Breaking News

Ade Armando Siap Keluar dari PSI, Buntut Diultimatum Kaesang Gegara Singgung Politik Dinasti

Ade Armando mengatakan persekusi yang diterima PSI dan keluarga mertua Kaesang Pangarep di Yogyakarta di luar dari kendalinya.

Editor: Faisal Zamzami
Mario Christian Suamampow
Kader PSI Ade Armando ditemui di Kantor DPP PSI Jakarta, Selasa (11/4/2023) 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -  Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando siap keluar dari partainya buntut pernyataan terkait politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Dikutip dari Kompas tv pada Kamis (7/12/2023) Ade Armando buka suara terkait dengan pernyataan Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep.

Kaesang Pangarep sebelumnya meminta Ade Armando keluar dari PSI jika tidak patuh terhadap undang-undang.

Pernyataan Kaesang tersebut muncul sebagai akibat dari opini Ade Armando yang menyinggung Yogyakarta saat menyampaikan narasi dinasti politik.

Ade Armando mengatakan persekusi yang diterima PSI dan keluarga mertua Kaesang Pangarep di Yogyakarta di luar dari kendalinya.

“Dampak yang ditimbulkan dari video saya memang sangat serius, misalnya PSI diancam dan digeruduk di seluruh Yogyakarta,” bebernya.

Pun Ade Armando mendengar rumah mertua Kaesang Pangarep di Yogyakarta didemonstrasi.

Semua ini kata Ade Armando di luar bayangannya usai mengutarakan narasi yang dianggap menyinggung masyarakat Yogyakarta tersebut.


Maka dari itu kata Ade Armando, apabila permintaan maaf tidak cukup, maka ia bersedia keluar dari PSI apabila hal itu menjadi keputusan partai tersebut.

“Saya sudah minta maaf. Tapi kalau itu belum cukup, saya bersedia melakukan apapun,” ujar Kader PSI, Ade Armando pada Kamis, (7/12/2023).

“Termasuk dikatakan saya harus keluar dari PSI atau diminta nonaktif,” lanjutnya.

 

Seperti diketahui, polemik ini bermulai ketika politisi PSI, Ade Armando, mempertanyakan aksi para mahasiswa, khususnya BEM Universitas Indonesia (UI) dan Universitas Gajah Mada (UGM), yang menggelar aksi protes terkait politik dinasti.

Ade Armando menyebut BEM UI dan BEM UGM ironi, lantaran Daerah Istimewa Yogyakarta-lah yang sebetulnya mempraktikkan politik dinasti.

"Ini ironi sekali karena mereka justru sedang berada di sebuah wilayah yang jelas-jelas menjalankan politik dinasti, dan mereka diam saja. Anak-anak BEM ini harus tahu dong kalau mau melawan politik dinasti, ya politik dinasti sesungguhnya adalah Daerah Istimewa Yogyakarta, gubernurnya tidak dipilih melalui pemilu, gubernurnya adalah Sultan Hamengku Buwono ke-X yang menjadi gubernur karena garis keturunan," kata Ade Armando melalui cuitan di akun X miliknya @adearmando61.

Pernyataan itu berbuntut panjang. Publik ramai-ramai mengecam Ade Armando.


Sekelompok warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Jogja Istimewa bahkan melaporkan Ade Armando, ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.

Pernyataan Ade soal politik dinasti di DIY dinilai telah menyakiti masyarakat DIY dan melanggar Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Tanggapan juga diberikan capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo.

Ganjar Pranowo menanggapi kritik yang dilontarkan politisi PSI Ade Armando terkait politik Dinasti yang di praktikan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Terkait pernyaataam itu, Ganjar mengajak semua pihak saling menghormati. "Kita belajar saja untuk kita saling menghormati," kata Ganjar di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rabu (6/12/2023) kemarin.

Namun Ganjar enggan memberikan penjelasan lebih lanjut. Sebab, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengkubuwono X telah memberikan penjelasan secara gamblang mengenai hal itu.

Baca juga: Sri Sultan Hamengkubuwono X Beri Tanggapan Atas Komentar Ade Armando Soal Politik Dinasti

Pernyataan Kaesang

Sebelumnya Kaesang Pangarep, mengungkap sejumlah alasan mengapa dia meminta Ade Armando keluar partainya.

Putera bungsu Presiden Joko Widodo itu menilai Ade Armando tidak memahami dan tidak taat konstitusi.

Seperti diberitakan sebelumnya Ade Armando menyebut politik dinasti dipraktikkan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

Padahal hal tersebut merupakan salah satu keistimewaan Yogyakarta dan telah disahkan melalui Undang-Undang.

"Kami dari partai PSI taat sama konstitusi, apalagi yang menyangkut dengan daerah keistimewaan, Daerah Istimewa Yogyakarta," kata Kaesang di Jalan Tunjungan Surabaya, Rabu (6/12/2023) malam.

Kaesang pun meminta kepada kader agar keluar dari PSI jika mereka tak mengikuti konstitusi.

Putra bungsu Presiden Jokowi ini juga mengaku sebagai bagian dari Yogyakarta

Salah satunya terlihat dari prosesi pernikahannya yang digelar di Kota Pelajar itu.

"Dan saya sekarang juga bagian dari Yogya. Saya kemarin juga menikah di Yogya. Istri saya juga [orang] Yogya," tandasnya.

Baca juga: Nasib Ade Armando, Digugat PDIP Rp200 Miliar, Bermula dari Video Youtube, Berikut Duduk Perkaranya

Pernyataan Sultan

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan bahwa keistimewaan DIY dilindungi oleh konstitusi.

“Keistimewaan DIY telah diakui oleh undang-undang berdasarkan asal-usul dan sejarah. Komentar boleh saja, hanya pendapat saya, konstitusi peralihan itu kan ada di pasal 18 (UUD 1945), yang menyangkut masalah pemerintah Indonesia. Itu menghargai asal usul tradisi DIY,” ungkap Sri Sultan pada Senin (4/12/2023) lalu di depan Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta.

Pada Pasal 18B ayat 1 UUD 1945 Bab VI tentang Pemerintahan Daerah, berbunyi 'Negara mengakui dan menghormati satuan-satuan pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa yang diatur dengan undang-undang'. Negara menurut Sri Sultan juga telah melindungi keistimewaan DIY melalui UU no. 13 tahun 2012. Disana jelas disebutkan bahwa Gubernur DIY harus dijabat oleh sultan Kraton Yogyakarta, dan Wakil Gubernur DIY adalah adipati Pura Pakualam. Jabatan yang diemban oleh Sri Sultan saat ini adalah dalam rangka mengemban amanah konstitusi.

Mengenai anggapan politik dinasti yang disebut Ade Armando, Sultan mempersilahkan persepsi masyarakat.

Namun, menurut Sri Sultan, pandangan tersebut juga seharusnya melihat bagaimana sejarah panjang DIY hingga memperoleh predikat tersebut.

“Dinasti atau tidak terserah dari sisi masyarakat melihatnya. Yang paling penting bagi DIY, DIY itu daerah istimewa, diakui keistimewaannya dari asal-usulnya, dan negara menghargai sejarah itu. Tapi kalimat dinasti atau tidak, di situ (undang-undang) juga tidak ada. Yang penting kita bagian dari republik dan melaksanakan keputusan undang-undang yang ada. itu saja,” ucap Sri Sultan.

Menanggapi keberatan masyarakat yang akan melakukan aksi memprotes pernyataan Ade Armando tersebut, Sri Sultan mempersilakan.

Namun ia menegaskan, tidak meminta masyarakat untuk melakukan aksi keberatan tersebut.

Baca juga: Ternyata Sebelum Dinikahi Iqbal Rosadi, Nadya Mustika Sempat Takut Dikecewakan

Baca juga: LSM Kompak Datangi Kejati Aceh Pertanyakan Kelanjutan Kasus Breakwater Pantai Susoh Abdya 

Baca juga: BWI Aceh Raih Predikat Terbaik Pertama BWI Award Tahun 2023

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul BREAKING NEWS: Ade Armando Siap Keluar PSI Bila Maaf Saja Tak Cukup

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved