Perang Gaza

Jadi Benteng Pertahanan, Terowongan Hamas Kebal Banjir Air Laut, Dibangun Insinyur Berpengalaman

Terowongan tersebut dibangun oleh para insinyur yang terampil dan berpengetahuan luas yang mempertimbangkan semua kemungkinan serangan dari pihak pend

Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM/Screengrab youtube
Kelompok Islam Palestina memiliki berbagai jenis terowongan yang membentang di bawah garis pantai berpasir seluas 360 km persegi dan perbatasannya – termasuk terowongan penyerangan, penyelundupan, penyimpanan dan operasional, kata sumber-sumber Barat dan Timur Tengah yang mengetahui masalah tersebut. 

SERAMBINEWS.COM - Hamas, sayap perlawanan bersenjata untuk kemerdekaan Pelestina membangun terowongannya untuk menjadi benteng pertahanan dan perlawanan.


Pejabat senior Hamas Osama Hamdan, dalam konferensi pers yang diadakan di Beirut mengatakan itu sebagai tanggapan atas laporan kemungkinan deteksi terowongan oleh pasukan IDF, sebagaimana dilaporkan CNN pada Jumat.

Militer Israel telah mulai memasang pompa untuk membanjiri terowongan Hamas di bawah tanah Gaza menggunakan air laut.
Militer Israel telah mulai memasang pompa untuk membanjiri terowongan Hamas di bawah tanah Gaza menggunakan air laut. (KREDIT FOTO: Dr Eli David via X)

“Terowongan tersebut dibangun oleh para insinyur yang terampil dan berpengetahuan luas yang mempertimbangkan semua kemungkinan serangan dari pihak pendudukan, termasuk pemompaan air. Terowongan tersebut merupakan bagian integral dari perlawanan, dan semua konsekuensi potensial serta serangan yang diperkirakan telah diperhitungkan,” kata Hamdan.

Baca juga: Angota Kabinet Perang Gantz Bersumpah Singkirkan Hizbullah dari Perbatasan Israel

Israel baru-baru ini memberi tahu Amerika Serikat bahwa mereka telah memulai pemeriksaan menyeluruh terhadap deteksi beberapa terowongan Hamas di Laut Mediterania.

Israel meyakinkan pemerintah Amerika bahwa mereka hanya menargetkan terowongan yang mereka yakini tidak menampung tawanan.

Belum ada pembebasan sandera lagi

Selain itu, Hamdan membahas masalah kemungkinan negosiasi baru yang bertujuan untuk melepaskan tawanan tambahan yang ditahan di Gaza.

“Tidak akan ada perundingan dan pembebasan tahanan sampai permusuhan terhadap Gaza benar-benar dihentikan,” kata Hamdan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved