Pasien Kasus Cacar Monyet di Indonesia Bertambah Jadi 36 Orang, Terbanyak di Jakarta
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut, sampai dengan Jumat (3/11/2023), jumlah pasien kasus cacar monyet di Indonesia ada sebanyak 36 orang.
Mereka tertular virus tersebut melalui kontak seksual dan mengalami gejala ringan.
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, orang kelahiran di bawah 1980 lebih terproteksi terhadap cacar monyet karena terjadi eradikasi cacar pada tahun tersebut.
"Sehingga sejak saat itu tidak ada imunisasi cacar," ujar Nadia kepada Kompas.com, Sabtu (28/10/2023).
"Sementara ini adalah penyakit yang disebutkan Mpox, masih dari famili atau jenis virus yang sama," sambungnya.
Adapun, Mpox yang disinggung Nadia sebelumnya dikenal dengan monkeypox.
Mpox adalah penyakit yang disebabkan oleh virus monkeypox dan termasuk penyakit zoonosis.
Jenis penyakit tersebut memungkinkan terjadinya penularan dari hewan ke manusia bahkan manusia ke manusia.
Nadia menjelaskan, bila berpatok pada tahun 1980, banyak orang yang berusia di bawah 30 tahun tertular cacar monyet.
Tidak 100 persen kebal
Meski orang kelahiran di bawah 1980 lebih kebal terhadap cacar monyet, mereka tidak terproteksi 100 persen.
Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin di Nusa Dua, Badung, Bali tahun lalu.
Ia mengatakan, orang dengan kelahiran di bawah 1980 lebih kebal terhadap cacar monyet karena mereka mendapatkan vaksinasi cacar air yang berlaku seumur hidup.
Vaksinasi cacar air membuat penyebaran virus cacar monyet di Asia sangat rendah dibandingkan dengan Eropa.
Sebab, vaksinasi di Benua Biru tidak dilakukan secara menyeluruh lantaran cacar air cepat hilang.
"Orang Indonesia karena dulu karena pandemi cacarnya masih kena, orang-orang kayak saya itu divaksinasi cacar sehingga masih ada antibodinya," ujar Budi dikutip dari Kompas.com, Senin (22/8/2022) lalu.
"Dengan demikian, diharapkan orang-orang yang lahir dibawa 1980 seharusnya masih ada antibodinya," tambahnya.
Budi juga menjelaskan, tingkat kematian akibat cacar monyet terbilang rendah dibandingkan dengan Covid-19.
Hanya 12 dari 35 orang yang terkena cacar monyet yang meninggal dunia berdasarkan catatan Organisasi Kesehatan dunia (WHO).
Kalaupun penderita cacar monyet meninggal, hal ini disebabkan oleh komplikasi, bukan virus.
"Cacar monyet ada dua tipe yaitu Afrika Barat dan Afrika Tengah, yang satu fatal dan yang satu tidak fatal. Dan biasanya banyak di Eropa dan yang di Indonesia bukan yang fatal," tutur Budi.
Baca juga: Usai 7 Tahun Cerai dari Atalarik Syach, Tsania Marwa Sulit Bertemu Anak Kandungnya
Baca juga: Pasukan Paramiliter Iran Divisi Imam Hossein Dilaporkan Tiba di Lebanon, Siap Gempur Israel
Baca juga: Prilly Latuconsina Mantan Maxime Bouttier Masih Jomblo, Ini Alasan dan Kriteria Pria Idamannya
Sudah tayang di Kompas.com: UPDATE Cacar Monyet di Indonesia, Bertambah Jadi 36 Kasus
Tunjangan Rumah DPRD DKI Naik Fantastis: Anggota Rp 70,4 Juta, Pimpinan Rp 78,8 Juta per Bulan |
![]() |
---|
Sosok Subhan Penggugat Keabsahan Ijazah Gibran, Minta Wapres Bayar Rp 125 Triliun ke Negara |
![]() |
---|
Wapres Gibran Digugat Warga Sipil ke PN Jakarta Pusat, Dinilai Melawan Hukum |
![]() |
---|
Riza Chalid, Terduga Mafia Migas Diduga Dalang Demo Berujung Rusuh, Prabowo Diminta Segera Tangkap |
![]() |
---|
Ahmad Sahroni Laporkan Kasus Penjarahan Rumahnya ke Polisi, Kini Ditangani Polda Metro Jaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.