Komunitas
Balai Syura Serahkan Hasil Integrasi Gender Bidang Perdamaian pada RPJMA ke Bappeda Aceh
Dr Rasyidah M Ag, ketua Presidium Balai Syura mengawali pertemuan dengan memperkanalkan tim Balai Syura yang hadir yaitu Ani Darliani, Rukiyah
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebagai upaya untuk memastikan tersampaikannya rekomendasi workshop "Review dan Strategi Integrasi Gender pada Isu Perdamaian dalam RPJMA 2025 -2029" yang dilaksanakan 29-31 Juli 2025 lalu, Presidium Balai Syura Ureung Inong Aceh, mewakili seluruh peserta workshop, menyerahkan rekomendasi hasil workshop tersebut kepada Kepala Bappeda Aceh Dr Husnan ST MP di Kantor Bappeda, Selasa (5/8/2025).
Dr Rasyidah M Ag, ketua Presidium Balai Syura mengawali pertemuan dengan memperkanalkan tim Balai Syura yang hadir yaitu Ani Darliani, Rukiyah Hanum, dan Yossie. Selanjutnya, Rasyidah menyampaikan situasi yang berkembanng dalam workshop, sebagai latar konteks penyusunan rekomendasi.
Baca juga: Balai Syura Tegaskan Perempuan Aceh Berhak untuk Berpartisipasi di Pilkada
Menurut Rasyidah, terdapat tiga bagian masukan yang dihasilkan.
Yaitu pertama, Rekomendasi untuk Dokumen RPJMA 2025-2029, kedua Rekomendasi untuk Pembangunan Perdamaian di Aceh, dan ketiga Matriks Masukan: Integrasi Gender Bidang Perdamaian Dalam Dokumen RPJMA 2025-2029 Berbasis Dokumen Rankhir.
Ketiga dokumen inilah yang diserahkan dengan harapan masukan ini bisa diintegrasikan dalam dokumen RPJMA, ucap Rasyidah.
Dr Husnan ST MP menyampaikan terima kasih atas masukan yang diberikan, dan membuka ruang diskusi untuk mendalami beberapa hal yang dimuat dalam dokumen yang diserahkan.
Turut hadir dalam pertemuan ini, Kepala Bidang Perencana Pembangunan Keistimewaan Aceh, Pemerintahan dan Sumber Daya Manusia, Setiawaty, SKM, MPH, dan Cut Triana Dewi S. Sos, M. Si, Analis Program Pembangunan Bappeda Aceh.
Berikut adalah rekomendasi workshop yang disampaikan:
Rekomendasi untuk Dokumen RPJMA 2025-2029:
1. Menghadirkan narasi konteks Aceh sebagai daerah pasca konflik pada Bab I bagian pendahuluan. Sebab tidak bisa dipungkiri dampak konflik hingga saat ini masih membutuhkan intervensi pembangunan.
2. Menambahkan dasar hukum yang terkait dengan penyelengaraan pembangunan perdamian di Aceh, dan pembangunan yang responsif gender.
3. Mengintegrasi pengarusutamaan gender pada isu perdamaian di dalam dokumen RPJMA 2025-2029 secara substatif dan komprehensif.
4. Menuliskan secara eksplisit kerangka perdamaian yaitu perdamaian dan keamanan, hak asasi manusia, dan pembangunan di dalam dokumen RPJMA 2025-2029.
5. Memastikan rencana pembangunan perdamaian yang dituang dalam RPJMA 2025-2029, juga memuat “pendekatan keadilan transisi” yang menekankan pada pengungkapan kebenaran dan penyelesaian pelanggaran HAM masa lalu dan memastikan ketidak berulangannya di masa depan.
6. Memastikan peran KKR untuk mendorong integrasi perdamaian dalam RPJM, khususnya terkait mengejawantahkan reparasi sebagai bagian dari pembangunan perdamaian yang lintas sektor dengan mendorong sinergisitas SKPA dalam proses pemulihan korban.
Balai Syura
Rekomendasi balai syura
Integrasi gender
Balai Syura Ureung Inong Aceh
Serambinews
Bappeda
Mahasiswa USK Gelar Lomba Mewarnai Hingga Terjemahkan Cerpen ke Bahasa Aceh |
![]() |
---|
BKKBN Aceh dan BKPRMI Banda Aceh Bahas Kolaborasi Program Gerakan Ayah Teladan Indonesia |
![]() |
---|
Peringati HAN 2025, RSIA Cempaka Az-Zahra Ingin Jadi Pusat Edukasi Keluarga |
![]() |
---|
Al-Farlaky Buka Peluang Pengembangan Karier Dokter Muda di Aceh Timur |
![]() |
---|
Meningkatkan Kemampuan Bicara, PKBM RUMAN Aceh Gelar Pelatihan Public Speaking |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.