Breaking News

Perang Gaza

Tentara Israel Terus Merangsek ke Kota Gaza, Bunuh dan Usir warga Palestina

Video yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan warga Palestina melarikan diri dari daerah as-Saftawi, utara Kota Gaza, saat Israel berupaya

Editor: Ansari Hasyim
khaberni/tangkap layar
MAU CAPLOK GAZA - Personel Tentara Israel (IDF) dari Batalyon Tank Tempur di Jalur Gaza. IDF akan memanggil 60.000 prajurit cadangan untuk bertarung di Gaza, dalam operasi militer 'Gideon’s Chariots B' di Jalur Gaza, Palestina. 

SERAMBINEWS.COM - Militer Israel terus maju ke Kota Gaza, menghancurkan seluruh lingkungan dan meninggalkan keluarga Palestina tanpa tempat aman untuk dituju, karena berupaya merebut pusat kota terbesar di Jalur Gaza, sementara bencana kelaparan yang disebabkan Israel mencengkeram daerah kantong yang terkepung itu.

Serangan di sebuah pasar populer di timur Kota Gaza pada hari Selasa menewaskan sedikitnya lima warga Palestina dan melukai banyak lainnya. Sumber di Rumah Sakit Arab al-Ahli mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dua perempuan termasuk di antara korban tewas.

Video yang diverifikasi oleh Al Jazeera menunjukkan warga Palestina melarikan diri dari daerah as-Saftawi, utara Kota Gaza, saat Israel berupaya memaksa hampir 1 juta penduduk ke selatan ke zona konsentrasi.

Rekaman tersebut merekam barisan panjang pria, wanita, dan anak-anak yang berjalan di jalanan berdebu dan rusak, banyak di antaranya membawa tas, selimut, dan kasur. 

Beberapa mendorong gerobak berisi barang-barang, sementara yang lain menggandeng tangan anak-anak saat mereka berjalan kaki ke arah barat.

Israel telah menghancurkan lebih dari 1.000 bangunan  di lingkungan Zeitoun dan Sabra di  Kota Gaza sejak memulai serangan berkelanjutannya terhadap kota itu pada tanggal 6 Agustus, menurut perkiraan Pertahanan Sipil Palestina.

Penduduk Kota Gaza dan penulis Sara Awad mengatakan keluarga Palestina harus memilih antara menghadapi pemboman hebat Israel di rumah atau terusir lagi.

"Saya selalu bertanya-tanya mengapa saya harus mengungsi dan tinggal di tenda, sementara (rumah) saya ada di sini," kata Awad. 

Setiap hari, ia melihat semakin banyak keluarga Palestina mengemasi barang-barang mereka meskipun tidak punya tempat tujuan.

"Rasanya tidak masuk akal meninggalkan rumah saya sementara mereka memperlakukan kami bukan sebagai manusia," ujarnya. Namun, ia mengatakan ia yakin warga Palestina "sedang menjalani hari-hari terakhir mereka di Kota Gaza".

Setidaknya 64 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak fajar, sumber rumah sakit mengatakan kepada Al Jazeera, termasuk 13 orang yang tewas saat mencari bantuan yang sangat dibutuhkan.

Setidaknya 64 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak fajar, sumber rumah sakit mengatakan kepada Al Jazeera, termasuk 13 orang yang tewas saat mencari bantuan yang sangat dibutuhkan.

Sejak GHF yang didukung Amerika Serikat dan Israel mengambil alih operasi bantuan pada akhir Mei, lebih dari 2.100 warga Palestina telah tewas saat mencari bantuan, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.

Kantor Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) memperingatkan dalam pembaruan terbarunya tentang kelaparan yang semakin parah, meningkatnya jumlah korban, dan menurunnya layanan di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan tiga kematian terkait kelaparan tercatat dalam 24 jam terakhir, sehingga total korban yang meninggal karena kelaparan  sejak 7 Oktober 2023 menjadi 303 orang, termasuk 117 anak-anak.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved