Pengakuan Sandera Asal Palestina yang Dibebaskan Israel: 'Mereka Mematahkan Tangan Saya'
Tahanan Palestina yang dibebaskan Israel setelah pertukaran dengan sandera Hames mengatakan berbagai bentuk kekerasan yang dialami mereka.
SERAMBINEWS.COM - Pengakuan tahanan Palestina yang dibebaskan Israel dalam pertukaran sandera.
Perlakuan buruk dialami para warga Palestina yang ditahan di Penjara Israel.
Tahanan Palestina yang dibebaskan Israel setelah pertukaran dengan sandera Hames mengatakan berbagai bentuk kekerasan yang dialami mereka.
Satu di antara tahanan yang dibebaskan Israel dan mengalami penderitaan fisik itu bernama Mohammed Nazzal, dari kota Qabatiya.
Penjara Israel seperti menjadi kuburan bagi kami, kata para tahanan Anak Palestina yang dibebaskan saat mereka berbicara.
Segera setelah dibebaskan, Mohammed Nazzal dipindahkan ke ruang gawat darurat Rumah Sakit Ibnu Sina di Jenin.
30 tahanan anak-anak Palestina dibebaskan pada Selasa pagi, sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan antara Perlawanan Palestina dan pemerintah Israel.
Mohammed Nazzal terluka parah di kedua tangannya akibat pemukulan yang dilakukan tentara Israel di penjara Negev, seminggu lalu.
Patah tulang tangan tersebut sengaja diabaikan oleh Layanan Penjara Israel, sehingga menyebabkan komplikasi pada tangan kanan anak tersebut.
Menurut dokter Palestina yang memeriksanya setelah dibebaskan, Mohammed sekarang membutuhkan implan platinum untuk memfasilitasi penyembuhan patah tulangnya.
‘Mereka Mematahkan Tangan Saya’
“Saya ditangkap tiga bulan lalu dan saya ditahan secara administratif,” kata Mohammed kepada Al-Jazeera dikutip dari Palestine Chronicle.
Penahanan administratif ini memungkinkan Israel untuk memenjarakan warga Palestina berdasarkan ‘bukti rahasia’ yang tidak diungkapkan, bahkan kepada pengacara pembela.
Penahanan dapat diperpanjang untuk jangka waktu enam bulan, tanpa dakwaan atau pengadilan.
“Penjara tersebut menjadi kuburan setelah tanggal 7 Oktober,” kata Mohammed. “Penjaga Israel sering memasuki sel dan memukuli para tahanan.”
“Satu minggu yang lalu, kami dipukuli secara kejam dengan batangan besi. Saya meletakkan tangan saya di kepala saya untuk melindunginya dari cedera, namun tentara tidak berhenti sampai mereka mematahkan tangan saya,” tambah Mohammed.
Tahanan anak tersebut dibiarkan tanpa perawatan selama seminggu penuh sampai dia dibebaskan pada Selasa pagi, menyusul perjanjian gencatan senjata.
Sebelum dibebaskan, para tahanan anak-anak Palestina dipindahkan ke penjara Ofer, di mana tentara Israel terus memukuli mereka, menurut Mohammed.
Setelah tanggal 7 Oktober, Layanan Penjara Israel juga menerapkan kebijakan kelaparan dan bentuk-bentuk pelecehan lainnya terhadap tahanan Palestina.
“Mereka memberi kami sepiring kecil nasi setiap hari,” kata Mohammed, menambahkan:
“Di penjara sangat dingin dan tentara mengambil selimut dan pakaian dari kami. Mereka bahkan melarang kami mandi dan mengejek kami dengan mengatakan bahwa kami berbau tidak sedap.”
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tahanan Palestina yang Dibebaskan Israel dalam Pertukaran Sandera: 'Mereka Mematahkan Tangan Saya'
Baca juga: Kemenangan Newcastle Dirampok Wasit, Kontroversi VAR Warnai Hasil Imbang Lawan PSG di Liga Champions
Baca juga: 160 Jenazah Korban Pengeboman Israel di Gaza Ditemukan dari Reruntuhan Dalam 24 Jam Terakhir
Haruskah Karya Anak Bangsa Terindeks Scopus |
![]() |
---|
Anjlok! Emas UBS Turun Tipis, Galeri24 dan Antam Merosot Jauh, Cek Harga Emas di Pegadaian Hari Ini |
![]() |
---|
Setelah Melambung, Harga Emas di Banda Aceh Kini Mulai Melandai, 7 Agustus 2025 Dijual Segini |
![]() |
---|
Resep Daging Iris Kecap Jahe ala Chef Devina Hermawan, Favorit Keluarga yang Bikin Nambah Nasi Terus |
![]() |
---|
Balai Syura Serahkan Hasil Integrasi Gender Bidang Perdamaian pada RPJMA ke Bappeda Aceh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.