Konflik Palestina vs Israel

PBB Sebut Gaza Jadi Kuburan Anak-Anak, Setiap 10 Menit, Seorang Anak Palestina Mati Dibunuh Israel

Antonio Guterres kembali menyerukan gencatan senjata segera di Jalur gaza seiring serangan Israel yang telah membunuh lebih dari 10.000 jiwa.

Editor: Faisal Zamzami
AP Photo
Warga Palestina menyelamatkan korban pengeboman Israel yang masih hidup di Jalur Gaza di kamp pengungsi Nusseirat, Selasa, 24 Oktober 2023. 

PBB: Setiap 10 Menit, Seorang Anak Palestina Mati Dibunuh Israel dalam Serangan ke Gaza

 Serangan Israel membunuh seorang anak palestina setiap 10 menit selama sebulan terakhir di Gaza, kata Badan Bantuan Pengungsi Palestina Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) UNRWA, Senin, (6/11/2023).

"Secara rata-rata, seorang anak tewas dan dua terluka setiap 10 menit selama perang," kata UNRWA dalam pernyataan yang dipublikasikan di X.

"Melindungi warga sipil dalam konflik bukanlah sekadar aspirasi atau cita-cita; itu adalah kewajiban dan komitmen terhadap kemanusiaan kita bersama," tambah pernyataan UNRWA.

UNRWA adalah badan PBB utama yang beroperasi di Gaza, di mana sekolah-sekolahnya saat ini menjadi tempat tinggal bagi sekitar 670.000 warga Palestina yang mengungsi akibat serangan Israel yang tiada henti.

Per Selasa (7/11/2023), 93 staf UNRWA kehilangan nyawa sejak serangan dimulai. Sebanyak 5 staf UNRWA tewas dalam 24 jam terakhir.

Israel melancarkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada 7 Oktober lalu.

 Serangan Israel di Jalur Gaza membunuh setidaknya 10.022 warga Palestina, termasuk 4.104 Anak-anak dan 2.641 perempuan. Menurut data resmi, jumlah kematian Israel hampir mencapai 1.600 jiwa.

Selain jumlah korban yang tinggi dan pengungsian besar-besaran akibat pengepungan Israel di wilayah tersebut, pasokan bahan pokok, listrik, bahan bakar dan air bersih juga semakin menipis bagi 2,3 juta penduduk Gaza yang dikepung total dan dibombardir Israel.

Di New York, Senin (6/11), Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan, Gaza kini sudah menjadi "kuburan bagi anak-anak" akibat serangan militer tanpa pandang bulu dari Israel.

"Perlindungan terhadap warga sipil harus menjadi yang utama," kata Guterres. 

"Kita harus segera mencari jalan keluar dari kebuntuan yang mengerikan ini," ujarnya, dan kembali menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera.

Israel tidak peduli dengan tuntutan internasional yang semakin besar untuk gencatan senjata, dan mengatakan sandera yang diambil oleh kelompok militan Hamas selama serangan mereka di selatan Israel pada 7 Oktober harus dilepaskan terlebih dahulu.

Para pemimpin PBB menuntut perang harus dihentikan sekarang. 

"Sebuah populasi dikepung dan diserang, tanpa akses ke kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, dibom di rumah mereka, tempat perlindungan, rumah sakit, dan tempat ibadah mereka. Ini tidak dapat diterima. Kita perlu gencatan senjata kemanusiaan segera. Sudah 30 hari. Cukup sudah. Ini harus dihentikan sekarang," ujar mereka. 

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved