Akuratkan Penggunaan Anggaran, SMAN 1 Matangkuli Aceh Utara Gelar Raker Perencanaan Berbasis Data

Raker Perencanaan Berbasis Data ini digelar dalam rangka mengaruratkan penggunaan anggaran tahun 2024 di SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara, sebagaimana panduan intervensi Kemendikbud bagi sekolah penggerak.

Laporan Jafaruddin | Aceh Utara

SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Pihak SMA Negeri 1 Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara, menggelar rapat kerja atau Raker Perencanaan Berbasis Data (PBD) dan diikuti 64 peserta di aula pertemuan SMA Negeri 1 Matangkuli, Rabu (13/12/2023).

Raker Perencanaan Berbasis Data ini digelar dalam rangka mengaruratkan penggunaan anggaran tahun 2024 di SMA Negeri 1 Matangkuli, Aceh Utara, sebagaimana panduan intervensi Kemendikbud bagi sekolah penggerak.

PBD ini melibatkan seluruh unsur di sekolah itu, yakni guru, tenaga kependidikan, komite sekolah dan pengawas sekolah. 

Selain itu juga dihadiri Kacabdisdik Wilayah Kabupaten Aceh Utara, Drs Ahmad Yamani MPd.

Ahmad Yamani mengatakan PBD sangat penting dilakukan oleh setiap sekolah demi mengefektifkan penggunaan anggaran sekolah dalam setiap aktivitas dan kebutuhan sekolah.

“Meski sebagian dari kegiatan sekolah juga dapat dilakukan tanpa perlu melibatkan anggaran, seperti budaya disiplin, kebersihan dan sebagainya," ujar Yamani.

Baca juga: Aliansi Pemuda Gayo Lues Tolak Pemindahan Rohingya ke Galus, Singgung Soal Kesenjangan Sosial

Dukungan warga sekolah terhadap program sekolah sangat diperlukan.

Oleh karena itu, melibatkan setiap warga sekolah dalam pengambilan keputusan merupakan hal yang penting untuk memberikan rasa saling memiliki, berkolaborasi, dan bertanggungjawab.

Yamani mengapresiasi inisiatif SMA Negeri 1 Matangkuli melaksanakan PBD dalam menyerap aspirasi dan mengambil keputusan untuk dieksekusi pada tahun anggaran 2024.

Kepala SMA Negeri 1 Matangkuli, Khairuddin MPd, menyampaikan, bahwa data yang digunakan dalam PBD ini merupakan rekomendasi dari hasil asesmen nasional yang terkait literasi, numerasi, karakter, iklim keamanan sekolah, kebhinekaan, dan kualitas pembelajaran.

Selain itu, katanya, isu penting di sekolah yang berkaitan dengan pendidikan nasional juga perlu dibicarakan bersama.

“Rapor pendidikan hasil asesmen nasional merupakan konsideran utama dalam kami melaksanakan PBD. Selain itu ada isu pendidikan nasional yang menjadi perhatian kami warga sekolah," kata Khairuddin.

Baca juga: TERUNGKAP Misteri Penemuan 5 Mayat di Unpri Medan, Ternyata Kadaver Fakultas Kedokteran

Lebih lanjut, kata Khairuddin, sejumlah isu di sekolah, seperti perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi harus mereka sikapi dalam pelatihan, aktivitas, pembudayaan karakter yang baik.