Israel Larang Video Keakraban Sandera dengan Hamas, Sebut Berbahaya Bagi Negara

Analis politik Israel mengatakan pemerintah Israel melarang video pembebasan sandera yang dilakukan oleh pejuang Hamas

Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/twitter
Kelompok militer Hamas, Brigade al-Qassam, merilis video yang menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan pada tahap kedua pada Sabtu malam. 

SERAMBINEWS.COM - Israel larang video keakraban tahanan dengan Hamas saat dibebaskan.

Video tersebut disebutkan berbahaya bagi negara.

Analis politik Israel mengatakan pemerintah Israel melarang video pembebasan sandera yang dilakukan oleh pejuang Hamas, yang memperlihatkan interaksi yang akrab antara sandera dan Hamas.

Israel dan Hamas sepakat untuk gencatan senjata sementara selama 4 hari di Gaza pada 24-27 November 2023.

Selama empat hari itu, Hamas membebaskan 50 tahanan Israel, yang ditukar dengan 150 warga Palestina.

Kelompok militer Hamas, Brigade al-Qassam, merilis video yang menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan pada tahap kedua pada Sabtu malam.
Kelompok militer Hamas, Brigade al-Qassam, merilis video yang menunjukkan sandera Israel yang dibebaskan pada tahap kedua pada Sabtu malam. (SERAMBINEWS.COM/twitter)

Pada hari pertama, Jumat (24/11/2023), Hamas merilis video pembebasan sandera di mana mereka terlihat sehat.

Hamas juga membantu sandera lansia untuk berpindah dari kendaraan mereka ke mobil Palang Merah Internasional yang memfasilitasi pembebasan itu.

Genjatan senjata kemudian diperpanjang 2 hari pada 28-29 November 2023, di mana Hamas selalu mengunggah video pembebasan sandera.

Sandera-sandera tersebut berjabat tangan, memeluk, dan melambaikan tangan kepada anggota Hamas yang mengantarnya.

Hamas juga memberikan air mineral serta roti pada beberapa sandera.

Analis Israel, Yariv Peleg, tidak bisa menyembunyikan kemarahannya dengan reaksi mayoritas netizen di media sosial setelah melihat video yang menunjukkan kebaikan Hamas.

"Menyiarkan video-video ini di stasiun televisi Israel berbahaya bagi negara dan tidak dapat disiarkan," tulisnya dalam artikel Israel Today, Rabu (29/11/2023).

Ia menuduh Hamas bersandiwara dengan memaksa para sandera bersikap ramah pada mereka.

"Masalah ini dimulai pada hari Jumat (24/11/2023), hari pertama pembebasan sandera dan berlanjut setiap hari setelah itu," katanya.

Analis Israel itu menuduh Hamas menggunakan kamera dan teknik merekam yang profesional untuk menyiarkan video itu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved