Kisah Inspiratif
Kisah Nurul Khalisa dari Aceh, Gagal Beasiswa 13 Kali Akhirnya Lolos ke Australia melalui LPDP
Nurul Khalisa atau akrab disapa Ica, wanita tangguh asal Aceh Utara menceritakan kisahnya lolos Beasiswa LPDP ke UNSW Australia usai 13 kali gagal.
Penulis: Sara Masroni | Editor: Taufik Hidayat
SERAMBINEWS.COM - Tidak peduli seberapa lambatnya progresmu, kamu masih berada jauh di depan orang-orang yang tidak pernah mencoba.
Demikian kata pembuka dari Nurul Khalisa, wanita tangguh asal Aceh Utara menceritakan kisahnya lolos Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) ke Australia usai 13 kali gagal.
Wanita yang akrab di Ica itu melalui perjuangan panjangnya dengan tertatih dan sempat hampir menyerah.
“Percobaan yang ke 14 ini sebenarnya saya sudah memutuskan, jika gagal lagi mungkin tidak akan mendaftar ke depannya,” kenang Ica kepada Serambi, Minggu (19/11/2023).
“Namun ternyata Allah memberikan kesempatan tersebut untuk orang-orang yang mau bersabar dan berusaha,” sambungnya.
Baca juga: Kisah Erfiati, Ibu Tiga Anak Selesaikan Kuliah S3 di UIN A-Raniry & Lulus dengan Predikat Cum Laude
Baca juga: Omzet Capai Rp 11 M per Bulan: Kiat Anzar Nawi, Milenial Aceh Tembus Ekspor ke Eropa
Anak dari pasangan Tarmizi dan Nurfadhilah ini lahir di Meudang Ara, Aceh Utara pada 1997 silam.
Ia menghabiskan masa kecilnya di MIN 30 Aceh Utara, kemudian melanjutkan pendidikan di SMPN 1 Tanah Jambo Aye dan MAS Ulumuddin.
Ayahnya berprofesi sebagai guru ngaji dan ibunya sebagai pensiunan guru Sekolah Dasar.
Namun impian Ica setinggi langit, ia bercita-cita kuliah ke luar negeri sejak kecil, tepatnya saat masih duduk di bangku SD.
“Sering dicemoohkan, anak kampung jangan ketinggian mimpinya,” kenang Ica menirukan perkataan orang kepadanya.
“Namun itu tak menghentikan mimpi saya, selalu percaya suatu saat saya mampu mencapainya,” sambungnya.
Baca juga: Khadafi, Anak Muda Asal Lhokseumawe Bos Bisatopup Beromzet Rp 20 Miliar Per Bulan, Begini Kisahnya
Dia kemudian melanjutkan kuliah di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Selama kuliah, ia berpartisipasi di berbagai organisasi, salah satu English Department Students Association (EDSA).
Lulus dari UIN Ar-Raniry 2019 silam, Ica memutuskan ke Pare, Jawa Timur untuk mempelajari IELTS agar bisa mendapatkan LoA universitas.
Selama enam pekan ia berjuang secara intensif mempelajari IELTS, mulai dari pukul 06.30 WIB pagi hingga pukul 22.00 malam.
Setelah mendapat bekal, ia mencoba memberanikan diri mendaftar beasiswa Chevening pada 2019 lalu, namun percobaan pertamanya langsung gagal.
Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya, Ica mencoba peruntungan lain dengan mendaftar mendaftar beasiswa AAS di tahun yang sama, namun kembali gagal.
Bila diurutkan, ia telah mendaftar beasiswa sebanyak 13 kali beasiswa dan semuanya gagal.
Beasiswa tersebut di antaranya Chevening sebanyak dua kali pada 2019 dan 2020, beasiswa AAS sebanyak lima kali pada 2019, 2020, 2021, 2022, 2023.
Kemudian Beasiswa Fulbright sebanyak tiga kali pada 2019, 2020, 2021 dan Beasiswa LPSDM sebanyak satu kali pada 2021.
Akhirnya harga kerja keras dan perjuangan panjang Ica selama ini terbayar usai diumumkan lolos sebagai penerima Beasiswa LPDP batch II pada 7 November 2023 setelah sebelumnya sempat gagal pada batch I tahun 2023 dan 2022 lalu.
Ia diterima beasiswa reguler LPDP pada Prodi Master of Translation and Interpreting, The University of New South Wales (UNSW Australia) dengan LoA Unconditional atau surat masuk perguruan tinggi tanpa syarat dan mulai kuliah Februari 2024 mendatang.
“Berkat doa orang tua, serta usaha dan kesabaran yang saya miliki. Entah kenapa, pada percobaan ke 14 ini, Allah seolah mudahkan segalanya mulai dari pengisian aplikasi sampai proses wawancara,” ungkap Ica.
“Namun satu hal yang pasti, saya percaya ketenangan dan kelancaran proses yang saya lalui merupakan hasil dari 13 kali percobaan lainnya yang belum berhasil,” tambahnya.
Tes yang ke 14 kali ini membuatnya lebih mudah memprediksi dengan tepat apa yang akan ditanyakan oleh pewawancara dan menjadi modal untuk Ica lebih percaya diri.
Pengorbanan Lolos Beasiswa
Jalan yang ditempuh Ica tidak mudah, ia harus berjuang mempersiapkan seleksi beasiswa sambil bekerja di empat instansi sekaligus.
“Perjuangan yang paling berat adalah saat saya harus mempersiapkan aplikasi beasiswa padahal saya bekerja pada empat instansi berbeda,” kenangnya.
Pagi hari, ia harus mengajar di SMP 19 Percontohan Banda Aceh dan SMP Islam YPUI Banda Aceh.
Kemudian di siang dan sore hari ia harus mengajar di Bimbel Khalifah, serta di malam hari harus masuk kantor karena bekerja sebagai staff pengajaran di Dayah Modern Darul Ulum.
“Belum lagi, setahun yang lalu saya juga mengikuti PPG Prajabatan yang tugasnya sangat banyak serta PPL yang juga harus dilakukan,” ungkap Ica.
Dengan pekerjaan dan kewajiban yang sebanyak ini, tampaknya seperti mustahil untuk bisa mempersiapkan aplikasi beasiswa dan tes. Namun itu semua mampu dilaluinya.
“Mau tidak mau waktu tidur yang harus terpotong. Kadang saat mempersiapkan aplikasi beasiswa, saya tidak tidur sama sekali atau hanya punya 2-3 jam saja tidur malam. Begitu selama lima tahun,” ungkap Ica.
Ini bukan perjuangan yang mudah, namun ia selalu ingat pesan para dosennya kalau ingin mendapatkan beasiswa, harus mampu mengorbankan tiga hal.
Tiga hal dimaksud yakni tenaga, waktu tidur dan uang. Tanpa mengorbankan ketiga ini menurutnya sulit mendapatkan beasiswa.
Dia berpesan, bagi yang sedang berjuang mendaftar beasiswa, percayalah selama mau berjuang dan bersabar, pasti yang dicita-citakan akan terwujud.
“Persistence and patience. Berusaha dan bersabarlah, insya Allah, Allah akan mengabulkan doa-doa kita,” ucap Ica.
Dia juga berpesan bagi yang sedang berjuang mendapatkan beasiswa, jangan lupa untuk memproyeksikan apa-apa saja yang harus dipersiapkan.
“Karena mendapatkan beasiswa bukan hasil dari usaha sehari, namun buah dari usaha yang berkepanjangan,” pungkasnya.
(Serambinews.com/Sara Masroni)
BACA BERITA SERAMBI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.