Penolakan Rohingya ke Aceh, Prof Humam Hamid: Masalah Kemanusiaan, Usulkan Tempat di Sebuah Pulau

Adapun solusi yang saat ini mungkin bisa dijadikan pilihan adalah mencarikan sebuah pulau yang ada di Aceh untuk dijadikan tempat Imigran Rohingya.

Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/HANDOVER
Prof. Dr. Ahmad Human Hamid, MA, Sosiolog dan Guru Besar Universitas Syiah Kuala Banda Aceh. 

Penolakan Rohingya ke Aceh, Prof Humam Hamid: Masalah Kemanusiaan, Usulkan Tempat di Sebuah Pulau

Laporan Firdha Ustin | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Guru Besar Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh Prof Humam Hamid, tidak membenarkan aksi penolakan imigran Rohingya ke Aceh mengingat ini merupakan masalah kemanusiaan.

Menurut Prof Humam, sebaiknya Imigran Rohignya tersebut ditempatkan di sebuah Pulau yang jauh dari masyarakat.

Hal tersebut disampaikan Prof Humam saat dihubungi Serambinews.com terkait pandangannya soal Imigran Rohigya yang terus berdatangan, Rabu (22/11/2023).

Menurut Prof Humam yang juga Sosiolog ini, permasalahan Imigran Rohingya merupakan permasalahan kompleks, dimana jika ditelusur lebih jauh ada bisnis dari pihak ketiga yang terlibat di dalamnya.

Imigran Rohingya pun mau tidak mau kemudian memilih Aceh sebagai tempat transit mereka mengingat beberapa negara juga ikut menolak kehadiran mereka. 

Namun yang sangat disayangkan, penerimaan warga Aceh terhadap Imigran Rohigya berakhir kecewa hingga berujung penolakan usai mereka tidak menaati peraturan dan norma-norma di daerah setempat. 

Baca juga: Ketua MPU Aceh: Penolakan Rohingya Bukan Murni dari Masyarakat Aceh, Kita Wajib Bantu 3 Hari

"Tapi ini mau tidak mau, suka tidak suka, hanya ada beberapa tempat Rohingya itu pergi, yang paling dekat ke Bangladesh, mereka sudah kumpul di sana dan mereka juga ke Thai tapi gak diterima, mereka takut kalau ke Thai terdampar di Burma, ke Malysia juga gak suka lalu ke Aceh, ke Aceh kemudian awalnya diterima tapi kemudian banyak tingkah, ya mereka juga sama juga dengan kita, tingkah kita," kata Prof Humam.

Di satu sisi munculnya tindakan penolakan warga Aceh terhadap imigran Rohingya sangat disayangkan mengingat ini merupakan masalah kemanusiaan.

Apalagi imigran Rohingya terdapat banyak anak-anak dan perempuan, hal ini yang kemudian menjadi sorotan.

"Tapi kalau kita hitung-hitung secara kemanusiaan. Kalau laki-laki muda kita tidak begitu peduli tapi ini anak-anak dan perempuan tua. Jadi ini mesti dicari caranya, kalau menurut saya, masyarakat kita itu marah, itu juga ada dasarnya tetapi bagaimanapun ini kan masalah kemanusiaan," tambah Prof Humam. 

Dalam hal ini, Prof Humam meminta sikap yang jelas dari Pemerintah Pusat agar serius menangani hal ini dan berbicara dengan baik dengan IOM (International Organization for Migration) dan UNHCR (United Nations High Commissioner for Refugees) untuk mencari solusi terbaik. 

Prof Humam menambahkan, adapun solusi yang saat ini mungkin bisa dijadikan pilihan adalah mencarikan sebuah pulau yang ada di Aceh untuk dijadikan tempat Imigran Rohingya, pisahkan mereka dari masyarakat Aceh dan pulau tersebut nantinya harus dijaga ketat. 

"Kasih mereka sebuah tempat. Jadi janganlah mereka diusir kemana mereka pergi kalau diusir? Kembali ke Burma? gak mungkin, dibunuh. Sekarang hampir semua negara gak mau nerima dan ini masalah," timpalnya.

Baca juga: Soal Rohingya, Nasir Djamil Sentil IOM & UNHCR dan Sebut Ada Keganjilan pada Keamanan Laut Indonesia

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved