Berita Banda Aceh

Makan Durian di Markas Wartawan, Pengawal Firli Bahuri Dinilai Intimidasi Dua Jurnalis di Banda Aceh

Dalam kunjungan kerja tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri, bersama para petinggi Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, menyempatkan makan durian di

Penulis: Indra Wijaya | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri melaksanakan kunjungan kerja ke Provinsi Aceh. Dalam kunjungan kerja tersebut, Ketua KPK Firli Bahuri, bersama para petinggi Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Aceh, menyempatkan makan durian di Sekber Kopi, Jembatan Pante Perak, Banda Aceh, Kamis (9/11/2023) malam. 

Dan polisi itu tau saya  merekam audio dia juga meminta menghapus rekaman tersebut lalu saya melawan,” cerita Umar. 

Kemudian rekaman audio itu tersebut ia kirim ke grup kompas.com, dikarenakan dirinya merasa diintimidasi oleh pengawal Firli ketika menjalankan tugas. “Tujuannya kalau terjadi sesuatu dengan saya itu akan menjadi salah satu barang bukti di kemudian hari,” jelasnya.

Setelah, insiden tersebut, Umar kemudian langsung mengabari ke beberapa wartawan TV yang tergabung dalam Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) agar mereka segera ke lokasi untuk sama-sama meliput Firli. 

“Karena sebelumnya ada juga wartawan Puja TV, namanya nurmala  mengalami intimidasi juga saat mengabadikan foto saya menghampiri Firli untuk minta izin. Nurmala pun diminta paksa hapus foto tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Jurnalis Puja TV Nurmala mengatakan, bahwa dirinya mendapat intimidasi serupa dari pengawal Firli Bahuri. Ia tiba duluan dibanding Umar. 

Baca juga: Beredar Video Tentara Israel Jadikan Tahanan Palestina Perisai Manusia,Mata Ditutup,Ditodong Senjata

“Pas saya tiba, teman wartawan bilang ke saya bahwa tidak bisa keluarin kamera. Jadi saya simpan kamera saya. Lalu tidak lama datang Bang Umar dan langsung mengeluarkan Id Pers menemui Firli,” kata Nurmala.

Pria yang sebelumnya menegur Raja Umar kemudian menghampiri Nurmala menanyakan apa dirinya sempat merekam video. Dan tidak mengatakan bahwa tidak merekam pertemuan itu.

Pengawal itu kemudian meminta ia untuk membuka galeri foto di HPnya untuk mengecek ada atau tidaknya ia merekam kegiatan Firli di Sekber Jurnalis tersebut.

“Lalu aku buka galeri dan ambil di File kamera. Yang ada cuma satu video yang aku record dan kelihatan, dia minta hapus saya turuti. Kemudian dia minta buka di file sampah. Saya jawab kalau HP saya terdelete otomatis dan menghapus file sampah itu,” cerita Nurmala. (*)
 
 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved