Perang Gaza

Sosok Misterius Abu Ubaida, Juru Bicara Brigade al-Qassam, Kemanakah Kini? Netizen Rindu Suaranya

Banyak yang mengatakan mereka merindukan pria bertopeng Hamas yang biasanya muncul dalam rekaman video untuk merinci perkembangan terkini mengenai per

Editor: Ansari Hasyim
Media Al-Qassam
Profil Abu Ubaida, juru bicara militer Brigade Al-Qassam. 

SERAMBINEWS.COM - Jagat maya belakangan ini dihebohkan dengan kehadiran sosok paling dinanti kehadirannya di tengan perang Israel-Hamas di Gaza, Palestina.

Sosok itu adalah Abu Obaida yang tak lain adalah Juru Bicara Brigade al-Qassam, sayap perlawanan bersenjata Hamas.

Namun dalam beberapa waktu belakangan netizen di jagat maya sudah jarang mendengar suara Abu Obaida yang memliki ciri khas bersuara lantang dengan bahasa yang membakar-bakar semangat juang umat Islam untuk membela Palestina dan Masjidil Aqsa.

Sejumlah pengguna media sosial mengungkapkan perasaanya dengan menulis Hashtag #اين_ابو_عبيده (yang berarti #WhereisAbuObaida).

(FILE) Abu Ubaida (tengah) juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam upacara peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang pria berusia 49 tahun. -Insinyur tua Tunisia dan ahli drone, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. Sayap bersenjata Hamas mengatakan bahwa negara Yahudi bertanggung jawab atas pembunuhan Mohamed Zaouari di Tunisia timur, dijelaskan sebagai pemimpin gerakan Islam yang mengkhususkan diri dalam pengembangan drone. (Foto oleh SAID KHATIB/AFP) (AFP/SAID KHATIB)
(FILE) Abu Ubaida (tengah) juru bicara Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer gerakan Islam Palestina Hamas, berbicara dalam upacara peringatan di kota Rafah di Jalur Gaza selatan pada 31 Januari 2017, untuk Mohamed Zouari, seorang pria berusia 49 tahun. -Insinyur tua Tunisia dan ahli drone, yang dibunuh saat mengemudikan mobilnya di luar rumahnya di Tunisia pada bulan Desember 2016. Sayap bersenjata Hamas mengatakan bahwa negara Yahudi bertanggung jawab atas pembunuhan Mohamed Zaouari di Tunisia timur, dijelaskan sebagai pemimpin gerakan Islam yang mengkhususkan diri dalam pengembangan drone. (Foto oleh SAID KHATIB/AFP) (AFP/SAID KHATIB) ()

Banyak yang mengatakan mereka merindukan pria bertopeng Hamas yang biasanya muncul dalam rekaman video untuk merinci perkembangan terkini mengenai perang di Gaza.

Para aktivis mengatakan bahwa pidato Abu Obaida selalu menyampaikan kepastian dan keyakinan terhadap soliditas perlawanan Palestina di Jalur Gaza, dan kelanjutannya dalam menghancurkan benteng-benteng pendudukan Israel dan mengalahkannya.

Seorang pengguna media sosial berkata: "Kami merindukanmu, Abu Ubaida. Kami merindukan suaramu yang menggelegar yang mengguncang hati para penjahat."

Menurut sumber, pidato terbaru juru bicara Hamas Abu Obaida terjadi sekitar 15 hari yang lalu, pada hari ke empat puluh delapan operasi Banjir Al-Aqsa melawan Israel pada 23 November 2023.

Abu Obaida dalam penampilan terakhirnya membenarkan penghancuran total atau sebagian lebih dari 160 kendaraan militer Israel sejak dimulainya agresi darat di Jalur Gaza, dan penghancuran 25 kendaraan Israel selama dua hari sebelum pidato tersebut.

Namun, Abu Obaida berbagi di saluran Telegramnya pada 4 Desember bahwa Brigade Al-Qassam mampu menghancurkan 28 kendaraan militer Israel secara keseluruhan atau sebagian dalam 24 jam terakhir di tengah pertempuran berkelanjutan di Gaza.

Siapa sebenarnya Abu Obaida?

Dikutip Serambinews.com dari situs BBC Indonesia, Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade al-Qassam, itu menjadi salah satu figur penting dalam pertikaian Israel-Hamas di Gaza. Dikenal sebagai “Abu Ubaida”, ia kerap tampil di media sosial untuk menyebarkan pesan-pesan kelompoknya di jagat maya.

Nama panggilannya merujuk pada Abu Ubaida ibn al-Jarrah, seorang komandan militer Muslim yang merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad.

Abu Ubaida menjadi figur terkenal setelah komandan Brigade al-Qassam, Mohammad Al-Deif, mengumumkan “Operasi Banjir Al-Aqsa” dimulai.

'Banjir Al-Aqsa' merupakan sebutan untuk serangan Hamas yang menewaskan 1.200 orang di Israel pada 7 Oktober lalu.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved