Perang Gaza

Israel Berencana Invasi Lebanon Lewat Jalur Darat Menyusul Serangan Bom di Perbatasan Meningkat

Hizbullah kemudian mengatakan mereka telah menembaki sejumlah sasaran Israel di sepanjang perbatasan, menurut Reuters.

Editor: Ansari Hasyim
AFP/ANWAR AMRO
Pejuang Hizbullah Lebanon berdiri di atas truk militer yang dilengkapi dengan peluncur roket ganda di desa Aaramta, Lebanon Selatan. 

SERAMBINEWS.COM - Dalam waktu kurang dari satu menit, ledakan bom mortir bergema di dekat pos terdepan Israel, yang terletak di dekat pagar di garis punggung bukit antara kedua negara.

Tentara berebut masuk ke bunker beton.

“Kami mendapat tembakan mortir yang cukup keras di sepanjang perbatasan,” kata sersan Ben, pasukan terjun payung cadangan Israel, yang tidak berwenang menyebutkan nama belakangnya.

“Ledakan terjadi tepat di atas kita,” katanya kepada Newsweek di dalam bunker.

Tidak ada yang terluka akibat kebakaran di pos terdepan pada hari Minggu.

Hizbullah kemudian mengatakan mereka telah menembaki sejumlah sasaran Israel di sepanjang perbatasan, menurut Reuters.

Baca juga: VIDEO Tentara Israel Terus Digempur Hizbullah dan Lebanon, Rudal Anti-Tank Terbang Bebas

Penembakan seperti itu terjadi setidaknya setiap hari di dekat pos terdepan Dvornit.

Serangan telah meningkat di sepanjang perbatasan sejak serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada tanggal 7 Oktober terhadap Israel dari Jalur Gaza oleh Hamas, sekutu Hizbullah dalam apa yang disebut “Poros Perlawanan” Iran terhadap Israel.

Ini merupakan kekerasan terburuk di perbatasan sejak pasukan Israel menginvasi Lebanon selatan dalam perang tahun 2006 melawan Hizbullah.

Namun bahkan ketika Israel mengobarkan perang terbesarnya dalam beberapa dekade di wilayah selatan Gaza, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan persiapan telah dilakukan untuk beralih dari “postur defensif” dan melancarkan serangan skala penuh ke Lebanon jika diplomasi tidak berhenti.

Hizbullah menyerang dan memastikan kelompok Syiah tidak lagi mengancam wilayah pertanian Israel dimana puluhan ribu orang telah dievakuasi.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved