Guru Perlu Keluar dari Tekanan Administrasi dan Rutinitas Menjemukan

Di era globalisasi ini, guru menghadapi banyak tantangan, mulai dari disrupsi teknologi sampai isu kesehatan mental guru dan peserta didik

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Guru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr phil Saiful Akmal SPdI MA 

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEHGuru Besar UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr phil Saiful Akmal SPdI MA, menilai bahwa guru perlu keluar dari tekanan administrasi dan rutinitas yang menjemukan.

Hal itu disampaikan Saiful Akmal dalam kaitan memperingati Hari Guru Nasional yang jatuh pada Sabtu (25/11/2023) hari ini.

Saiful Akmal mengatakan, di era globalisasi ini, guru menghadapi banyak tantangan, mulai dari disrupsi teknologi sampai isu kesehatan mental guru dan peserta didik.

Dalam konteks disrupsi teknologi, guru harus mampu beradaptasi cepat dan mahir teknologi untuk memberikan pencerahan kepada murid dan peserta didik tentang plus minus disrupsi teknologi.

“Khususnya dalam aspek prilaku manusia yang berubah dan semakin individualistik dan melupakan penekanan nilai-nilai,” katanya.

Baca juga: Ariza, Aktivis dari Pidie Jaya, 3 Kali Pindah Kampus, 14 Tahun Baru Selesai S1 di Iskandar Thani

Baca juga: Netanyahu Marah, Menlu Spanyol dan PM Belgia Serukan Gencatan Senjata Permanen di Gaza

Baca juga: Media Israel Akui Kehebatan Pejuang Hamas, Masih Pegang Kendali Setelah 49 Hari Dibombardir

Sementara dalam konteks disrupsi kesehatan mental guru dan peserta didik atau murid, penguatan nilai terhadap proses pengokohan karakter dan kepribadian yang bermanfaat. Tidak hanya untuk dirinya, tetapi juga lingkungan, masyarakat daerah, bangsa dan negara.

Dengan demikian, lanjut Saiful Akmal, produk kebaikan dari sentuhan pendidkan dan guru-guru yang inspiratif dan berkualitas pribadi dengan efek sosial tinggi, juga akan memberikan kekuatan peradaban dan kemanusiaan.

“Isu kesehatan mental guru dan murid ini juga perlu diperhatikan oleh pemangku kepentingan dari segala komponen, baik pemerintah, dinas pendidikan, orangtua murid dan juga pimpinan tokoh masyarakat untuk saling koordinasi dan bersinergi,” demikian Saiful Akmal.(*)

Baca juga: VIRAL Proposal Pembangunan Masjid dengan Nilai Fantastis, Sebutir Batu Bata Rp 800 Ribu

Baca juga: Persiraja Banda Aceh Diteror Jelang Lawan Sada Sumut, Bus Tim Laskar Rencong Dilempari Kelompok OTK

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved