Video
VIDEO - Prihatin! Korban Serangan Israel di Gaza Gunakan Cuka saat Dioperasi
Operasi dengan hanya memakai cahaya dari senter ponsel, dan dengan tidak adanya stok yodium, mereka terpaksa menggunakan cuka sebagai penggantinya.
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Dilaporkan sejumlah dokter di Gaza terus melakukan operasi, termasuk amputasi tanpa anestesi.
Kabar terbaru itu disampaikan Juru Bicara World Health Organization (WHO), Christian Lindmeier di Jenewa, Swiss, Rabu (8/11/2023).
Dalam konferensi pers tersebut, Lindmeier juga menegaskan kembali seruan PBB untuk memberikan setidaknya 500 truk bantuan setiap harinya yang tidak hanya melintasi perbatasan, tetapi harus sampai ke para pasien di rumah sakit.
Sejak terjadinya penyerangan brutal oleh Israel terhadap Gaza serta penutupan akses listrik dan pasokan dasar banyak rumah sakit di Gaza yang terpaksa harus ditutup. Disisi lain, rumah sakit yang masih dibuka juga telah menjadi tempat penampungan dan panti asuhan sementara.
Dalam beberapa kasus, anak-anak tiba di rumah sakit setelah seluruh keluarga mereka terbunuh dalam perang, atau menyaksikan orang tua mereka meninggal di brankar, atau di lantai keramik rumah sakit.
Staf medis juga telah merawat beberapa anak tersebut hingga kerabat mereka datang untuk menjemput.
Dengan kondisi ini, para dokter dituntut untuk mengambil keputusan cepat di tengah jeritan anak-anak kecil yang menjalani amputasi atau operasi otak tanpa anestesi, maupun air bersih untuk mencuci luka mereka.
Selain itu, karena makanan di Gaza sekarang sangat langka, para staf medis mengatakan, mereka hanya makan satu kali sehari, jika rumah sakit dapat menyediakannya, dan tidur di lorong rumah sakit bersama ribuan pengungsi yang mencari perlindungan di bangsal medis di seluruh Jalur Gaza.
Sementara itu, dalam wawancara dengan para dokter di empat rumah sakit di Gaza, mereka mengatakan, kurangnya persediaan air bersih dan yodium membuat luka pasien menjadi kotor, dan penampakan belatung yang menggigit daging pasien yang hangus dan terkoyak adalah kasus yang sering terjadi.
Mengutip keterangan dokter lain di beberapa rumah sakit, beberapa pasien yang mengalami serangan jantung juga tidak dapat diresusitasi karena staf medis memilih untuk menangani pasien yang memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup.
Tidak hanya itu, karena penutupan akses listrik, Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza utara, melakukan operasi dengan hanya memakai cahaya dari senter ponsel, dan dengan tidak adanya stok yodium, mereka terpaksa menggunakan cuka sebagai penggantinya.
Situasi memprihatinkan ini tidak hanya menimpa para dokter dan perawat, namun juga tenaga medis lainnya.
| VIDEO - Mahfud MD Minta Menkeu Purbaya Bersihkan Dua Lembaga 'Sarang Korupsi' |
|
|---|
| VIDEO - Raja Yordania Tawarkan Proyek Gas dan Tol Rp 21 Triliun ke Indonesia Melalui Danantara |
|
|---|
| VIDEO Kapal Militer Rusia Dekati Pantai Amerika Disebut Lakukan Provokatif |
|
|---|
| VIDEO Haji Uma Minta Polisi Usut Tuntas dan Ungkap Motif Pembunuh Tukang Bakso |
|
|---|
| VIDEO Gangguan Listrik di PLTU Nagan Raya Sejumlah Wilayah di Aceh Padam |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.