Konflik Palestina vs Israel
Tahap Kedua Gencatan Senjata: Hamas Bersiap Lepaskan 14 Sandera Israel Ditukar 42 Warga Palestina
Pertukaran di hari kedua gencatan senjata ini memberikan jalan bagi bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza bagi warga sipil usai tujuh minggu perang.
"Kami ingin menemukan mereka dan mengubur mereka dengan layak," katanya.
PBB mengatakan jeda tersebut memungkinkan mereka untuk meningkatkan pengiriman makanan, air, dan obat-obatan dalam volume terbesar sejak konvoi bantuan kemanusiaan dilanjutkan pada 21 Oktober.
Mereka juga dapat mengirimkan 129.000 liter bahan bakar, sedikit lebih dari 10 persen dari volume harian sebelum perang, serta gas masak, pertama kalinya sejak perang dimulai.
Di kota selatan Khan Younis hari Sabtu, sebuah barisan panjang orang dengan jeriken dan wadah lainnya menunggu di luar stasiun pengisian untuk mencoba mendapatkan sebagian dari bahan bakar yang baru saja datang.
Sementara menunggu bahan bakar, Hossam Fayad mengeluhkan bahwa jeda dalam pertempuran hanya berlangsung empat hari. "Saya berharap bisa diperpanjang sampai kondisi orang membaik," katanya.
Baca juga: BREAKING NEWS - Hamas Serahkan 13 Sandera Israel ke Palang Merah, Termasuk 7 Warga Asing
Pertama kalinya dalam lebih dari sebulan, bantuan mencapai utara Gaza, pusat serangan darat Israel.
Konvoi PBB mengirimkan tepung ke dua fasilitas yang menampung orang-orang yang terusir oleh serangan Israel.
PBB mengatakan mereka dan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina juga mengevakuasi 40 pasien dan anggota keluarga dari rumah sakit di Kota Gaza, tempat sebagian besar pertempuran terjadi, ke rumah sakit di Khan Younis.
Namun, kelegaan yang dibawa oleh gencatan senjata ini menjadi hambar bagi kedua belah pihak.
Bagi Israel, karena tidak semua sandera akan dibebaskan, dan bagi Palestina karena singkatnya jeda tersebut.
Gencatan senjata yang singkat meninggalkan Gaza terjerat dalam krisis kemanusiaan dan di bawah ancaman bahwa pertempuran bisa segera kembali terjadi.
Amal Abu Awada, janda 40 tahun yang melarikan diri dari kamp di sekitar Kota Gaza ke Khan Younis dengan tiga anaknya pada awal November, mencoba mencari makanan dan air di fasilitas PBB hari Jumat, tetapi mengatakan tidak ada yang tersedia.
"Kami kembali dengan tangan hampa," katanya. "Tetapi setidaknya tidak ada bom, dan kita bisa mencoba lagi."
Israel berjanji melanjutkan serangannya begitu gencatan senjata berakhir.
Hal ini mengaburkan harapan bahwa kesepakatan tersebut pada akhirnya dapat membantu meredakan konflik, yang telah memicu lonjakan kekerasan di Tepi Barat yang diduduki dan menimbulkan ketakutan akan konflagrasi lebih luas di Timur Tengah.
Serangan Udara Israel Bunuh Ibu Hamil dan Bayinya yang Belum Lahir di Dekat Kamp Pengungsi Gaza |
![]() |
---|
Israel Mulai Operasi Serangan Darat di Gaza, Palestina Minta Dukungan Internasional |
![]() |
---|
Serangan Israel Tewaskan 105 Orang di Gaza, Puluhan Anak dan Jurnalis Jadi Korban |
![]() |
---|
Ben Gvir akan Hentikan dan Usir Armada Kapal Terbesar yang Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Gaza |
![]() |
---|
Israel Ancam Para Pemimpin Hamas di Luar Negeri Setelah Bunuh Abu Ubaida dan Keluarganya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.