Jatuh di Pasuruan, Berikut Spesifikasi Super Tucano, Mampu Terbang Kecepatan hingga 590 Km/Jam

Dikutip dari situs TNI AU, pesawat EMB-314 Super Tucano dibeli pemerintah Indonesia dari Brasil pada 2012 silam.

Editor: Amirullah
Banjarmasin Post/Rahmadhani
Empat unit pesawat tempur Super Tucano mendarat di Lanud Syamsudin Noor Banjarbaru, Senin (14/12/2015) pagi. 

"Setelah take off, (empat pesawat) bergabung dalam formasi dan sesaat kemudian memasuki cuaca kurang baik. Akhirnya, mereka saling melepas diri (berpisah formasi)."

"Dimana dua pesawat lainnya bisa naik dan keluar dari awan, kemudian lost contact dengan Super Tucano TT-3111 dan TT-3103," tutur Agung.

Disinggung terkait cuaca buruk yang dimaksud, Agung mengungkapkan ada kumpulan awan yang menyelimuti lereng gunung.

"Jadi, awan yang menyelimuti lereng gunung. Membuat awak pesawat tidak bisa melihat dengan jelas. Tetapi tentunya, ini masih diselidiki lebih lanjut."

"Karena saat ini, kami sedang mencari Flight Data Recorder (FDR) dari pesawat Super Tucano yang jatuh tersebut."

"Karena di FDR menyimpan rekaman suara, gambar, ketinggian, kecepatan, lokasi, serta lain sebagainya," pungkasnya.

Empat Awak Gugur

Pesawat TNI AU mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur hari ini, Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 11.20 WIB (YouTube Kompas TV)
Pesawat TNI AU mengalami kecelakaan di Pasuruan, Jawa Timur hari ini, Kamis (16/11/2023) sekitar pukul 11.20 WIB (YouTube Kompas TV) (YouTube Kompas TV)

Insiden jatuhnya pesawat EMB-314 Super Tucano di lereng Gunung Bromo, Pasuruan, pada Kamis siang, mengakibatkan empat awak gugur.

Awalnya, hanya tiga jenazah yang berhasil ditemukan.

Mereka adalah Mayor Pnb Yuda A. Seta, Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya, dan Kolonel Pnb Subhan.

Lalu, pada Kamis malam pukul 19.00 WIB, jenazah Letkol Pnb Sandhra Gunawan juga ditemukan.

"Iya, memang benar. Ternyata pada pukul 19.00 WIB, kami mendapat kabar bahwa jenazah Letkol Pnb Sandhra Gunawan telah ditemukan."

"Selanjutnya, jenazah menyusul dibawa ke Lanud Abdulrachman Saleh," ujar Marsekal Pertama TNI R Agung Sasongkojati, Kamis.

Sebagai informasi, seluruh korban menduduki jabatan penting di Lanud Abdulrachman Saleh.

Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya merupakan Kadispers Lanud Abdulrachman Saleh, lalu Letkol Pnb Sandhra Gunawan merupakan Komandan Skadron Udara 21.

Kemudian, Kolonel Pnb Subhan merupakan Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh dan Mayor Pnb Yuda A. Seta merupakan Karuops Lanud Abdulrachman Saleh.

Rencananya pada Jumat (17/11/2023) pagi, seluruh jenazah akan diberangkatkan menuju rumah duka dan dimakamkan secara militer.

"Besok pagi (hari ini), kami akan mengadakan acara pelepasan jenazah secara militer," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJatim.com/Kukuh Kurniawan)

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Spesifikasi Super Tucano, Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan, Mampu Terbang hingga 590 Km/Jam

Baca juga: 4 Awak Pesawat TNI AU yang Jatuh di Pasuruan Punya Jabatan Penting, Jenazah Dimakamkan Pagi Ini

Baca juga: Sosok Kolonel Subhan, Korban Jatuhnya Pesawat TNI AU, Sempat Pimpin Pengantaran Bantuan ke Palestina

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved