauan Serambinews.com lokasi longsor mencapai 60 meter dengan material tanah yang sangat banyak.

Longsor susulan yang terjadi Sabtu (28/10/2023) malam, menimpa lima orang yang sedang berada di lokasi bencana.

Dua dari lima korban tertimpa tanah longsor berhasil selamat, sedangkan tiga lainnya hingga kini masih hilang.

Salah satu korban tertimpa longsor yang hilang adalah Bripka Kurniadi, personel Polsek Penanggalan, Kota Subulussalam.

Pencarian diawali dengan membersihkan material longsor karena ada dugaan jika korban tertimbun.

Baca juga: Buang Kebiasaan Buka Tutup Pintu Kulkas, Ternyata Sebabkan Tagihan Listrik Meningkat, Loh Kok Bisa?

Dugaan lain ketiga korban terseret tanah longsor dan jatuh ke jurang hingga masuk dalam Sungai Lae Kombih yang melintas di sana.

Oleh karena itu, selain mencari di lokasi timbunan tanah longsor, tim juga melakukan pencarian di aliran Sungai Lae Kombih, kawasan Sikelang, Kecamatan Penanggalan,Kota Subulussalam.

Dua di antara lima korban berhasil selamat, yakni Dian Warga Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dan Raja Kalkautsar warga Lhokseumawe.

Tiga korban lainnya hingga kini hilang adalah Korban Lima orang, 2 selamat 3 hilang, Bripka Kurniadi anggota Polsek Penanggalan, Polres Subulussalam.

Kemudian Edy Sukmawan (27) Warga Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, sebagai driver dan Ibrahim Pangabean warga Marindal, Kota Medan, Sumatera Utara juga selaku driver. 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Ramadan yang stanby di lokasi longsor mengimbau para pengguna jalan untuk selalu waspada.

Apalagi, hingga saat ini cuaca di Kota Subulussalam masih kerap dilanda hujan. Saat ini cuaca masih mendung dan dikuatir kembali diguyur hujan.

Biasanya, setiap penghujan kawasan Desa Jontor hingga Lae Ikan, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam rawan terjadi longsor.

“Jadi pengendara yang melintas di Kota Subulussalam waspada, hindari melintas saat hujan deras karena rawan longsor, “ imbau Ramadan.

Sedangkan untuk proses pencarian korban, Ramadan menyatakan akan memaksimalkan. Dia berharap agar ketiga korban segera ditemukan.

Tim pencarian kata Ramadan, terus bekerja dengan sejumlah cara menemukan ketiga korban tertimpa tanah longsor.

Informasi dari BPJN PPK 2.6 lokasi longsor berada di kawasan KM 12.+600 (/+) namun ini masih perkiraan.

Raja Kalkautsar, salah seorang korban tanah longsor yang selamat saat diwawancarai Serambinews.com di RSUD Subulussalam mengatakan dia bersama rekannya bernama Edy Sukmawan (27) warga Desa Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe turut menjadi korban.

Keduanya merupakan wartawan media Mataaceh.com dan saat kejadian mereka sedang dalam perjalanan menuju Kutacane, Aceh Tenggara.

Raja Kalkautsar berhasil selama dalam peristiwa tersebut. Sementara rekannya Edy Sukmawan hingga kini masih hilang bersama dua korban lainnya.

Menurut Raja Kalkausatsar, mereka telah berangkat sejak tiga hari lalu dari Lhokseumawe dengan menggunakan mobil Nisan Grand Livina nopol BL 1270 JK warna putih.

Dalam perjalanan di wilayah Subulussalam hujan deras sehingga keduanya sempat istirahat di salah satu warung kopi.

Namun, sekitar pukul 19.30 WIB terjadi longsor dan mereka kembali menunda perjalanan seraya melihat titik bencana tersebut.

Nah, saat proses pembersihan tanah longsor tiba-tiba terjadi bencana susulan di mana tebing tanah lainnya runtuh dan menimpa lima orang.

Dua di antara lima korban berhasil selamat yakni Dian Warga Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara dan Raja Kalkautsar warga Lhokseumawe.

Tiga korban lainnya hingga kini hilang, yakni Bripka Kurniadi anggota Polsek Penanggalan, Polres Subulussalam.

Kemudian Edy Sukmawan (27) Warga Man Gedung, Kecamatan Banda Sakti, Lhokseumawe, sebagai driver dan Ibrahim Pangabean warga Marindal, Kota Medan, Sumatera Utara juga selaku driver.

“Saya bisa selamat karena setelah tertimpa terseret ke jurang tapi nyangkut di pembatas jalan,” kata Raja Kalkautsar.

Hingga saat ini Raja Kalkautsar belum dapat banyak beraktivitas karena kondisi badannya masih sangat akibat akibat ditimpa material longsor.

Rencananya, Raja akan dirujuk ke Banda Aceh guna mendapatkan pengobatan lebih maksimal.

Kendati demikian, Raja meminta sanak saudara agar tidak kuatir karena dirinya telah selamat.

Sementara untuk rekannya Edy Sukmawan dia meminta agar para kerabat, saudara dan rekan-rekan mendoakan cepat ditemukan serta selamat seperti dirinya.

“Untuk saudaraku di kampung, Alhamdulillah saya selamat. Dan keluarga sahabat saya Edy Sukmawan bersabar, mohon doa agar segera dapat ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Raja Kalkautsar. (*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved