4 Desember, Syech Fadhil Ingatkan Kembali Alasan Hasan Tiro Berjuang untuk Aceh

Sudahkah setimpal antara pengorbanan dengan ribuan warga yang meninggal selama konflik dengan hasil yang dicapai?

Penulis: Yocerizal | Editor: Yocerizal
Serambinews.com
Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi Lc MA 

Laporan Yocerizal | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH – Senator DPD RI asal Aceh, HM Fadhil Rahmi, meminta seluruh masyarakat Aceh untuk kembali mengingat alasan-alasan para pendahulu berjuang untuk Aceh. Dua di antaranya adalah Tgk Daud Beureueh dan Hasan Tiro.

“Esensi dari 4 Desember sebenarnya adalah renungan bagi kita seluruh rakyat Aceh,” kata pria yang akrab disapa Syech Fadhil kepada para wartawan.

Renungan dimaksud adalah untuk mengingat kembali apa yang diperjuangkan oleh Daud Beureueh dan Wali Nanggroe Hasan Tiro dan apa yang sudah dicapai saat ini.

“Sudahkah setimpal antara pengorbanan dengan ribuan warga yang meninggal selama konflik dengan hasil yang dicapai?” tanya Syech Fadhil.

“Bagaimana nasib keluarga yang meninggal selama konflik? Mereka terperhatikan atau jangan-jangan kita malah menikmati hidup secara semena-mena di atas pengorbanan besar masyarakat selama bertahun-tahun,” tambah senator ini lagi.

Menurut Syech Fadhil, Hasan Tiro semasa hidup berulangkali mengingatkan tentang pentingnya identitas ke-Aceh-an dan persatuan Aceh.

Baca juga: BERITA POPULER- Kelakuan Imigran Rohingya Hingga Ditolak Warga, Pertamina Stop Pasok Solar di 6 SPBU

Baca juga: Milad ke-47 GAM, Bendera Bintang Bulan Berkibar 30 Menit di Monisa Perlak

Baca juga: Nasib 14 Mahasiswa PNP yang Naik Gunung Marapi Sebelum Erupsi, Belum Pulang

“Nyatanya, apa yang terjadi sekarang? Ini juga bagian dari renungan, kita terjebak dengan pola pikir sempit. Memisahkan sesama masyarakat Aceh, saling menyalahkan dan kemudian menumbuhkan sikap benci sesama,” kata sahabat Ustadz Abdul Somad ini.

Harusnya, sambung Syech Fadhil, salah satu alasan mengapa perdamaian tercapai adalah dengan membangun Aceh secara bersama-sama.

“Tidak peduli dengan suku apapun, asalkan dia tinggal di Aceh, maka dia adalah para pejuang Aceh. Mari bangun Aceh bersama-sama. Tidak boleh ada yang mempersepsikan bahwa perjuangan dahulu adalah milik sebahagian kita saja. Kita semua berhak mengatur masa depan Aceh,” ujar Syech Fadhil.

Disamping itu, tambah dia, masyarakat Aceh juga tidak boleh puas dengan hasil yang dicapai sekarang. Kalau hanya mendapatkan Otsus, Yogyakarta juga memiliki anggaran khusus sebagai daerah istimewa dan itu bisa diraih tanpa perang dan mengorbankan banyak nyawa seperti di Aceh.

“Saat ini, persatuan Aceh sangat rapuh. Para elite kita masih terpecah-pecah dengan pikiran masing-masing. Harusnya, renungan seperti ini yang kita pikirkan. Setidaknya, ada tanggung jawab moral untuk para leluhur guna mengembalikan Aceh pada masa kejayaannya,” pungkas Syech Fadhil.(*)

Baca juga: Rekam Dosen Cantik Universitas Tidar saat Ngajar, Mahasiswa Dipanggil: Ketemu di Kelas ya Mas

Baca juga: Ada 75 Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat, 11 Orang Ditemukan Tewas

Baca juga: Jadwal Pengumuman Kelulusan PPPK Guru dan Kesehatan 2023, Cek Link dan Caranya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved