Berita Banda Aceh

UNESCO Tetapkan Hari Kelahiran Laksamana Malahayati Sebagai Hari Perayaan Internasional

Penetapan itu diumumkan oleh Direktur Jenderal UNESCO dalam Sidang Umum ke-42 UNESCO, Rabu (22/11/2023) yang berlangsung di Paris, Prancis.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Ansari Hasyim
wikipedia
Keumalahayati atau Laksamana Malahayati 

UNESCO Tetapkan Hari Kelahiran Laksamana Malahayati Sebagai Hari Perayaan Internasional

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) resmi menetapkan hari lahir pejuang wanita asal Aceh, Keumalahayati atau Laksamana Malahayati sebagai hari perayaan internasional.

Penetapan itu diumumkan oleh Direktur Jenderal UNESCO dalam Sidang Umum ke-42 UNESCO, Rabu (22/11/2023) yang berlangsung di Paris, Prancis.

Penetapan hari lahir Laksamana Malahayati sebagai hari perayaan tingkat internasional ini didukung oleh sejumlah negara, seperti Malaysia, Rusia, Thailand, Togo hingga Turki.

Cucu Sultan Aceh Darussalam yang juga pemimpin Darud Donya, Cut Putri, mengaku amat bersyukur dan  berbahagia atas penetapan hari lahir Laksamana Keumalahayati sebagai hari perayaan Internasional oleh UNESCO.

Dikatakannya, rakyat Aceh sangat bahagia karena salah satu pahlawan pejuang wanita kebanggaan Aceh, Laksamana Malahayati, hari kelahirannya telah diakui dunia Internasional. 

"Alhamdulillah, perjuangan untuk menjadikan hari lahir Laksamana Malahayati sebagai perayaan Internasional akhirnya tercapai", ujar Cut Putri penuh syukur, Sabtu (2/12/2023).

Baca juga: Cerita di Balik Teater Laksamana Malahayati, Marcella Zalianty Cedera Saat Adegan Pertarungan

Ia juga mengucapkan terima kasih yang tulus ikhlas kepada Kerajaan Malaysia, Negara Federasi Rusia, Thailand dan Togo, serta Turki yang telah mendukung penuh pengusulan hari lahir Laksamana Keumalahayati sebagai perayaan Internasional.

"Dari Istana Darud Donya Aceh Kesultanan Aceh Darussalam, Laksamana Malahayati sebagai bagian dari Keluarga Kesultanan Aceh Darussalam, sejak dulu telah menunjukkan bahwa wanita Aceh dapat berdiri kuat dan berkarir sebagaimana seseorang pria, serta bangkit membela kehormatan negerinya, atau yang zaman sekarang dikenal dengan kesetaraan gender", tegas Cut Putri bangga.

Cut Putri merupakan Pemimpin Darud Donya Aceh, yang merupakan Cucu Sultan Jauharul Alam Syah Johan Berdaulat Zilullah Fil Alam, Sultan Aceh yang pernah bertahta megah di Istana Darud Donya Aceh.

"Peran penting Laksamana Malahayati telah menginspirasi dunia akan peran penting kaum wanita dalam menggerakkan dan membentuk peradaban dunia", lanjutnya.

Cut Putri menerangkan bahwa Laksamana Keumalahayati adalah contoh laksamana wanita pertama didunia, yang bangkit membela kehormatan negerinya dengan kemampuannya mengalahkan kaum Portugis.

Dalam sejarah, Laksamana Keumalahayati lahir 1550 M putri dari Laksamana Mahmud Syah.

Cut Putri
Cut Putri (SERAMBINEWS.COM/BUDI FATRIA)

Baca juga: Kisah Heroik Pahlawan Aceh Laksamana Malahayati Dipentaskan Dalam Teater di Jakarta, Ini Jadwalnya

Pada masa mudanya belajar di Ma'had Askery Baital Maqdis, atau Sekolah Perang  yang didirikan oleh para perwira Turki Utsmani.

Dari sanalah Laksamana Keumalahayati kemudian membina karirnya di dunia militer dan melawan Portugis di Malaka.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved