Citizen Reporter
Mengapa Kepemimpinan Daerah Penting?
Terakhir, gubernur yang efektif ini memberikan akses yang luas bagi masyarakat untuk mendapatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas d
Catatan dari Konferensi Studi Regional di Melbourne
Dr. JELITENG PRIBADI, S.E., M.M., M.A., Dosen FEB Universitas Syiah Kuala, melaporkan dari Melbourne, Australia
Saya beruntung mendapat kesempatan mengikuti Konferensi Studi Regional yang diselenggarakan oleh Australia–New Zealand Regional Study Association (ANZRSA) di RMIT University, Melbourne, Australia, pada 26-28 November lalu.
Paper yang saya ajukan bersama tim (Prof Dr Jasman J Maruf dan Rizki Amelia MAB) tentang Kepemimpinan Daerah di Provinsi Aceh, Indonesia, mendapat respons positif dan diterima untuk dipresentasikan dalam konferensi internasional ini.
Sungguh merupakan suatu kehormatan mendapat kesempatan bertemu dan berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para pakar ekonomi, sosial, dan kebijakan publik dari berbagai negara. Mulai dari prosefosor senior, pejabat perguruan tinggi, praktisi, hingga mahasiswa doktoral terlibat akrab tanpa hambatan usia, status, bangsa, dan gender.
Konferensi yang menghadirkan Wakil Presiden Uni Eropa, Margaritis Schinas sebagai salah satu pembicara pada pleno hari kedua menekankan pentingnya membangun kerja sama antarbangsa, terutama dalam kaitannya dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Konferensi ini dihadiri lebih dari 85 peserta dari berbagai negara. Tujuannya, untuk mengeksplorasi, memajukan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat daerah.
“Regional matter – daerah itu penting,” demikian ungkapannya. Diselenggarakan di pusat budaya Melbourne yang dinamis, konferensi ini menyediakan platform dinamis untuk pertukaran ide, mendorong kolaborasi, dan memicu diskusi yang bermakna mengenai tantangan dan peluang yang dihadapi kawasan secara global.
Mengusung tema Krisis Global dan Masa Depan Daerah, konferensi ini membahas berbagai hal, termasuk pembangunan berkelanjutan, inovasi, tata kelola, perubahan iklim, kemajuan teknologi, kepemimpinan daerah, dan keterlibatan masyarakat.
Para ahli mempresentasikan penelitian mutakhir mengenai dinamika ekonomi regional, kelestarian lingkungan, manajemen limbah, dan dampak kemajuan teknologi terhadap lanskap regional.
Diskusi-diskusi tersebut menyelidiki keterkaitan yang rumit antara kekuatan lokal dan global, menyoroti perlunya pendekatan yang berbeda dan spesifik konteks terhadap pembangunan regional.
Bagi saya, pertemuan ini sunguh sangat membuka wawasan, jauh dari apa yang kita rasakan dan alami di daerah kita selama ini. Penyusunan perencanaan pembangunan kita, maaf, banyak program yang ‘copy-paste’ dari tahun-tahun sebelumnya, tanpa mempertimbangkan apa yang mendesak dan penting untuk diatasi dan diantisipasi.
Saya kira, inilah jawaban dari hasil penelitian kami. Kenapa hanya ada tiga pemimpin daerah (gubernur) di Aceh sejak tahun 1957 hingga sekarang yang dinilai responden berhasil dalam menjalankan tugasnya? Mereka dinilai berhasil meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh. Karya-karyanya menjadi legacy (warisan) bagi anak cucu generasi Aceh hingga kini. Mereka dinilai visioner, cerdas, pengambil keputusan yang baik, tegas, berorientasi pada tujuan pembangunan jangka panjang, mencakup infrastruktur transportasi, jalan, jembatan, energi, sumber daya air, pangan, dan lain-lain.
Selain itu, ketiga sosok pemimpin ini dianggap profesional, mampu memecahkan masalah, berani mengambil risiko, dan berkomitmen dalam menyelesaikan pekerjaannya.
Yang tidak kalah pentingnya, mereka menjadi pemimpin untuk semua lapisan masyarakat, golongan, usia, dan gender, mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan, mampu mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, memastikan bahwa manfaatnya dinikmati oleh masyarakat lokal dan generasi mendatang.
Citizen Reporter
Penulis Citizen Reporter
Penulis CR
JELITENG PRIBADI
Mengapa Kepemimpinan Daerah Penting
Australia
Melbourne
Aplikasi 'Too Good To Go' Upaya Belgia Kurangi Limbah Makanan |
![]() |
---|
Kisah Sungai yang Jadi Nadi Kehidupan di Kuala Lumpur |
![]() |
---|
Mengelola Kehidupan Melalui Kematian: Studi Lapangan Manajemen Budaya di Londa, Toraja |
![]() |
---|
Saat Penulis Sastra Wanita 5 Negara Berhimpun di Melaka |
![]() |
---|
Saat Mahasiswi UIN Ar-Raniry Jadi Sukarelawan Literasi untuk Anak Singapura |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.