Breaking News

Berita Luar Negeri

Ketegangan Perbatasan Lebanon dengan Israel Meningkat, Hizbullah Bentuk Front Persatuan

Ketegangan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat serta diikuti belasan serangan oleh kedua kubu bersenjata itu.

Editor: Agus Ramadhan
AP/Bilal Hussein
Pemimpin Hizbullah Sayyid Hassan Nasrallah berbicara melalui tautan video selama upacara peringatan ke-2 pembunuhan Jenderal Qassem Soleimani di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, Senin (3/1/2022). 

Ketegangan Perbatasan Lebanon dengan Israel Meningkat, Hizbullah Bentuk Front Persatuan

SERAMBINEWS.COM – Konfrontasi antara Israel dan Hizbullah menempatkan Lebanon pada skala konflik yang lebih meluas, Hizbullah beberapa meningkatkan serangan untuk Israel.

Ketika Israel memperluas serangan daratnya ke jalur Gaza, front Lebanon juga meningkatkan intensitasnya ke Israel sebagai bentuk dukungan untuk Hamas.

“Aturan keterlibatan, yang sejauh ini relatif dipatuhi, semakin diuji dari hari ke hari, sehingga tidak ada yang bisa mengabaikan risiko eskalasi yang lebih luas,” kata Karim Bitar, profesor hubungan internasional di Universitas Saint Joseph di Beirut dikutip dari thenationalnews.com, pada Rabu, (1/11/2023).

Ketegangan antara Hizbullah dan Israel terus meningkat serta diikuti belasan serangan oleh kedua kubu bersenjata itu.

Milisi Hizbullah mengkonfirmasi dalam beberapa hari ini, mereka telah membunuh dan melukai awak tank Merkava di dekat barak Pranit di Israel utara.

Baca juga: Terima Bantuan Makanan hingga Obat-obatan, Rakyat Palestina Ucapkan Terima Kasih ke Masyarakat Aceh

Belum diketahui secara pasti berapa banyak tentara yang tewas dalam serangan itu, karena militer Israel tidak segera mengakui adanya korban jiwa.

Semalam, pasukan Israel juga menyerang pinggiran beberapa kota di selatan Lebanon yakni Ramia, Aita Al Shaab dan Labouneh, dengan fosfor putih dan artileri.

Militer Israel mengatakan serangan itu ditujukan pada posisi militer Hizbullah, termasuk gudang senjata.

Penggunaan fosfor putih oleh Israel dalam serangannya di Lebanon selatan telah didokumentasikan dalam beberapa kesempatan oleh kelompok hak asasi manusia Amnesty International. Penggunaannya dilarang berdasarkan hukum internasional.

Tak hanya itu Pemboman lintas batas telah meningkat secara signifikan sejak pekan lalu, setelah Israel mengumumkan pengepungan total lewat udara dan darat ke Gaza.

Hizbullah Bentuk Persatuan Front

Peneliti senior di Carnegie Middle East Center di Beirut Mohanad Hage Ali, mengungkapkan strategi Hizbullah dalam melawan Israel dalam konflik di perbatasan dengan membentuk persatuan front

“Kami telah melihat perluasan wilayah geografis di mana operasi militer terjadi,” ujarnya.

Strategi persatuan front sudah dimulai Hizbullah dan sekutunya sejak 2021, strategi itu mengharuskan persatuan masing-masing kelompok bersenjata non negara mengumpulkan sumber daya, taktik, dan senjata.

Strategi tersebut hampir sama seperti NATO yang terdiri dari aktor-aktor non-negara, di mana mereka semua akan bergabung jika diserang oleh Israel dan hal itu akan menghalangi Israel melancarkan serangan terhadap organisasi-organisasi ini.

“Jadi apa yang kita lihat sekarang di Lebanon selatan telah dilakukan selama bertahun-tahun,” paparnya.

Baca juga: Gaza Dibombardir, Bantuan Rakyat Aceh 100 Paket Makanan, Obat, & Kebutuhan Ibu Sampai di Palestina

“Hizbullah harus turun tangan untuk mencoba menarik garis merah seputar invasi Jalur Gaza dan penghancuran Hamas,” jelas peneliti Timur Tengah itu.

Kasatuan front juga telah di berlakukan di Yaman oleh kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran, Houthi juga telah melakukan serangan selama tiga minggu ke Israel.

“Sementara di Irak kelompok yang di dukung Iran dan tergabung dalam persatuan front menyerang militer AS.

Konfllik ini terus berlanjut sejak permusuhan dimulai pada tanggal 8 Oktober, diselingi oleh jeda singkat dalam pemboman.

Konflik pertama kali meletus antara Israel dan kelompok militan bersenjata di Lebanon yang dipimpin oleh Hizbullah, partai yang didukung Iran tersebut terutama melancarkan serangan terhadap fasilitas militer Israel yaitu menara pengawas intelijen, infrastruktur pengawasan, dan tank. Sebagian besar korban adalah tentara.

Hizbullah juga mengizinkan kelompok Palestina seperti jihad islam dan Hamas menyeberang ke Israel untuk operasi terbatas.

Baku tembak ini sebagian besar bersifat balas dendam: setiap kali penembakan Israel menewaskan warga sipil, Hizbullah atau sekutunya juga akan menyerang warga sipil.

Jika jumlah korban tewas yang sangat tinggi diumumkan di Gaza setelah pemboman udara yang intens oleh Israel, kelompok-kelompok di Lebanon selatan, pada gilirannya, akan meningkatkan serangan mereka sendiri. (Serambinews.com/Maulidi Alfata)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved