Konflik Palestina vs Israel

Pimpinan Hizbullah Hassan Nasrullah Sebut Israel Lemah Bunuh Anak-anak di Gaza, Hanya Alat AS

Hassan Nasrullah mengawali pidatonya dengan memuji pejuang Hamas dan para martir yang gugur dalam memerangi Israel.

Editor: Faisal Zamzami
AL-MANAR / AFP
Gambar yang diambil dari TV al-Manar Hizbullah pada 12 Juli 2023, menunjukkan pemimpin gerakan Syiah Lebanon Hizbullah Hassan Nasrallah, menyampaikan pidato di televisi 

SERAMBINEWS.COM - Pemimpin militan Lebanon Hizbullah, Hassan Nasrullah, menyampaikan pidato pertamanya secara terbuka tentang perang sekutunya, militan Hamas Palestina, melawan Israel.

Hassan Nasrullah mengawali pidatonya dengan memuji pejuang Hamas dan para martir yang gugur dalam memerangi Israel.

"Kita harus memberi hormat kepada… tangan-tangan Irak dan Yaman yang kuat dan berani yang kini terlibat dalam perang suci ini," kata Hassan Nasrullah dalam pidato yang disiarkan secara langsung di Lebanon, Jumat (3/11/2023) sekitar pukul 15.00 waktu setempat.

Ia mengatakan Iran, sekutu Hizbullah, tidak mengetahui sama sekali tentang rencana operasi Badai Al Aqsa yang diluncurkan oleh Hamas ke Israel pada Sabtu (7/10/2023).

"Pengambilan keputusan sebenarnya adalah para pemimpin perlawanan," katanya, dikutip dari Al Jazeera.

Pemimpin Hizbullah itu memuji Hamas yang melancarkan operasi itu sebagai keputusan yang berani.

"Salah satu kesalahan Israel saat ini adalah mencapai tujuan yang tidak dapat dicapai," kata Hassan Nasrullah.

Hassan Nasrullah menyebut Israel lemah karena serangan yang dilakukannya di Gaza membunuh anak-anak dan warga sipil.

Ia mengingatkan, Israel bisa mendapatkan kembali tawanan yang ditahan Hamas melalui negosiasi.

Menurutnya, Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab penuh atas perang di Gaza dan menyebut Israel hanya sekadar alat eksekutif.

Meski belum ada indikasi Hizbullah akan terlibat perang ini, ia mengatakan tujuan kelompoknya adalah menghentikan perang di Gaza dan mendukung agar Hamas menang.

Hassan Nasrullah membenarkan Hizbullah memasuki pertempuran pada Minggu (8/10/2023), sehari setelah Hamas menyerang Israel.

Selain itu, ia membenarkan sejauh ini 57 pejuang Hizbullah telah terbunuh.

Hizbullah kini meningkatkan operasinya setiap hari di perbatasan Lebanon dan Israel utara, yang berpotensi meningkat eskalasi militer melawan Israel.

Peningkatan eskalasi Hizbullah akan menyesuaikan dengan tindakan Israel di Gaza.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved