Video

VIDEO Usai Gaza Utara, Kini Selatan Gaza Jadi Target Operasi Darat Militer Israel

Daniel Hagari, mengatakan pasukannya akan melanjutkan serangan mereka “di setiap tempat di mana Hamas berada dan di selatan jalur tersebut.

SERAMBINEWS.COM - Militer Israel berencana bakal memperluas serangannya di Gaza hingga mencakup bagian selatan wilayah tersebut pada Jumat (17/11/2023).

Pasukan zionis mengklain atas wilayah utara dan mengambil alih sebuah rumah sakit di Kota Gaza yang diidentifikasi sebagai prioritas dalam operasi militernya.

Juru bicara utama militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, mengatakan pasukannya akan melanjutkan serangan mereka “di setiap tempat di mana Hamas berada dan di selatan jalur tersebut.

Pernyataan danies Hagari tampak menunjukkan fase baru dalam perang Israel melawan Hamas.

Tiga minggu setelah invasi darat dan kurang dari tiga hari setelah pasukan Israel memasuki halaman rumah sakit terbesar di Gaza, Al-Shifa.

Ia mengatakan kelompok bersenjata tersebut telah menggunakannya sebagai alat untuk menyerang Hamas.

Sementara itu, nasib warga Palestina di Gaza makin teraniaya setelah mereka "diusir" dari Utara agar ke Selatan.

Kini setelah sampai di Selatan mereka diusir lagi agar ke Barat karena tentara Israel berdalih sedang memerangi kelompok Hamas.

Jutaan warga Palestina dari Gaza Utara yang sudah berada di pengungsian di Gaza selatan, kota Khan Younis, kini dipaksa pindah lagi ke Gaza Barat.

Kamis malam, Israel mengedarkan selebaran di wilayah timur Khan Younis meminta agar masyarakatnya mengungsi ke tempat penampungan, karena mereka akan melakukan operasi militer.

Sabtu pagi (18/11), Israel melakukan serangan udara ke blok pemukiman di Gaza selatan dan sekali lagi telah dengan seenaknya membunuh 32 warga Palestina.

Tindakan itu tentu saja bisa memaksa ratusan ribu warga Palestina yang sudah melarikan diri ke selatan dari serangan Israel di Gaza utara, kini terpaksa pindah lagi.

Mereka pindah bersama penduduk Khan Younis, sebuah kota berpenduduk lebih dari 400.000 jiwa, sehingga memperburuk krisis kemanusiaan yang mengerikan.

Ajudan Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Mark Regev, mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel harus maju ke kota untuk mengusir pejuang Hamas dari terowongan bawah tanah dan bunker.

Namun tidak ada "infrastruktur besar" seperti itu di wilayah yang kurang dibangun di sebelah barat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved