Breaking News

Berita Bireuen

Impian Abu Mudi Samalanga Bireuen, IAI Al Aziziyah Melangkah ke UNISAI

Impian Abu Mudi Samalanga selaku pendiri IAI Al Aziziyah sedang mempersiapkan diri dan melangkah menjadi Universitas Islam Al Aziziyah Indonesia

Penulis: Yusmandin Idris | Editor: Muhammad Hadi
Foto dok IAI Al-Aziziyah
Abu Mudi Samalanga, Bireuen, Kamis (09/11/2023) menerima cenderamata dari Kopertais Wilayah V dalam acara wisuda di kampus tersebut. 

Laporan Yusmandin Idris I Bireuen

SERAMBINEWS.COM, BIREUEN - Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah saat ini sudah memasuki usia 21 tahun.

Dengan usia yang masih tergolong singkat ini, IAI AL-Aziziyah telah menjadi sebagai perguruan tinggi Islam swasta dengan jumlah mahasiswa terbanyak di provinsi Aceh.

Impian Abu Mudi Samalanga selaku pendiri IAI Al Aziziyah sedang mempersiapkan diri dan melangkah menjadi Universitas Islam Al Aziziyah Indonesia (UNISAI).

 Hal tersebut disampaikan Rektor IAI Al Aziziyah, Tgk Muhammad Abrar Azizi M Sos dalam rapat senat terbuka wisuda 503 sarjana, Kamis (09/11/2023).

Disebutkan, catatan history memperlihatkan bahwa perguruan tinggi ini diresmikan pada bulan September 2003 dengan nama saat itu Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Aziziyah dan sudah berusia 21 tahun

Baca juga: IAI Al Aziziyah Samalanga Bireuen Wisuda 503 Sarjana, 125 Lulus Cumlaude

"Terkait hal ini, Kami mohon segenap dukungan dari berbagai pihak agar proses alih bentuk dari Institut Agama Islam (IAI) Al-Aziziyah menjadi Universitas Islam Al-Aziziyah Indonesia (UNISAI) terealisasi di tahun 2023 ini," pintanya. 

Putra Al-Mukarram Abu MUDI menyebutkan, menyahuti perubahan dimaksud yayasan telah mempersiapkan lahan yang berlokasi di tempat ini seluas 37 hektar. 

Proses alih bentuk ini tidak lepas dari bantuan dan partisipasi  Rektor UIN Ar-Raniry yang telah menugaskan
beberapa dosen terbaiknya ke IAI Al Aziziyah  dan  memberikan rekomendasi dan berbagai aspek lainnya. 

Ditambahkan, tahun ini kampus akan mengusulkan program magister prodi Hukum Keluarga Islam, dan
program magister prodi Pendidikan Agama Islam, semoga dimudahkan oleh Allah untuk terwujudnya keinginan mulia ini.

Kehadiran perguruan tinggi  di dayah MUDI  menurut Tgk Muhammad Abrar Azizi adalah buah hasil dari sebelumnya ada pergulatan pendapat dan cara pandang yang sangat beragam.

Baca juga: Abu Mudi Isi Pengajian Tastafi di SPBU Pulo Pisang, Pidie, Banyak Pertanyaan Jamaah, Ini Jawabannya

Kesimpulan ini tentunya didasari dari komitmen bahwa eksistensi dayah/pesantren harus mampu berada dalam semua lini kehidupan sosial dan mampu menjaga independensinya di tengah-tengah tarik ulur kebijakan publik dan politik terhadap lembaga pendidikan Islam. 

Perguruan tinggi ini juga hadir untuk memaknai wasiat Allah Yarham Abon Aziz salah satu pimpinan dayah MUDI sebelumnya beut seumeubeut dengan kontekstualisasi dan kebutuhan masyarakat saat ini.

Bentuk dan sistem pendidikan di IAI Al-Aziziyah dijalankan dalam pola kolaborasi pendidikan dayah dengan pendidikan perguruan tinggi, hari kuliah dan malamnya mengaji.

"Pola pendidikan ini adalah upaya integrasi moral dalam proses pembelajaran sehingga mampu melahirkan lulusan beriptek dan berimtaq," jelasnya. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved