Berita Banda Aceh

Warga Banda Aceh Keluhkan soal LPG Hingga Sampah Menumpuh kepada Ketua DPRK, Begini Tanggapannya

Keluhan tersebut diterima Farid Nyak Umar saat melakukan pertemuan dengan warga dalam kegiatan reses  di rumah Dinas DPRK Banda Aceh, Sabtu (2/12/2023

Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Mursal Ismail
Dok Humas
Ketua DPRK Banda Aceh Farid Nyak Umar 

Keluhan tersebut diterima Farid Nyak Umar saat melakukan pertemuan dengan warga dalam kegiatan reses  di rumah Dinas DPRK Banda Aceh, Sabtu (2/12/2023).

Laporan Muhammad Nasir I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Ketua DPRK Banda Aceh, Farid Nyak Umar, menerima keluhan sejumlah warga mulai dari persoalan Gas LPG 3 kg hingga persoalan pelayanan sampah.

Keluhan tersebut diterima Farid Nyak Umar saat melakukan pertemuan dengan warga dalam kegiatan reses  di rumah Dinas DPRK Banda Aceh, Sabtu (2/12/2023).

Jamaliah, warga Gampong Keuramat mengeluhkan terkait mahalnya harga Gas LPG 3 kg yang dijual di pasaran. Ia mengungkapkan saat ini, harga gas tersebut yang dijual di kios-kios mencapai Rp 30 ribu hingga Rp 35 ribu per tabung.

Menurutnya harga yang dijual di kios-kios tersebut jauh dari Harga Eceran Tertinggi (HET) sebagaimana telah ditetapkan pemerintah.

“Padahal harga HET di pangkalan hanya Rp 18 ribu per tabung,” kata Jamaliah.

Lebih lanjut Jamaliah menjelaskan meski harga gas di pangkalan murah, namun warga daerahnya kesulitan mendapatkannya karena kuota yang disediakan terbatas.

Baca juga: Israel Bunuh Prof Sufian Taih, Ilmuan dan Peneliti Top Dunia 2021 dari Gaza

Jamaliah menuturkan kadang ada mendapatkan gas di pangkalan, namun hanya satu dalam seminggu, kalau tidak mendapatkan di pangkalan maka terpaksa membeli di kios dengan harga hingga Rp 35 ribu per tabung.

“Sulit mendapatkan Gas LPG 3 kg ini di pangkalan sementara di kios-kios sangat mudah didapatkan dengan harga lebih mahal, ini kadang membuat kami heran,” ujar Jamaliah.

Sementara Firdaus, warga Kompleks Koperasi Lambaro Skep mengeluhkan terkait pelayanan angkutan sampah di kawasan itu mulai jarang beroperasi, sehingga terjadi penumpukan sampah.

Begitu juga kondisi tempat penampungan sampah yang kurang representatif. 

“Kadang petugas seminggu sekali baru datang mengambilnya, begitu juga kondisi tempat sampah, kalau bisa ada bantuan tong sampah dari pemerintah kota,” kata Firdaus.

Merespon keluhan masyarakat tersebut, Farid Nyak Umar mengatakan, aspirasi warga akan disampaikan kepada pihak terkait agar dapat dicarikan solusinya.

Baca juga: VIDEO Pihak Israel Serang Sebuah Rumah di Gaza Selatan, 7 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia

Sebab sebagai wakil masyarakat, maka menjadi tugas pihaknya untuk mengadvokasi kepentingan masyarakat. 

"Segera kita teruskan kepada pemerintah kota, agar aspirasi dan keluhan masyarakat dapat ditindaklanjuti oleh pihak terkait," ujar Farid. (*)
 
 
 
 
 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved